Erli Zainal
STIKes Sapta Bakti

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN Erli Zainal; Dita Selvianti
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v5i1.158

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi terpenting yang dibutuhkan oleh setiap bayi, ASI diberikan secara ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. Cakupan pemberian ASI ekslusif di Bengkulu tahun 2017 yaitu 81,3% dengan cakupan terendah yaitu di puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu sebesar 64.0%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI ekslusif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 128 Ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan dengan teknik pengambilan sampel secara systematic sampling. Menggunakan data primer dan sekunder yang diolah secara Analisa univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square. Penelitian dilaksanan 29 April-27 Mei. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 128 Ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan hampir seluruh Ibu (76.6%) tidak memberikan ASI ekslusif pada bayinya, distribusi frekuensi pengetahuan Ibu mengenai ASI ekslusif sebagian besar memiliki pengetahuan kurang (53.9%) dan hampir sebagian dukungan keluarga kurang (49.2%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai p = 0,000 ≤ (0,05). Berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI ekslusif. Petugas kesehatan (Bidan) harus lebih berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemberian ASI secara ekslusif dengan program yang ada di Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu.
Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ibu Hamil Gangguan Tidur Dengan Melakukan Prenatal Yoga Tri Endah Suryani; Erli Zainal
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v6i2.291

Abstract

Asuhan kebidanan Continuity Of Care (COC) merupakan asuhan kebidanan secara berkesinambungandari hamil sampai dengan keluarga berencana sebagai upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) danAngka Kematian Bayi (AKB). Asuhan yang diberikan bertujuan untuk membantu memantau danmendeteksi kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi. Diagnosa pada kasus iniadalah Ny. “R”, umur 26 tahun, G2P1A0, hamil 21 minggu dengan gangguan tidur, akan diberikan asuhankomprehensif prenatal yoga dari kehamilan sampai KB pasca salin. Pelaksanaan asuhan yang diberikankepada Ny. “R” telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, ANC dilakukan sebanyak 4 kalikunjungan rumah, ibu bersalin di PMB secara APN, kunjungan nifas 4 kali dan neonatus 3 kali kunjunganrumah, konseling KB dilakukan di rumah pasien. Hasil asuhan komprehensif pada Ny. R selama kehamilanpada TM II ibu mengalami gangguan susah tidur. Asuhan kehamilan telah dilakukan dengan tindakankomplementer prenatal yoga, selama 1 minggu pertama ibu melakukan prenatal yoga dengan caradidampingi dan hasilnya tidur ibu sudah mulai membaik dan ibu tetap dianjurkan untuk melakukan prenatalyoga secara mandiri. Persalinan berjalan dengan normal didampingi dengan komplementer gymball danprenatal yoga. Asuhan neonatus tidak ditemukan komplikasi, komplementer yang diberikan berupa penkesASI eklusif. Asuhan nifas tidak ditemukan kelainan. Asuhan keluarga berencana telah dilakukan dan ibumemutuskan menjadi asptor KB MAL. Diharapkan setiap ibu hamil dapat mendeteksi dini dan mencegahterjadinya komplikasi pada kehamilannya. Dan bagi pemilik praktik dapat melakukan standar asuhan 10Tpada setip ibu hamil dan dapat meningkatkan pelayanan asuhan di lapangan dan di masyarakat agar dapatmembantu menurunkan AKI dan AKB.