Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MODEL KEPEMIMPINAN SEKOLAH KELAS MENENGAH MUSLIM DI YOGYAKARTA Imam Machali
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.265 KB) | DOI: 10.32729/edukasi.v16i3.489

Abstract

AbstractSchool principal is the important key in leading Islamic educational institutions to improve and develop to be chosen by Islamic middle-class society as a place to educate their children. This research aimed to observe the leadership model of Islamic Senior High School Principal in Yogyakarta in improving, developing, and preserving the quality of Islamic educational institutions to be chosen by Islamic middle-class society in Yogyakarta. The results in this research explained that the leadership model in Islamic Senior High School is transformational leadership. This leadership model is established through two abilities possessed. First ability is knowledgeable, which means that a school principal is knowledgeable about the organizational theories, the organizational culture, the strategic management, the leadership, and other managerial knowledges.  The wider knowledge and perspective a school principal has, the more open, flexible, inclusive, and open-minded the school principal is, to be able to manage a new knowledge. Second ability is experience, which is something that someone has encountered, undergone, endured, and borne. Experience is highly related with the ability and the will to continuously learn. The more opportunity to learn, the more experience will be achieved. The combination of knowledge and experience will establish a transformational leadership. Abstrak Kepala sekolah menjadi faktor kunci dalam membawa peningkatan dan perkembangan lembaga pendidikan Islam, sehiangga menjadi pilihan masyarakat kelas menengah Muslim untuk menyekolahkan pura putrinya. Penelitian bertujuan melihat bagaimana model kepemimpinan kepala sekolah kelas menengah muslim Yogyakarta dalam upaya meningkatkan, mengembangkan dan menjaga mutu lembaga pendidikan Islam sehingga menjadi sekolah pilihan masyarakat kelas menengah muslim di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kepemimpinan sekolah kelas menengah muslim adalah kepemimpinan transformasional. Model kepemimpinan ini terbentuk melalui dua kemampuan yang dimiliki yaitu, pertama, penguasaan pengetahuan (knowledge) seperti teori-teori organisasi, budaya organisasi, manajemen strategic, kepemimpinan, dan pengatahuan managerial lainnya. Semakin luas pengetahuan dan wawasan seseorang pemimpin, maka semakin terbuka, fleksibel, inklusif, mudah menerima masukan (open minded), dan mampu mengolahnya menjadi pengetahuan baru. Kedua adalah pengalamannya. Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami, dijalani, dirasakan, ditanggung. Pengalaman sangat berhubungan dengan kemampuan dan kesediaan untuk terus belajar. Semakin banyak belajar, maka semakin banyak pula pengalaman yang akan didapat. Penggabungan antara pengetahuan dan pengelaman inilah yang akan membentuk kepemimpinan transformasional.
Yogyakarta Urban Middle-Class Sufism: Economic, Political and Cultural Networks Yusdani Yusdani; Hujair AH Sanaky; Edi Safitri; Imam Machali; Muhammad Iqbal Juliansyahzen
Ulumuna Vol 23 No 2 (2019): December
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/ujis.v23i2.342

Abstract

The phenomenon of strengthening religious activity in the urban middle-class society in Yogyakarta Special Region in the last decade has been remarkable. The shift from the traditional Sufism to the model of piety associated with this middle-class Sufism further reinforce the middle class's religiosity. This study focused on the problem of the middle-class Muslim community when involving in Sufi practices. Through an in-depth interview with Sufi members and observation on their Sufi practice, this study shows that the urban middle-class Sufism pattern in Yogyakarta places emphasis on aesthetic-symbolic values. On the one hand, the tendency of religious patterns of Muslim communities is a form of negotiation between the values of spirituality in Islam and the forms and practices of global culture. On the other hand, the Sufi practice constitutes negotiation of the models of piety with economic-business motives. This Sufism is not institutionalized in conventional Sufism, commonly known as sufi order (tarekat) such as qadariyya, naqshabandiyya, and shattariyya, among the most popular Sufi order. Middle-class Sufism frames their distinctiveness in the form of economic, political, and cultural networks.
IMPLEMENTATION OF INTEGRATED AUTHENTIC THEMATIC ASSESSMENT IN THE 2013 CURRICULUM AT MIN SIDOARJO PACITAN 2016/2017 Imam Machali; efi tri Astuti
Sunan Kalijaga International Journal on Islamic Educational Research Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Pascasarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/skijier.2017.2017.11-02

