Sri Indah Ekowati
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN PERUBAHAN FUNGSI FISIK TERHADAP KEBUTUHAN AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (AHS) PADA LANSIA DENGAN STROKE (STUDI PADA UNIT REHABILITASI SOSIAL KOTA SEMARANG) Indahsari, Putri Nur; Agusman, Fery; Ekowati, Sri Indah
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Insiden stroke mengenai populasi usia lanjut yang berusia 75-84 tahun sekitar 10 kali dari populasi 5564 tahun (Azizah, 2011). Dari jumlahtersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalamigangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur. Stroke yang menyerang lanjut usia menyebabkanketergantungan lanjut usia makin meningkat. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui hubungan perubahan fungsi fisik terhadap kebutuhanAktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) pada lansia dengan stroke (Studi padaUnit Rehabilitasi Sosial Kota Semarang). Jenis penelitian ini adalahdeskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampeladalah lansia dengan stroke yang menghuni Balai Rehabilitasi Sosial“Mandiri” Semarang dan Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adi Karya” Ungaransebanyak 32 dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling.Hasil penelitian didapatkan mayoritas umur responden adalah 69,75 tahun, jenis kelamin sebagian besar adalah laki-laki. Perubahan fungsi fisik pada lansia dengan stroke sebagian besar berjalan dengan bantuan. Kebutuhan Aktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) pada lansia stroke sebagian besar dependen berat. Ada hubungan perubahan fungsi fisik terhadap kebutuhan Aktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) pada lansia dengan stroke (Studi pada Unit  Rehabilitasi Sosial Kota Semarang) (pvalue=0,029). Diharapkan masyarakat, terutama yang mempunyai anggota keluarga lansia dengan stroke mampu memantau kesehatan lansia terutama perubahan fungsi fisik dan kebutuhan Aktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) untuk meningkatkan pelayanan pada lansia.Kata kunci : Perubahan fungsi fisik, Aktivitas hidup sehari-hari, lansia dengan stroke
PENGARUH BERMAIN BANANA BOAT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA REMAJA DI AREA WISATA PANTAI BANDENGAN JEPARA Wahyogo, Joko Septian; Kusyati, Eni; Ekowati, Sri Indah
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif Indonesia secara resmi mengeluarkan tagline yang diberi nama “Wonderful Indonesia”. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sudah tidak diragukan lagi potensi pariwisata di Indonesia. Salah satunya adalah wisata air banana boat, wahana ini merupakan atraksi air yang membutuhkan nyali besar bagi semua orang yang mencobanya, terutama pada remaja. Atraksi ini dapat memacu adrenalin sehingga menimbulkan kepuasan tersendiri bagi para remaja. Selain itu juga dapat memicu perubahan tekanan darahakibat atraksi yang menegangkan ini. Penelitian ini nantinya untuk mengetahui pengaruh bermain banana boat terhadap tekanan darah pada remaja di area wisata pantai bandengan Jepara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment (eksperimen semu) dengan kelompok kontrol. Jumlah responden sebanyak 20 orang. Instrument yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah tensi meter digital. Pengumpulan data dilakukan sendirioleh peneliti dan data yang diperoleh dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan paired t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukan (p-value 0,000, α=0,05). Artinya ada pengaruh bermain banana boat terhadap tekanan darah pada remaja di area wisata pantai bandengan Jepara.Kata Kunci : Tekanan darah, banana boat, perahu dayung. Daftar Pustaka 22 (2001-2012).
Perspektif Keluarga dan Perawat tentang Kemitraan Keluarga Dalam Merawat Pasien di Intensive Care Unit Ekowati, Sri Indah; Purnomo, Hery Djagat; Utami, Reni Sulung
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 2 No 2 (2018): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v2i2.44

