Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

DISTRIBUSI USIA DAN JENIS KELAMIN PADA ANGKA KEJADIAN OTITIS MEDIA AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 Rizka Dwi Lestari; Zulhafis Mandala; Marni Marni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.084 KB) | DOI: 10.33024/.v5i1.788

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Otitis Media Akut adalah penyakit peradangan telinga tengah yang cukup sering terjadi di kalangan masyarakat saat ini. Otitis Media Akut terutama disebabkan oleh virus atau bakteri dan berhubungan erat dengan infeksi hidung dan tenggorokan. Faktor usia sebagai salah satu faktor resiko Otitis Media Akut (OMA) perlu dikaji karena angka kejadian pada tiap kelompok usia tertentu bervariasi dan nilainya berbeda dengan teori dan penelitian sebelumnya.Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaiman distribusi usia dan jenis kelamin pada angka kejadian OMA di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2016.Metode: Jenis penelitian yang di gunakan adalah studi deskriptif retrospektif. Data yang digunakan berupa data sekunder yang diambil dari rekam medic pasien Otitis Media Akut (OMA) di RSUD Abdul Moloek Bandar Lampung Tahun 2016. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan cara Slovin dan didapatkan sampel sebanyak 143 orang.Hasil: Didapatkan usia terbanyak pasien OMA di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016 adalah kelompok usia 0 – 5 tahun sebayak 24 orang (16,8 %), kelompok usia 6 – 11 tahun sebanyak 22 orang ( 15,4 % ), kelompok usia 12 – 16 tahun sebanyak 22 orang ( 15,4 ), kelompok usia 17 – 24 tahun sebanyak 30 orang ( 21,0 % ), kelompok usia 26 – 35 sebanyak 13 orang ( 9,1 % ), kelompok usia 36 – 45 tahun sebanyak 23 orang ( 16,1 % ), kelompok usia 46 – 55 tahun sebanyak 6 orang ( 4,2% ), 56 – 65 sebanyak 2 orang ( 1,4 % ), yang paling rendah usia kelompok > 65 tahun yaitu 1 orang (0,7%)Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan hasil distribusi usia dan jenis kelamin berbeda dengan beberapa teori kebanyakan dimana usia dewasa lebih banyak yang mengalami otitis media akut dibandingkan usia anak – anak di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2016. 
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA BANDAR LAMPUNG Ahmad Taruna; Marni Marni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 3 (2014): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.273 KB) | DOI: 10.33024/.v1i3.673

Abstract

Latar Belakang : Osteoporosis adalah salah satu penyakit degeneratif yang banyakdialami oleh para lansia, yaitu berkurangnya kepadatan/ massa tulang yangmengakibatkan tulang menjadi keropos dan mudah patah, orang yang mengalami patahtulang membutuhkan banyak biaya untuk pengobatannyadan mengakibatkan orangtersebut tidak lagi produktif serta selalu kepada orang lain. Di Indonesia 19,7% darijumlah lansia atau sekitar 3,6 juta orang diantaranya menderita osteoporosis.Tujuan Penelitian : Penelitian ini selain bertujuan untuk mengetahui gambaran akanpentingnya pengetahuan dan pencegahan yang dilakukan lansia di wilayah kerjaPuskesmas Rajabasa Bandar Lampung. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan sampelsebanyak 75 lansia dengan tekhnik pengambilan sampel purposive sampling pengambilandata dengan lembar observasi berupa kuisioner yang didalamnya terdapat beberapakomponen yaitu tabel pengetahuan dan pencegahan serta metode likert Uji analisamenggunakan chi- square dengan α < 0,05. Hasil Penelitian : Hasil ini menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan terhadappencegahan yang baik terdapat 67 lansia (89,3 %) dengan OR = 6,136.Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara tingkatpengetahuan dengan pencegahannya dan juga pengetahuan yang baik maka mempunyaipeluang 6,1 kali untuk mendapatkan pencegahan yang baik dibandingkan denganpengetahuan yang kurang.