Siti Muawanah
Balai Litbang Agama Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : EDUKASI

PEMIKIRAN PENDIDIKAN K. H. ALI MAKSUM KRAPYAK YOGYAKARTA Mustolehudin Mustolehudin; Siti Muawanah
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 1 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i1.441

Abstract

AbstractIn Indonesia, Ulama’ (muslim scholars) have a stategic position. Since the colonial period they have had significant roles in developing the country. One of their real contribution is building pesantren (islamic boarding schools) and developing education through the institutions. One famous figure in the field is K.H. Ali Maksum who had sucessfully developed education in pesantren and madrasah (Islamic schools). By using qualitative approach, this reasearch found two important findings. First, K.H. Ali Maksum had combined various methods in teaching his santris, namely the methods of bandongan, sorogan, and discussion. The second, the model of teaching the santris applied by the Pondok Pesantren Krapyak has resulted in qualified national figures.AbstrakDi Indonesia ulama menempati posisi yang sangat strategis. Sejak masa kolonial hingga masa modern, ulama memberikan sumbangsih nyata bagi pembangunan nasional di Indonesia. Salah satu di antara peranan ulama adalah mendirikan dan mengembangkan pendidikan pesantren. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan  latar belakang kehidupan K.H. Ali Maksum dan pemikirannya dalam pendidikan pondok pesantren Krapyak Yogyakarta. K.H. Ali Maksum termasuk salah satu ulama yang cukup sukses mengembangkan pendidikan pesantren dan madrasah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dalam penelitian ini diperoleh temuan bahwa metode pendidikan pesantren dan madrasah yang diterapkan K. H. Ali Maksum adalah memadukan sistem pendidikan sorogan, bandongan, dan model diskusi antar santri. Dengan model pendidikan pesantren dan madrasah tersebut, terbukti pondok pesantren Krapyak banyak melahirkan alumni-alumni yang cukup berpengaruh di Indonesia.