This Author published in this journals
All Journal Wahana Ilmuwan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perancangan Mesin Pengupas Kopi Dengan Menggunakan Dua Rol Pengupas Afi Sodik; Kun Suharno; Sri Widodo
Wahana Ilmuwan Vol 1, No 1 (2016): Wahana Ilmuwan
Publisher : Wahana Ilmuwan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu mesin perkakas memiliki peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan atau industri, karena pada dasarnya alat tersebut sangat membantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang erat kaitannya dengan industri. Salah satu contoh mesin perkakas adalah mesin pengolah kopi pasca panen. Penelitian ini bertujuan agar para petani dapat mengolah hasil panennya, dan bisa menambah nilai jual kopi.Metode pelaksanaan pembuatan mesin pengupas kopi dengan menggunakan dua rol pengupas adalah perencanaan, persiapan bahan konstruksi mesin, motor listrik, gearbox, rantai sproket, gigi sproket, rol pengupas, roda gigi, plat besi, bantalan dan roda. Tahap selanjutnya adalah assembling mesin dan kedudukan mesin. Tahap berikutnya adalah pengujian alat, kemudian analisa data, pembahasan, seminar dan pelaporan.Jika dilihat dari waktu, kecepatan putar 110 rpm lebih baik jika dibandingkan dengan kecepatan putaran 96 rpm. Waktu yang paling singkat juga ditunjukkan pada putaran 110 rpm, yaitu dengan waktu rata- rata 10,13 detik turun 17,17 %  dari kecepatan 96 rpm yang menempuh waktu rata- rata 12,23 detik. Kapasitas  mesin pengupas kopi yang paling baik adalah pada kecepatan 110 rpm, dengan data yang telah diambil yaitu pada kecepatan 96 rpm adalah 273,16 kg/jam, dan pada kecepatan 110 rpm mengalami kenaikan sebesar 16,99 % yaitu 329,08 kg/jam.
Kapasitas Pengeboran Kayu Jati, Mahoni, Akasia Menggunakan Daya Motor Listrik 250Watt Catur Pramono; Kun Suharno; Purnomo Purnomo
Wahana Ilmuwan Vol 1, No 1 (2016): Wahana Ilmuwan
Publisher : Wahana Ilmuwan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin perkakas biasanya berhubungan dengan suatu industri yang pada dasarnya alat tersebut sangat membantu menyelesaikan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan industri. Salah satu contohnya adalah padahome industry kerajinan tangan khususnya industri pengrajin sangkar burung. Home industry tersebut terdapat di desa Prajegsari dan Pakis, Kabupaten Magelang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menciptakan prototype mesin pengebor dengan menggunakan satu motor listrik. Selain itu juga dapat mengetahui performa mesin pengeboran untuk kayu jati, mahoni, dan akasia.Metode pelaksanaan pembuatan mesin tiga fungsi yaitu berupa persiapan, perencanaan, persiapan bahan untuk konstruksi mesin, pengadaan motor listrik, chuk/pengait, papan kayu, plat, baja dan handle. Tahap berikutnya adalah assembling mesin dan kedudukan mesin dan dilanjutkan dengan prototype mesin tiga fungsi. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap mesin tersebut, setelah itu dilakukan analisis data, pembahasan dan seminar beserta laporan.Hasil penelitian bahwa kapasitas pengeboran kayu jati 8,27 (mm3/s), mahoni 24,88 (mm3/s), akasia 11,17 (mm3/s). Secara visual hasil pengeboran menunjukkan lubang bulat sempurna tanpa ada kekasaran pada permukaan hasil pengeboran.
PENGARUH KEKUATAN PENGELASAN PADA BAJA KARBON AKIBAT QUENCHING Nur Subkhan; Kun Suharno; Nani Mulyaningsih
Wahana Ilmuwan Vol 1, No 1 (2016): Wahana Ilmuwan
Publisher : Wahana Ilmuwan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi kekuatan tarik pada sambuangan las telah dilakukan pada baja karbon rendah yang dilakukan quenching. Tujuan studi ini adalah menguji kekuatan tarik pada sambungan kualitas las. Dari hasil perbandingan pengujian kekuatan material tersebut memperlihatkan perbedaan yang signifikan antara baja karbon rendah yang di quenching menggunakan media air, oil dan angin. Tegangan ultimate (kg/cm2) nilai regangan (%) pada baja karbon rendah menggunakan media air, media oli dan media udara menunjukkan perbedaan kekuatan tarik. Baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media air memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media oli dan media udara. Sementara baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media udara memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media oli.Pada baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media air didapat tegangan ultimate sebesar 3,88 kg/cm2 dan beban yang dapat ditahan adalah 699,33 kg, baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media oli adalah  2,20 kg/cm2 , beban yang dapat ditahan adalah 397,33 kg , yang terakhir untuk benda uji yang diquenching menggunakan media udara tegangan ultimate sebesar 2,83 kg/cm2 dan beban yang dapat ditahan adalah 510,67 kg.Nilai regangan yang didapatkan pada hasil pengujian juga memperlihatkan bahwa baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media air memiliki kekuatan yang lebih tinggi, yaitu 0,056 % lebih besar dari media 0il 0,48 % dan udara 0,055 %
ANALISIS DEBIT AIR PIPA BERCABANG 4 DAN 5 PADA PIPA TUNGGAL DENGAN SATU TITIK JUNCTION SEBAGAI ALTERNATIF PENGGUNAAN PIPA BERCABANG Eko Sulisyanto; Kun Suharno; Sri Widodo
Wahana Ilmuwan Vol 2, No 2 (2016): Wahana Ilmuwan
Publisher : Wahana Ilmuwan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water is a basic necessary for life of all living beings in this world, especially humans. Water for human needs streamed from a high place to a lower place by utilizing a high pressure difference (head) or drained using a pump from a lower to a high place. The water flowed through pipes. But often we see the installation of pipes branching less regulated and do not pay attention to the effects that arise as a result of these subdivisions. In the market, there are branching pipe branched pipe usually only two or at most three, not yet branched pipe 4 and 5. Therefore, how it affects the flow of water with the same head?The results of this research the neighbor pipes branched 4 and 5 as an alternative pipeline branching in order to determine the flow of water in each pipe branched 4 and 5, knowing the losses that occur in the installation of pipelines and comparing the results of the study theoretically and the results in practice. The method in this results include preparation, tank, pipe installation, implementation discharge measurements, data analysis, reporting, and publication. To obtain data on discharge measurements using the volumetric method.The results of the branched pipe 4 obtained Q2 = 0.11 l/sec (36.66%), Q3 = 0.05 l/sec (16.67%), Q4 = 0.05 l/sec (16 , 67%), Q5 = 0.09 l/sec (30.00%). In the branched pipe 5 obtainedQ2 = 0.10 l/sec (32.26%), Q3 = 0.04 l/sec (12.90%), Q4 = 0.04 l/sec (12.90%), Q5 = 0.08 l/sec (25.81%), Q6 = 0.05 l/sec (16.13%). Losses that occur in the flow in the pipe inlet cover loss, loss curves, friction loss, loss of downsizing the pipe, and the pipe loss enlargement. Calculation of water discharge theoretical and practical results on the ground show the same value that is 0.3 liters/sec.