Asnil Adli Simamora
Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH MIRROR THERAPY TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2020 Asnil Adli Simamora; Febrina Angraini Simamora; Silvia Silvia
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Vol 5 No 2 (2021): CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Cintra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/thenursing.v5i2.982

Abstract

ABSTRAK Stroke merupakan suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat disebabkan karena adanya pendarahan di otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mirror therapy terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design. Popolasi dalam penelitian ini adalah penderita stroke dengan jumlah sampel 20 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil analisis data dengan uji shapiro wilk terhadap rata-rata kekuatan otot sebelum intervensi diperoleh nilai p=0,009 (p>0,05) dan sesudah intervensi diperoleh nilai p=0,075 (p>0,05).Jadi untuk kelompok pre test di dapatkan 0,009 artinya data tidak berdistribusi normal. Hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon diperoleh Pvalue= 0,000 (<0,05). Kesimpulkan bahwa ada pengaruh kekuatan otot setelah diberikan mirror therapy. Saran dari penelitian ini diharapkan responden dapat memahami dan mengaplikasikan terapi mirror therapy untuk meningkatkan kekuatan otot. Kata Kunci : Mirror Therapy, kekuatan otot dan stroke
Efektivitas Pendidikan Kesehatan dengan Pendekatan Health Belief Model terhadap Pengetahuan Lansia Tentang Covid-19 : The Effectiveness of Health Education With the Health Belief Model Approach to Elderly Knowledge About Covid-19 Asnil Adli Simamora; Nanda Suryani Sagala
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 4: NOVEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.075 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i4.1914

Abstract

Latar Belakang: Kapasitas fungsional organ tubuh pada lansia telah mengalami penurunan akibat penuaan sehingga rentan terhadap berbagai macam infeksi bakteri, virus maupun penyakit termasuk COVID-19. Namun pemahaman tentang COVID-19 masih rendah, pendidikan kesehatan menggunakan pendekatan helth belief model diidentifikasi sebagai intervensi dapat mengubah pengetahuan tentang COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi experimental menggunakan rancangan one group pretest-posttest. Sampel penelitian ini sebanyak 88 lansia yang berada di Pondok Panti Jompo Majlis Ta’lim Basilam Baru Tapanuli Selatan menggunakan teknik purposive sampling. Data pre-test dan post-test dikumpulkan dengan instrument pengetahuan menggunakan komponen health belief model. Data dianalisis dengan paired sample t test. Hasil: Penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada Perceived susceptibility, Perceived severity, Perceived benefit, Perceived barriers antara sebelum dan sesudah intervensi (P-value 0.000 < 0,05). Hasil menunjukkan pendidikan kesehatan dengan pendekatan health belief model mempunyai pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi selama 2 minggu pada Perceived susceptibility, Perceived severity, Perceived benefit, Perceived barriers. Oleh karena itu, temuan ini berkontribusi sebagai bukti pendidikan kesehatan menggunakan pendekatan health belief model dapat meningkatkan pengetahuan lansia tentang COVID-19. Kesimpulan: Program pendidikan yang tepat dapat meningkatkan pengetahuan lansia dalam mengadopsi langkah-langkah perlindungan dan pencegahan COVID-19.
Efektifitas Pendidikan Kesehatan Melalui Teman Sebaya Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Bullying Pada Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas: The Effectiveness of Health Education Through Peers To Increasing Adolescents' Knowledge About Bullying In The Application Of Limited Face-to-Face Learning Asnil Adli Simamora; Nanda Suryani Sagala
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 11: NOVEMBER 2022 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i11.3012

Abstract

Latar Belakang: Bullying di kalangan remaja merupakan masalah utama yang memiliki implikasi fisik dan psikologis yang serius di seluruh dunia. Banyak peneliti menganalisis alasan di balik bullying dan mencoba memberikan solusi untuk masalah ini. Pendidikan kesehatan melalui teman sebaya merupakan solusi yang diidentifikasi sebagai intervensi dalam peningkatan pengetahuan remaja tentang bullying Tujuan Menilai efektifitas pendidikan kesehatan melalui teman sebaya terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang bullying pada penerapan pembelajaran tatap muka terbatas Metode: Desain penelitian adalah quasi eksperimen menggunakan rancangan one group pretest - posttest. Sampel sebanyak 78 siswa yang merupakan siswa di sekolah SMA Negeri 1 Angkola Timur menggunakan teknik purposive sampling, dengan analisis menggunakan uji paired sample t test. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi pendidikan kesehatan melalui teman sebaya terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang bullying terbukti mempengaruhi penyelesaian masalah dalam peningkatan pengetahuan remaja tentang bullying. Intervensi pendidikan kesehatan melalui teman sebaya membantu remaja dalam meningkatkan keinginan siswa untuk mematuhi anjuran atau larangan tentang bullying dalam melakukan penyelesaian masalah. Peningkatan nilai yang signifikan tersebut terlihat setelah dilakukan pertemuan sebanyak 3 kali. Hal ini ditunjukkan oleh adanya perbedaan yang bermakna dilihat dari hasil rata-rata pretest dan postest pada nilai p-value = .000 (<0.05). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa Ada peningkatan pengetahuan pada responden setelah diberikan pendidikan tentang bullying. Peningkatan pengetahuan didapatkan dengan memberikan informasi kepada remaja, sehingga dengan meningkatnya nilai positif tersebut terbentuklah pengetahuan yang baik bagi remaja, jika pengetahuan remaja baik maka dapat mencegah terjadinya perilaku bullying.
PENGALAMAN IBU MERAWAT BALITA DENGAN STUNTING: PENGALAMAN IBU MERAWAT BALITA DENGAN STUNTING Asnil Adli Simamora; Natar Fitri Napitupulu; Nanda Suryani Sagala; Kombang Ali Yasin Dalimunthe
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 8 No 1 (2023): Vol.8 No. 1 Juni 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v8i1.1039

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kondisi mengalami tinggi badan lebih pendek. stunting dianggap sebagai gangguan pertumbuhan irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat. Rendahnya status gizi menyebabkan gangguan perkembangan pada balita. Kebutuhan pemberian gizi menjadi suatu kewajiban bagi orang tua terlebih ibu balita. Tujuan Mengeksplorasi pengalaman ibu yang merawat balita dengan stunting di wilayah kerja Puskesmas Pasar Matanggor.Jenis penelitian ini merupakan kualitataif dengan desain pendekatan studi fenomenologi deskriptif. Partisipan ditentukan berdasarkan informasi yang dibutuhkan sebanyak 5 orang, data dikumpulkan dengan wawancara. hasil analisis tema (1) Riwayat perawatan balita dengan stunting (2) Riwayat Perlindungan Penyakit, (3) Riwayat Perawatan Balita Sakit. Kesimpulan pada balita dengan stunting aspek pemberian makanan ternyata ditemukan anak tidak diberi kolostrum dan ASI. Anak lebih sering diberi makanan yang kurang bergizi dan penyajian makana juga kurang steril. Diharapkan kepada ibu yang memiliki balita dengan stunting dapat lebih memerhatikan kesehatan balitanya terkait pengetahuan peawatan payudara, pemberian makanan tambahan. Kata kunci : Pengalaman Ibu, Balita, Stunting