Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SIMULAKRA HIPERREALITAS DAN REPRODUKSI TANDA GAME ONLINE-PUBG Studi Kasus Siswa Prosus Inten Jalan Aceh, Kota Bandung, Tahun 2019 Tri Putra Rajagukguk; Kunto Sofianto
Metahumaniora Vol 10, No 1 (2020): METAHUMANIORA, APRIL 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v10i1.22239

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memahami Simulakra, Hiperrealitas, dan Reproduksi Tanda Game Online-PUBG melalui studi siswa Prosus Inten Jalan Aceh, Kota Bandung Tahun 2019. Diketahui bahwa permainan daring ini begitu digandrungi anak-anak, remaja kemungkinan juga dewasa belakangan ini. Hal ini terjadi seiring dengan hadirnya produk-produk digital, gadget pintar (smartphone), yang menyediakan fitur-fitur gim canggih yang dimainkan secara online. Jean Baudrillard, Filsuf asal Perancis, sekaligus teoritikus kebudayaan Postmodern, membaca gejala sosial pengaruh dari produk digital era baru yang disebut sebagai masyarakat konsumer (the consumer society). Berdasarkan teori Baudrillard atas kritiknya terhadap pengaruh media dan teknologi terhadap perilaku manusia, yang dibahas dalam penelitian ini ada dua. Pertama, apa saja bentuk-bentuk simulakra, hiperrealitas, dan reproduksi pada Game Online-PUBG. Kedua, apa implikasinya terhadap produktivitas belajar siswa Prosus Inten Jalan Aceh Tahun 2019. Penelitian ini telah menyebabkan temuan penelitian bahwa bermain PUBG dimulai dari bentuk-bentuk simulacra dan kondisi hiperrealitas “kaburnya realitas asli” sehingga berimplikasi pada perilaku belajar siswa di Prosus Inten Jalan Aceh, Kota Bandung, Tahun 2019. Selanjutnya, ditemukan bahwa mereka mereproduksi tanda sehingga menciptakan identitas semu “virtual” sehingga menyebabkan krisis identitas, di mana identitas nyata hanyalah kisah masa lalu yang romantik, yang ada hanya identitas palsu dan semuanya hanyalah tanda yang bertalian dengan tanda yang lain.Keyword: Simulakra, Hiperrealitas, Reproduksi Tanda, PUBG, Prosus Inten
SENI BORDIR TASIKMALAYA DALAM KONSTELASI ESTETIK DAN IDENTITAS Agus Nero; Kunto Sofianto; Maman Sutirman; Dadang Suganda
Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research Vol 11, No 1 (2019): PATANJALA Vol. 11 No. 1, MARCH 2019
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.043 KB) | DOI: 10.30959/patanjala.v11i1.476

Abstract

 Penelitian ini berjudul “Seni Bordir Tasikmalaya dalam Konstelasi Estetik dan Identitas”. Penelitian ini mengkaji seni bordir Tasikmalaya dilihat dari aspek estetik dan identitas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-analitik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survei ke lapangan melalui wawancara, pengamatan secara langsung, dan pengambilan sumber-sumber tertulis dari masyarakat dan pemerintah setempat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data lapangan melalui participant observation sebagai data primer dan sumber kepustakan sebagai data sekunder. Objek penelitian ini adalah kerajinan bordir di Tasikmalaya. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa latar kultural yang mengawali lahir dan berkembangnya kerajinan bordir Tasikmalaya adalah kondisi kultural Tasikmalaya yang identik dengan aspek religi. Perkembangan kerajinan bordir Tasikmalaya telah mengalami perluasan ke arah dimensi pemaknaan, tujuan, hingga pengaruh estetika modern, pada masanya nanti telah berpengaruh pada adanya bauran estetik antara estetika tradisional dan estetika modern.This study entitled "Tasikmalaya Embroidery Art in Estetic Constelation and Identity". This study reviewed Tasikmalaya embroidery art from the aspects of aesthetic and identity. The method used in this research is descriptive-analytic method. Data collection techniques in this study is a survey of the field through interviews, direct observations, and taking written sources from the community and local government.The object of this study is embroidery in Tasikmalaya.The results obtained from this study is that the cultural background that started the birth embroidery cultural conditions of Tasikmalaya is identical with the religious aspect. Tasikmalaya embroidery developments have expanded toward the dimension of meaning, purpose, to the influence of modern aesthetics, in his time later have an effect on their aesthetic mix between traditional aesthetics and modern aesthetics.
SENI KETANGKASAN ADU DOMBA DI GARUT SEBAGAI SARANA PENINGKATAN PARIWISATA: SENI KETANGKASAN ADU DOMBA DI GARUT SEBAGAI SARANA PENINGKATAN PARIWISATA Agus Nero Sofyan; Kunto Sofianto
KABUYUTAN Vol 3 No 1 (2024): Kabuyutan, Maret 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v3i1.222

Abstract

Penelitian ini berjudul “Seni Ketangkasan Adu Domba di Garut sebagai Sarana Peningkatan Pariwisata.” Kesenian tradisional ketangkasan adu domba Garut adalah kecepatan seekor domba dalam menyerang lawannya, menghindar, dan bertahan dari serangan lawannya di arena pertandingan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Sampel yang digunakan dalam penyelidikan ini adalah domba adu yang ada di wilayah Kabupaten Garut. Sumber data yang digunakan adalah Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara dan studi kajian pustaka. Implikasi dari penyelidikan adalah meningkatkan jumlah wisatawan, baik dalam maupun luar negara. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah menilai kecepatan berlarinya domba dalam menyerang lawan secara berhadapan, kekuatan bertahan, dan menilai penampilan fisik (estetik). Fokus kajian dalam penelitian ini adalah kecepatan gerak dan keindahan fisik domba adu. Selain itu, dikaji pula bagaimana meningkatkan pendapatan Pemerintahan Daerah Kabupaten Garut melalui wisata seni ketangkasan adu domba. Dari hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa seni ketangkasan adu domba merupakan kesenian ikonik Garut, memiliki daya tarik wisata, yaitu dari segi keunikan dan keindahan. Upaya Usaha pemerintah daerah untuk mengembangkan dan melestariakan kesenian tradisional ketangkasan adu domba Garut ini dilakukan dengan menyelengarakan turnamen dan pasanggiri.