Abstract

Perawatan pasien di Intensive Care Unit (ICU) tidak hanya melibatkan petugas kesehatan, tetapi juga memerlukan peran keluarga. Keluarga juga mengalami stres dan kecemasan selama menunggu pasien di ICU. Patient-Family Centered Care (PFCC) merupakan paradigma baru dalam pelayanan kesehatan yang menempatkan pasien dan keluarga sebagai fokus pemberian asuhan keperawatan. Kemiraan keluarga sangat berperan dalam merawat pasien di ICU. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perspektif keluarga dan perawat tentang kemitraan keluarga dalam merawat pasien di ICU. Desain penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi intepretatif. Informan adalah 10 perawat ICU dan 10 keluarga pasien sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang diambil dengan metode purposive sampling. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat di Kota Semarang pada bulan April sampai Mei 2018. Analisis data dengan teknik intepretative phenomenological analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan 4 tema utama tentang makna kemitraan keluarga, bentuk kemitraan keluarga, pengaruh kemitraan keluarga, dan tantangan penerapan kemitraan keluarga di ICU. Kemitraan antara perawat dan keluarga diartikan sebagai keadaan dimana perawat sebagai sumber informasi tentang kondisi pasien, perawat memberikan dukungan dan menghargai keluarga, kolaborasi antara pasien dan perawat, partisipasi keluarga dalam memberi dukungan bagi pasien, keluarga bisa mengungkapkan perasaanya pada perawat. Kemitraan keluarga meningkatkan kenyamanan pasien, tetapi mempengaruhi pemberian asuhan keperawatan dan menambah beban kerja perawat. Perspektif keluarga tentang perawatan ICU dan ketidaksiapan perawat menjadi tantangan penerapan kemitraan keluarga di ICU. Kesimpulan dari peneliian ini adalah keluarga dan perawat memahami makna dan pengaruh kemitraan dalam merawat pasien di ICU, tetapi masih terdapat tantangan dan hambatan dalam penerapannya.
PENGARUH BERMAIN BANANA BOAT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA REMAJA DI AREA WISATA PANTAI BANDENGAN JEPARA Joko Septian Wahyogo; Eni Kusyati; Sri Indah Ekowati
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.279 KB)

Abstract

Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif Indonesia secara resmi mengeluarkan tagline yang diberi nama “Wonderful Indonesia”. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sudah tidak diragukan lagi potensi pariwisata di Indonesia. Salah satunya adalah wisata air banana boat, wahana ini merupakan atraksi air yang membutuhkan nyali besar bagi semua orang yang mencobanya, terutama pada remaja. Atraksi ini dapat memacu adrenalin sehingga menimbulkan kepuasan tersendiri bagi para remaja. Selain itu juga dapat memicu perubahan tekanan darahakibat atraksi yang menegangkan ini. Penelitian ini nantinya untuk mengetahui pengaruh bermain banana boat terhadap tekanan darah pada remaja di area wisata pantai bandengan Jepara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment (eksperimen semu) dengan kelompok kontrol. Jumlah responden sebanyak 20 orang. Instrument yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah tensi meter digital. Pengumpulan data dilakukan sendirioleh peneliti dan data yang diperoleh dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan paired t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukan (p-value 0,000, α=0,05). Artinya ada pengaruh bermain banana boat terhadap tekanan darah pada remaja di area wisata pantai bandengan Jepara.Kata Kunci : Tekanan darah, banana boat, perahu dayung. Daftar Pustaka 22 (2001-2012).
HUBUNGAN PERUBAHAN FUNGSI FISIK TERHADAP KEBUTUHAN AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (AHS) PADA LANSIA DENGAN STROKE (STUDI PADA UNIT REHABILITASI SOSIAL KOTA SEMARANG) Putri Nur Indahsari; Fery Agusman; Sri Indah Ekowati
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.499 KB)

Abstract

Insiden stroke mengenai populasi usia lanjut yang berusia 75-84 tahun sekitar 10 kali dari populasi 5564 tahun (Azizah, 2011). Dari jumlahtersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalamigangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur. Stroke yang menyerang lanjut usia menyebabkanketergantungan lanjut usia makin meningkat. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui hubungan perubahan fungsi fisik terhadap kebutuhanAktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) pada lansia dengan stroke (Studi padaUnit Rehabilitasi Sosial Kota Semarang). Jenis penelitian ini adalahdeskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampeladalah lansia dengan stroke yang menghuni Balai Rehabilitasi Sosial“Mandiri” Semarang dan Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adi Karya” Ungaransebanyak 32 dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling.Hasil penelitian didapatkan mayoritas umur responden adalah 69,75 tahun, jenis kelamin sebagian besar adalah laki-laki. Perubahan fungsi fisik pada lansia dengan stroke sebagian besar berjalan dengan bantuan. Kebutuhan Aktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) pada lansia stroke sebagian besar dependen berat. Ada hubungan perubahan fungsi fisik terhadap kebutuhan Aktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) pada lansia dengan stroke (Studi pada Unit  Rehabilitasi Sosial Kota Semarang) (pvalue=0,029). Diharapkan masyarakat, terutama yang mempunyai anggota keluarga lansia dengan stroke mampu memantau kesehatan lansia terutama perubahan fungsi fisik dan kebutuhan Aktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) untuk meningkatkan pelayanan pada lansia.Kata kunci : Perubahan fungsi fisik, Aktivitas hidup sehari-hari, lansia dengan stroke