This Author published in this journals
All Journal Al-Qalam EDUKASI
Sumarsih Anwar
Balai Litbang Agama Jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KUALITAS MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH DALAM PERSPEKTIF STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN sumarsih anwar
Al-Qalam Vol 23, No 1 (2017)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8210.405 KB) | DOI: 10.31969/alq.v23i1.356

Abstract

Madrasah Diniyah sebagai bagian dari pendidikan (Islam) di Indonesia keberadaannya sudah diakui dalam peraturan perundang-undangan. Konskuensinya adalah harus menyesuaikan dengan berbagai regulsi yang mengaturnya, salah satunya adalah Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3201 tahun 2013, tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal Madrasah Diniyah TakmiliyahKesimpulan hasil penelitian tentang kualitas Madrasah Diniyah dalam perspektif standar pelayanan minimal pendidikan, adalah:  1) Para pengelola madrasah pemangku kebijakan dan berbagai pihak yang terlibat pada umumnya belum memahami tentang adanya Standar Pelayanan Minimal Madrasah Diniyah Takmiliyah (SPM MDT), baik itu yang berupa pedoman maupun substansinya; 2) Penyelenggaraan madrasah sebagian sudah sesuai dengan SPM MDT dalam aspek-aspek tertentu, dan sebagian belum sesuai dengan SPM MDT dalam aspek-aspek tertentu juga; 3) Ketiga; pihak yang berperan terhadap penyelenggaraan MDT adalah: Pemerintah Daerah,  Kementerian Agama Kota dan Pengawas, serta FKDT Kota Bogor.4) Faktor pendukung diantaranya adalah semangat dan motivasi para pengelola madrasah dan pemerintah daerah,  masyarakat sekitar dan ketercukupan jam mengajar 18 jam pelajaran. Sedangkan factor penghambatnya adalah kurangnya perhatian dari pemerintah (terutama Pemda/Walikota), keterbatasan buku pelajaran, kesejahteraan guru belum memadai, guru tidak sempat membuat RPP, kondisi orang tua yang lebih mementingkan pentingnya pendidikan formal, dan keterbatasan sarana prasarana dan biaya.
Pendidikan Karakter di Madrasah Ibtidaiyah Modern Sahid, Bogor, Jawa Barat Sumarsih Anwar
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 3, DESEMBER 2014
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v12i3.90

Abstract

This study aims to know (1) opinion and policy of principal of Sahid Modern Madrasah Bogor on character education (2) implementation of character education in Sahid Modern MI Bogor and (3) evaluation and assessment of character values. This study is a case study done at Sahid Modern MI Bogor, West Java using qualitative approach. The main instruments are interview, observation technique and documented study. The findings are (1) Principal of Sahid Modern MI Bogor believes that Islam already had a more comprehensive term than character education namely akhlakul karimah (good moral). Madrasah is not only responsible in producing students that excel in science and technology but also Islamic character and personality. (2) Character education is done by integrating values of character in every subject, intra curriculum and extra curriculum subject andculture development and (4) evaluation and assessment of attitude and behavior (values of akhlakul karimah) is done by teacher by observing the students at school when students are at school.
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TAKHFIDZUL QUR’AN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI PONDOK PESANTREN NURUL IMAN KOTA TASIKMALAYA Sumarsih Anwar
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v15i2.171

Abstract

Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang Pendidikan Takhfidzul Qur’an pada Anak Usia Sekolah Dasar. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Proses penyelenggaraan pendidikan Tahfidz al-Quran yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, pada Rumah Tahfidz,  Pesantren Tahfidz dan TPA/TPQ di Kota Tasikmalaya, dan 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan pendidikan Takhfidzul Qur’an. Lokasi penelitian adalah di Kota Tasikmalaya, dengan sasaran penelitian adalah Pondok Pesantren Takhfidzul Qur’an, Rumah Takhfidz Darul Ilmi Cendekia, dan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA). Jenis penelitian adalah kualitatif, dilengkapi dengan data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pondok pesantren dan TPQ, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan (pengendalian), tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti. Ketiga lembaga sudah memiliki rumusan yang jelas tentang visi, misi, tujuan, target dan strategi pendidikan, adanya pemahaman dan kejelasan akan tujuan dan kewajiban dari para pengasuh, santri dan juga orang tua. Dalam proses pembelajaran Takhfidzul Qur’an, dengan menggunakan beberapa metode dan pendekatan, sehingga anak tetap gembira dan tidak ada paksaan, tercipta dalam lingkungan pendidikan terutama di pondok. Pengawasan dilakukan setiap saat dan pada waktu-waktu  tertentu yang sudah terprogram dengan jelas. 
STRATEGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN LINGKUNGAN SEKOLAH YANG RELIGIUS DI SMAN 3 BANDUNG Sumarsih Anwar
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2015
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v13i1.234

Abstract

AbstractReligious education is intended to realize the Indonesian human resources that are faithful and devoted to God the Almighty and have the advantage of noble morality which is a necessity in education and learning. To achieve such a lofty goal, it would require a variety of efforts or learning strategies, one of which is a Islamic Education study (PAI), as an attempt to create a religiousschool environment. The study was conducted at SMAN 3 Bandung, with the aim of describing: 1) Perception of the principal on PAI, 2) perceptions of students about PAI, and 3) Strategies of PAI in creating a religious school environment. The study result shows that the principal holds very positive view on PAI, which is manifested in the form of policy towards the implementation of PAI learning in intra-curricular and extracurricular activities. One of PAI learning strategies adopted is to integrate extracurricular activities (mentoring) and PAI in a program called the MT-PAI (Integrated Mentoring Islamic Education). The activity works well because of the positive student perceptions on PAI that PAI is quite interesting and easy to learn and the material is easy to be practiced in everyday life. AbstrakPembelajaran pendidikan agama dimaksudkan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki keunggulan akhlakul karimah, ini merupakan suatu keniscayaan dalam pendidikan dan pembelajaran. Untuk mewujudkan tujuan yang mulia tersebut, maka diperlukan berbagai upaya ataupun strategi pembelajaran, salah satunya adalah strategi pembelajaran Pendidikan Agam Islam (PAI), sebagai upaya untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang religius. Penelitian dilakukan di SMA N 3 Bandung, dengan tujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1) Persepsi pimpinan sekolah tentang PAI, 2) persepsi siswa tentang PAI, dan 3) Strategi PAI dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang religius. Hasil dari penelitian adalah, bahwa pimpinan (kepala sekolah) berpandangan sangat positif terhadap PAI, yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan terhadap penyelenggaraan pembelajaran PAI dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Salah satu strategi pembelajaran PAI yang diterapkan adalah dengan mengintegrasikan antara kegiatan ekstrakurikuler (mentoring) dengan mata pelajaran PAI yang disebut dengan MT-PAI (Mentoring Terintegrasi Pendidikan Agama Islam). Kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik, karena diimbangi persepsi siswa yang positif terhadap PAI, bahwa PAI cukup menarik dan mudah untuk dipelajari, dan materinya mudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.