Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH KEBIJAKAN PPKM TAHAP II JAWA TENGAH TERHADAP MOBILITAS PENDUDUK PADA SEKTOR RETAIL DAN REKREASI Bagus Nuari Priambudi; Nofa Martina Ariani; Muhammad Indra Hadi Wijaya; Brian Pradana
JURNAL LITBANG PROVINSI JAWA TENGAH Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36762/jurnaljateng.v19i2.904

Abstract

The mobility of urban populations towards potential sectors is one form of economic activity turnover. However, this condition is currently disrupted due to Covid-19. This condition occurs almost all over the world, not least Indonesia. To suppress the rapid spread of the outbreak, several policies were issued in order to reduce the mobility of the high population. This article aims to find out the influence of the implementation of PPKM Phase II policy on Population Mobility in the retail and leisure sectors. This article uses a library study approach by processing google mobility report data, so that the correlation to variables tested is known. PPKM Central Java Phase II policy can affect the mobility of the population towards the retail and leisure sectors. The existence of this policy, indirectly limits the space of community activities in making movements.
ANALISIS TIPOLOGI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LOCATION QUOTIENT (LQ), SHIFT SHARE, SERTA TIPOLOGY KLASSEN Nofa Martina Ariani; Brian Pradana; Muhammad Indra Hadi Wijaya; Bagus Nuari Priambudi
Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang Vol. 3 No. 1 (2021): Juli: Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang
Publisher : Badan Perencanaan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah, Kabupaten Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.839 KB) | DOI: 10.55606/sinov.v4i1.60

Abstract

Kabupaten Semarang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah dengan laju pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat selama 5 (lima) tahun terakhir. Perumusan strategi perekonomian daerah tidak lepas dari analisis yang dilakukan pada sektor-sektor ekonomi selama beberapa tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipologi dan sektor unggulan dalam pengembangan ekonomi di Kabupaten Semarang dengan menggunakan metode Location Quotient, Shift Share, Serta Tipology Klassen. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder berupa Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Semarang dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2019. Analisis dilakukan dengan tiga tahap, mulai dari menentukan sektor basis, menentukan sektor progresif, dan terakhir adalah merumuskan tipologi sektor menggunakan Tipologi Klassen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang termasuk ke dalam sektor unggulan adalah industri pengolahan, konstruksi, jasa keuangan dan asuransi, real estate, dan jasa perusahaan. Sektor yang masuk ke dalam sektor unggulan tersebut menjadi potensial untuk dikembangkan guna meningkatkan perekonomian di Kabupaten Semarang. Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam merumuskan strategi pembangunan ekonomi daerah dengan melihat potensi dan kelemahan pada tiap tipologi sektor.
Analisis Nilai dan Kualitas Ruang Menggunakan Pendekatan Kriteria Tak Terukur pada Kawasan Kampung Batik Kauman sebagai Kawasan Wisata Budaya Kota Pekalongan Nofa Martina Ariani; Muhammad Indra Hadi Wijaya; Bagus Nuari Priambudi
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 19 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v20i.143

Abstract

Pekalongan City is one of the cities with a batik cultural heritage preserved from tens or even hundreds of years ago. Most of the batik has been done by the community at home. Batik work, which has become the community's livelihood, slowly forms the peculiarities of regional spaces that can give an impression to visitors. This can be felt in an area known as Kampung Batik, one of which is Kampung Batik Kauman. Kauman Batik Village has now transformed into one of the cultural tourism destinations offered by the Pekalongan City Government. The uniqueness of the city space which is thick with culture and community activities is an attraction that is considered capable of providing tourist experiences and education related to batik production. This study analyzes the spatial area in Kampung Batik Kauman by using an unmeasured criteria analysis approach as a strong supporter to give an impression to observers. The results of the analysis show that Kampung Batik Kauman has met 6 (six) indicators of the unmeasured criteria although it needs improvement in several parts. The most powerful indicators are access, identity, and livability. The description of this analysis can be used as input for t he Pekalongan City Government to increase its attractiveness and at the same time foster a love for urban space that has history and culture. Keyword: Kampung batik, cultural heritage, unmeasured criteria
Eksplorasi Pentingnya Penggunaan Data Science Dalam Perencanaan Pemodelan Transportasi Perkotaan Bagus Nuari Priambudi; Nofa Martina Ariani; Muhammad Indra Hadi Wijaya; Brian Pradana
SPECTA Journal of Technology Vol. 5 No. 3 (2021): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1224.095 KB) | DOI: 10.35718/specta.v5i3.375

