Achmad Fatchan
Universitas Negeri Malang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penanaman Sistem "Bule" Suatu Aplikasi Teknologi Pola Tanam Campuran Achmad Fatchan
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 1 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i1.1929

Abstract

Masyarakat pedesaan umumnya bermata-pencaharian di bidang pertanian, di samping pertanian dan sawah, tebu merupakan usaha pertanian yang akhir-akhir ini banyak diminati oleh petani karena relatif lebih menguntungkan. Akan tetapi usaha tani tebu sebagian besar masih dilakukan dengan "monoculture system" (sistem monokultur) (Deptan, 1977). Pada hal, sistem "Bule" (campuran tanaman tebu dengan kedele) jauh lebih menguntungkan. Pola tanam tersebut lebih menguntungkan karena merupakan penanaman sistem tanam tumpangsari yang baik, dapat dilakukan lahan sawah dan atau tegal, secara nyata melakukan sistem pengendalian hama terpadu yang baik dan merupakan salah satu pola pertanian yang ramah lingkungan (Deptan,1984 dan Fatchan, 1995). Dengan menerapkan penanaman sistem Bule tidak saja meningkatkan pendapatan petani tetapi juga secara tidak langsung menghemat devisa negara, karena mengurangi impor kedele yang setiap tahun dilakukan oleh pemerintah Indonesia (Deptan, 1978).
Unsur Hara Bagi Kehidupan Tanaman Achmad Fatchan
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 2, No 2 (1995)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v2i2.1865

Abstract

Kebutuhan penyediaan unsur hara tahunan tergantung dan jenis atau spesiesnya, di samping juga dipengaruhi oleh iklim dan jasad hidup dalam tanah sects bahan induk. Penyediaan unsur hara yang tidak tepat, baik kekurangan atau kelebihan, akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman yang ditandai oleh beberapa gejala tertentu. Oleh karena itu, seorang petani harus mengetahui dan memahami benar karakter jenis-jenis tanaman yang diusahakan. Artinya para petani dituntut mengetahui jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yang ditanamnya, sehingga dapat memaksimalkan produksi juga menjaga kesuburan dan kelestarian tanah pertanian. Kondisi tanah sangat mempengaruhi perkembangan akar tanaman pertanian. Tanah yang subur dan gembur biasanya sangat baik bagi perkembangan skat tanaman. Lebih lanjut, tanaman yang tumbuh di tanah tersebut akan menampakkan perkembangan yang optimal bagi tanaman jika diba­rengi tersedianya unsur hara yang memadai.
Pemimpin Masyarakat dan Program Aksi di Pedesaan Achmad Fatchan
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (1999)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v6i1.2040

Abstract

Membahas dan mengungkap tentang kepemimpinan yang ada dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan, lebih khusus petani (peasant society) sangat perlu, karena berkaitan dengan strategi dalam pelaksanaan program pengembangan masyarakat atau pembangunan pedesaan. Pengetahuan tentang struktur kekuatan dan pimpinan sosial dalam kehidupan masyarakat, secara garis besar berkait dengan personal yang peduli terhadap program-program pembangunan clan pengembangan yang ada di dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Pemimpin masyarakat mempunyai legitimasi terhadap program-program pembangunan. Tanpa bantuan mereka sangat sulit atau bahkan tidak mungkin melakukan penggerakan masyarakat. Dalam konsep kekuatan sosial, pemimpin masyarakat merupakan dimensi yang sangat penting.
Regionalisasi dan Pola Penyebaran Tumbuhan Berdaun Lebar Hijau Sepanjang Tahun di Muka Bumi Achmad Fatchan
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1954

Abstract

Dunia tumbuhan selalu mengalami proses perubahan, perkembangan dan penyebaran. Perubahan, perkembangan dan penyebaran tumbuhan di muka bumi ini "seirama" dengan perubahan dan perkembangan faktor intern dan ekstern. Faktor-faktor biologik sebagai faktor dalam (intern) meliputi perkawinan silang, mutasi, dan modiftkasi genetika dari tumbuhan tersebut Faktor geograftk sebagai faktor loaf (ekstern) meliputi perubahan iklim, tanah, aktivitas vulkan, dan kerak bumi. Secara garis besar penyebaran tumbuhan di muka bumi ini dapat digoloogkan menjadi 8 kelompok yaitu berdaun lebar hijau sepanjang tahun, berdaun lebar disertai masa gugur daun, berdaun jarum hijau sepanjang tahun, rerumputan, bangsa lumut, campuran tumbuhan berdaun lebar dan jarum hijau sepanjang tahun. berdaun jarum mengalami musim gugur, dan campuran tumbuhan berdaun lebar hijau sepanjang tahun dan masa gugur daun.
Pengembangan Bahan Ajar Geografi Struktur Buku Cambridge Fundamentals of Geography untuk Kelas XI SMA/MA Materi Sebaran Barang Tambang Lintang Prawindia; Achmad Fatchan; I Komang Astina
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 21, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.108 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i1.300

Abstract

Abstrak:Tujuan utama penelitian dan pengembangan ini yaitu untuk menghasilkan produk berupa bahan ajar pada Mata Pelajaran Geografi SMA Kelas XI Materi Sebaran Barang Tambang. Penelitian ini mengadaptasi model Dick and Carey menjadi lima tahap, yaitu: (1) mengidentifikasi kompetensi inti dan kom-petensi dasar, (2) melakukan analisis bahan ajar, (3) mengembangkan bahan ajar, (4) revisi, dan (5) uji coba produk. Berdasarkan hasil uji coba, persentase pada masing-masing aspek yaitu: gambar (81,8%), bahasa (81,1%), materi (81,6%), desain (85,4%). Secara keseluruhan kelayakan produk memperoleh ni-lai sebesar 82,4% (baik). Hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa produk bahan ajar layak digunakan dalam pembelajaran.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v21i12016p053
Pengaruh Kombinasi Model Problem Based Learning dengan Team Games Tournament Terhadap Hasil dan Minat Belajar Geografi Siswa MAN Rejotangan Kabupaten Tulungagung Rka Hajizah Purba; Achmad Fatchan; Singgih Susilo
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 21, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.149 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v21i1.299

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi model pembelajaran Problem Based Learning dengan Team Games Tournament terhadap hasil dan minat belajar siswa kelas XI IPS MAN Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pre-test post-test non equaivalent control group design. Variabel bebas yang digunakan adalah kombinasi model pembelajaran Problem Based Learning dengan Team Games Tournament, variabel terikat yang digunakan adalah hasil dan minat belajar. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS MAN Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Subjek utama sebagai kelas eksperimen adalah kelas XI IPS 1 dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran Problem Based Learning dengan Team Games Tournament,dan sebagai kelas kontroladalah kelas XI IPS 2 dengan menggunakan ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah soal, sedangkan untuk mengukur minat belajar adalah angket. Kedua instrumen diuji validasi terlebih dahulu oleh ahli. Uji validasi, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda diperuntukkan instrumen hasil belajar. Pengujian hipotesis menggunakan uji ANAKOVA dengan taraf signifkansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: 1) ada pengaruh mean hasil belajar antara kelas eksperimen dengan ke-las kontrol, t = 4,509 dan signifikansi dua ekor 0,000, sehingga p < 0,05; 2) ada pengaruh minat belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, nilai t = 5,854 dan signifikansi dua ekor 0,000, sehingga p < 0,05.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v21i12016p044