This Author published in this journals
All Journal VALENSI
Sandra Hermanto
Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Tingkat Kerusakan Lemak Nabati dan Lemak Hewani Akibat Proses Pemanasan Sandra Hermanto; Anna Muawanah; Prita Wardhani
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Valensi Volume 1, No.6, Mei 2010
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.776 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v1i6.237

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas dan tingkat kerusakan lemak nabati dan lemakhewani akibat proses pemanasan pada suhu tinggi. Beberapa lemak nabati dan lemak hewani yangdijadikan sampel dalam penelitian ini meliputi minyak goreng curah, minyak goreng kemasan, minyakikan, margarine, lemak babi, lemak sapi, lemak ayam dan minyak zaitun. Masing-masing sampeldipanaskan pada suhu 110oC selama 30 menit, selanjutnya stabilitas dan tingkat kerusakannnyadianalisis dengan mengukur kadar radikal bebas melalui analisis malondialdehid dengan metodekolorimetri dan komposisi asam lemak jenuh (saturated fatty acid), asam lemak tak jenuh tunggal(mono unsaturated fatty acid) serta asam lemak tak jenuh ganda (poly unsaturated fatty acid) denganmenggunakan Gas Chromatography Mass Spectrofotometry (GCMS). Hasil penelitian menunjukkanbahwa kandungan radikal bebas sebagai parameter kerusakan lemak pada masing-masing sampelrelatif berbeda dimana pada minyak ikan dihasilkan radikal bebas sebesar 40 μmol/L, sedangkan padaminyak goreng curah sebesar 25 μmol/L, minyak goreng kemasan 20 μmol/L, margarine 16 μmol/L,minyak zaitun 30 μmol/L, lemak ayam 37 μmol/L, lemak sapi 18 μmol/L dan lemak babi 31 μmol/L.Hasil analisa GCMS menunjukkan bahwa kandungan asam lemak jenuh terbesar diperoleh padasampel lemak sapi (65.53%), sedangkan asam lemak tidak jenuh ganda terbesar diperoleh pada minyakikan sebesar 30.24%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kerusakan lemak pada masing-masingsampel sangat dipengaruhi oleh kandungan awal asam lemak tak jenuh ganda yang terdapat padamasing-masing sampel seperti pada minyak ikan dimana komposisi asam lemak tidak jenuh gandarelatif lebih besar dibandingkan dengan yang lain.