Abstract

Perencanaan suatu kota tidak akan pernah lepas dari proses pemodelan transportasi. Karena pemodelan transportasi merupakan suatu faktor penting untuk melihat keberhasilan dari perencanaan kota. Pemodelan transportasi yang baik, seharusnya dapat mencerminkan karakteristik suatu kota. Proses ini pastinya ditunjang dengan banyak data, serta proses statistik/matematis yang kompleks dan akurat. Hal inilah yang selalu menjadi kendala utama dalam suatu proses pemodelan transportasi. Pada era Big Data permasalahan tersebut seharusnya sudah dapat diatasi. Karena semua proses pengumpulan data dapat dilakukan secara real time melalui semua platform yang dimiliki. Selain itu, semua proses yang kompleks dalam pemodelan transportasi dapat lebih mudah dilakukan dengan bantuan Data Science. Sekumpulan inferensi data yang dikembangkan dengan algoritmik yang bertujuan untuk memudahkan penanganan masalah yang rumit merupakan pengertian Data Science. Namun banyak peneliti/praktisi belum menyadari tentang pentingnya penggunaan data science. Pada artikel ini akan mengkaji lebih mendalam tentang peluang tantangan dan pentingnya penggunaan data science dalam pemodelan transportasi. Karena penggunaan data science ini, dapat membantu mempercepat semua tahapan yang dilakukan dalam pemodelan transportasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian pustaka terhadap beberapa penelitian pemodelan transportasi yang menggunakan data science baik di Indonesia maupaun di negara lain. Pembahasan dalam artikel ini terdiri dari beberapa poin penting yakni kondisi penggunaan data science di Indonesia, peluang dan tantangan serta pentingnya penggunaan data science di dunia transportasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan data science di Indonesia termasuk kategori rendah. Jika dikaji secara lebih mendalam, data science memiliki peranan penting. Khususnya dalam menghadapi permasalahan ketersediaan data dalam pemodelan transportasi. Output dari pemodelan transportasi dengan menggunakan data science dapat terlihat lebih informatif dan mudah dimengerti. Hal inilah yang belum banyak disadari oleh para peneliti/praktisi di dunia transportasi. Adanya studi ini diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa dengan mulai memanfaatkan data science yang lebih baik, berpengaruh terhadap output yang lebih optimal.
Pola Pikir Masyarakat Dalam Mengakses Fasilitas Sebagai Pembentuk Sistem Sosial Ekologi Pada Kota Baru Mandiri (Studi Kasus: Bukit Semarang Baru Mijen) Nofa Martina Ariani; Bagus Nuari Priambudi; Muhammad Indra Hadi Wijaya; Deny Aditya Puspasari
SPECTA Journal of Technology Vol. 5 No. 3 (2021): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.776 KB) | DOI: 10.35718/specta.v5i3.376

Abstract

Kota baru mandiri merupakan konsep untuk mengendalikan pertumbuhan lahan terbangun sekaligus sebagai pengendali pergerakan masyarakat. Letak kawasan permukiman yang tersebar dalam sebuah kota dan fasilitas yang tidak terintegrasi menyebabkan banyak masyarakat yang membutuhkan perjalanan jauh untuk mengaksesnya, yang akhirnya berdampak pada kemacetan, polusi, dan sebagainya. Bukit Semarang Baru adalah sebuah kota baru mandiri yang dikembangkan mulai tahun 1997 di Kota Semarang untuk membuat masyarakat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan segala aktivitasnya mulai dari bekerja, sekolah, berbelanja, sampai menghabiskan waktu luang mereka. Namun, tantangan dalam pengembangan kota baru ini adalah pola pikir masyarakat untuk mengakses fasilitas yang ada. Fasilitas yang ada di pusat Kota Semarang tidak dipungkiri menjadi daya tarik besar bagi warga Kota Semarang, sehingga masih banyak masyarakat Kawasan BSB yang mengakses fasilitas tidak di dalam lingkungan BSB dan masih mengakses sampai pusat kota. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana hasil studi membuktikan bahwa lebih dari 60% masyarakat mengakses fasilitas untuk bekerja, sekolah dan rekreasi di luar kawasan BSB. Studi ini yang merupakan studi lanjutan akan mengkaji bagaimana pola pikir masyarakat Kawasan BSB dalam mengakses fasilitas, terutama fasilitas yang berada di luar Kawasan BSB. Aktivitas yang akan dikaji adalah aktivitas bekerja, sekolah, belanja dan rekreasi. Konsep pola pikir tersebut nantinya akan membentuk sistem sosial ekologi masyarakat dalam mengakses fasilitas. Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan kuesioner yang disebar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat alasan mendasar mengapa mereka lebih memilih fasilitas di luar kawasan BSB seperti mutu sekolah, suasana tempat rekreasi, lokasi belanja yang lengkap dan lokasi bekerja yang telah lebih dulu ditentukan sebelum menghuni BSB. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi input dalam mengembangkan kota baru lainnya di Indonesia..