Abstract

Assessment is a key component for knowing the effectiveness ofthe learning process. The assessment method should have relevance withthe curriculum that applied in the educational institution. In the 2013curriculum, the relevant assessment method is an authentic assessment.This authentic assessment method measures the competence of attitudes,skills and knowledge of the students based on their processes and outcomes.This method is different with the previous curriculum assessment methodsthat always emphasize cognitive competence (knowledge) and tend to beoriented to exam results, in authentic assessment teachers always payattention to the balance competency between attitude competencyassessment, knowledge and skills that agree with the development ofcharacteristics according of student's steps. Based on the research,implementation of the authentic assessment at MIN Sidoarjo Pacitan didn’toptimally. Caused, the teacher’s ability of technical authentic assessment arenot capable.
Proses Inovasi Pembelajaran Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Kendari Leliy Kholida; Maragustam Siregar; Imam Machali
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.3085

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola proses inovasi pembelajaran pada mahasiswa Fakultas Agama Islam. Sejak penerapan penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran, masih ada dosen yang belum memanfaatkan inovasi dalam pembelajarannya, sehingga penelitian ini mengeksplorasi pola inovasi identifikasi individu dan kebiasaan mahasiswa dalam tugas-tugasnya. Peneliti menggunakan studi kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengeksploitasi media sosial tidak semudah yang kita lihat, mengubah pola tontonan menjadi mengeksploitasinya membutuhkan banyak proses. Individu dapat mengidentifikasi dalam mengeksploitasi media sosial menjadi dua bagian, yaitu kelebihan dan kekurangannya, dan mereka dapat mengevaluasi diri mereka sendiri di mana proses inovasi, dominasi menunjukkan pola proses inovasi dimulai dari belum sadar, sadar, mengerti, percaya, mengambil tindakan.
Analisis Survey Kepuasan Layanan Penilaian Angka Kredit Guru Agama Sekolah Menengah Atas (SMA) Provinsi DIY dan DKI Jakarta Imam Machali; Opik Abdurrahman Taufik
HEUTAGOGIA: Journal of Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/hjie.2022.22-07

Abstract

Studi ini bertujuan menilai tingkat kepuasan terhadap layanan penilaian angka kredit guru agama di sekolah menengah atas di provinsi DIY dan DKI Jakarta, serta menentukan perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan tersebut. Menggunakan model SERVQUAL, penelitian ini menerapkan skala multi-item untuk mengukur ekspektasi dan persepsi dari penerima layanan, serta selisih antara keduanya. Lima aspek utama kualitas layanan dievaluasi, yaitu keandalan, kesiapan merespons, jaminan, empati, dan bentuk nyata, dengan Analisis Pentingnya Kinerja (IPA). Hasil menunjukkan tingkat kepuasan rata-rata 2,40 di DIY dan 3,29 di DKI Jakarta, dengan harapan masing-masing 2,69 dan 3,81. Beberapa atribut dalam kuadran tertentu ditemukan memerlukan perbaikan segera. Studi ini menekankan perlunya peningkatan berkesinambungan pada atribut yang kesesuaiannya masih di bawah 100%, yang mencerminkan adanya kekurangan dalam penyediaan layanan. Penelitian lebih lanjut dapat melihat cakupan yang lebih luas atau menggunakan metodologi yang berbeda untuk analisis yang lebih mendalam. Atribut yang teridentifikasi mempengaruhi kepuasan pelanggan dan memerlukan perbaikan segera agar sesuai dengan harapan pelanggan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam penyusunan kebijakan oleh Kementerian Agama untuk memperbaiki kualitas penilaian layanan bagi guru agama sekolah menengah atas di daerah yang bersangkutan.
Proses Inovasi Pembelajaran Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Kendari Leliy Kholida; Maragustam Siregar; Imam Machali
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.3085

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola proses inovasi pembelajaran pada mahasiswa Fakultas Agama Islam. Sejak penerapan penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran, masih ada dosen yang belum memanfaatkan inovasi dalam pembelajarannya, sehingga penelitian ini mengeksplorasi pola inovasi identifikasi individu dan kebiasaan mahasiswa dalam tugas-tugasnya. Peneliti menggunakan studi kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengeksploitasi media sosial tidak semudah yang kita lihat, mengubah pola tontonan menjadi mengeksploitasinya membutuhkan banyak proses. Individu dapat mengidentifikasi dalam mengeksploitasi media sosial menjadi dua bagian, yaitu kelebihan dan kekurangannya, dan mereka dapat mengevaluasi diri mereka sendiri di mana proses inovasi, dominasi menunjukkan pola proses inovasi dimulai dari belum sadar, sadar, mengerti, percaya, mengambil tindakan.