Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

A Need Analysis of Forensic Linguistics Teaching Material Development For University Sabriandi Erdian; Hasnidar Hasnidar; Ely Ezir; Ernawati Br Surbakti
Journal Polingua: Scientific Journal of Linguistics, Literature and Language Education Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/polingua.v8i1.78

Abstract

Realizing the university's vision and mission requires teaching materials for the development of education and teaching. The development of forensic linguistic teaching materials is an application that is used to achieve goals, objectives, intention in dealing with various criminal cases that occur in the community. The aim of developing forensic linguistic teaching materials in higher education is an academic need in the current era.. It is a Research and Development Research. It is found that many students are interested to study about forensic linguistics. It is also supported by the lecturers who think that by teaching this lesson in the university will develop their knowledge and skill in linguistics
Apologies in Karo Language Ernawati Br Surbakti; Wahdaniah Wahdaniah
Journal Polingua: Scientific Journal of Linguistics, Literature and Language Education Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.166 KB) | DOI: 10.30630/polingua.v7i1.110

Abstract

The aim of this research is to explain the type, the strategy, the tactic and the cultural values of apologies in Karo language. The method used is qualitative descriptive in Sei Bingei sub-district as the research location. The data obtained from the in-depth interview and participant observation. Based on observation apologies in Karo language consists of (1) Apologies in Karo language can be appointed first, apologies before doing anything ( apology were made to maintain social norms in culture) such as sentabi, ersentabi, and tabik. Second, apology after making a mistake, the apology phrase used is nembah. (2) There are three strategies  for an apology in Karo language. Sentabiphrase included in the first category that is an explicit expression of apology, apology spoke clearly and the regret with minor mistake category. Nembah phrase as an apology for an acknowledgment of responsibility and apologies as a promise for not repeat the same mistakes. Nembah included in more complicated category strategies or serious mistakes. Strategy for an apology in Karo language (M), are speakers use word, phrase or sentences containing appropriate performative verbs in Karo language, such as tabik, sentabi, ersentabi, persentabin, nembah, nembah-nembah, jera, robah, lepak, erkadiola, mahap, and ngalemi. In Karo language, strategies (M) are very prominent on tradition activity for opening the activity. Strategy (M) also appear in serious apology, then continued with (TJ) responsibility and regret. (3) The cultural values in apology in Karo language consist of (a) the value of harmony, (b) the value of social and cultural, (c) the value of responsibility, (d) the value of divine.
PENDAMPINGAN PEMANFAATAN KAIN PERCA ATAU KAIN TIDAK TERPAKAI MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMIS DI DESA MEUNASAH MESJID PUNTEUT Yusmika Indah; Sri Dinanta Ginting; Ilham Jaya; Ernawati Br. Surbakti
Jurnal Bahasa Indonesia Prima (JBIP) Vol. 4 No. 1 (2022): Bahasa Indonesia Prima (BIP)
Publisher : BIP: Jurnal Bahasa Indonesia Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.405 KB) | DOI: 10.34012/jbip.v4i1.2464

Abstract

Abstrak-Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menggugah kesadaran dan kepedulian orang banyak terhadap keberadaan sampah anorganik di sekitar lingkungan khususnya kain perca. Selain itu, kegiatan pengabdian ini juga bertujuan untuk membekali ibu-ibu dan remaja putri berkreativitas dalam melakukan pengolahan limbah kain perca menjadi barang yang memiliki daya jual yang dapat membantu perekonomian untuk mencapai keluarga yang bahagia dan sejahtera.Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan selama bulan September 2021. Tempat pelaksanaan dilaksanakan di Di Desa Meunasah Mesjid Punteut. Kegiatan pengabdian ini memiliki sasaran peserta Ibu rumah tangga yang berjumlah tujuh peserta. Prosedur pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diperoleh rata-rata skor penilaian dalam pembuatan produk sebesar 85, yaitu rata-rata kerapian 85 dan rata-rata kesesuaian warna 85. Selanjutnya, berdasarkan ketuntasan skor tersebut dapat dinyatakan semua peserta berhasil memproduksi masker dan konektor masker dengan persentasi 100% dari jumlah peserta, yaitu 7 dari 7 peserta telah berhasil. Hal tersebut diperoleh dari indikator keberhasilan kegiatan adalah apabila peserta mencapai nilai 80 atau lebih.
GENRE DAN METAFUNGSI BAHASA PADA KHUTBAH ‘IDUL ADHA OLEH DR. TGK. H. RUSLI HASBI, LC, M.A. DI LAPANGAN HIRAQ - LHOKSEUMAWE Ernawati Br Surbakti
Jurnal Metamorfosa Vol 1 No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.083 KB)

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui genre dan metafungsi yang terdapat dalam Khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh Dr. Tgk. H. Rusli Hasbi, Lc. M.A. Di lapangan Hiraq, Kota Lhokseumawe. Penentuan sampel sumber data penelitian ini adalah teks ”Ukhuwah dan Kebersamaan dalam Pembangunan: Aplikasi Pemikiran Nabi Ibrahim di Idul Adha” yang disampaikan oleh Dr. Tgk. H. Rusli Hasbi, Lc.M.A. dosen Fakultas Dirasat Islamiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penetapan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara menyeleksi sampel (dalam hal ini penulis menyeleksi arsif atau buku hasil ceramah keagamaan di Kota Lhokseumawe). Korpus yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kumpulan kalimat yang tertulis dan telah dicetak oleh pemerintahan Kota Lhokseumawe yang bekerja sama dengan syariat Islam Kota Lhokseumawe. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik library research. Struktur genre bahasa khutbah ’Idul Adha 10 Zulhijjah 1429 H yang disampaikan oleh Dr. Tgk. H. Rusli Hasbi, Lc. M.A adalah genre eksposisi yang diawali oleh posisi, kemudian tesis, argumentasi yang begitu panjang untuk membuktikan kecintaan Nabi Ibrahim kepada Allah. Dan dijadikan contoh oleh Dr. Tgk. H. Rusli Hasbi, Lc. M.A untuk memberi saran serta nasihat buat jamaah agar terjalin ukhuwwah dan kebersamaan dalam pembangunan. Kemunculan realisasi klausa yang paling dominan adalah deklaratif positif 66,84% yaitu berupa kalimat-kalimat berita positif yang disampaikan oleh Dr. Tgk. H. Rusli Hasbi, Lc.M.A. untuk memberikan pengalaman kepada pendengar dan realisasi klausa yang kedua diikuti oleh imperatif 29,34% yaitu berupa perintah dan anjuran serta saran. Ketiga yaitu deklaratif negatif 3,80%, sedangkan interogatif 0% karena realisasi klausa pada wacana ini tidak muncul sama sekali. Kemunculan Modalitas dari realisasi modalitas wacana yang disampaikan oleh Dr. Tgk. H. Rusli Hasbi, Lc.M.A. modalitas yang paling dominan adalah modalitas keharusan derajat tinggi sebesar 3,80%, modalisasi keharusan derajat menengah sebesar 1,08%, modalisasi keharusan derajat rendah sebesar 2,71% dan dilanjutkan oleh modalisasi probabilitas, modalisasi probabilitas derajat tinggi menunjukkan sebesar 0,54%, modalisasi probabilitas derajat menengah sebesar 2,17%, dan modalisasi probabilitas rendah sebesar 0,54%.
KEKERABATAN BAHASA KARO, MINANG, DAN MELAYU: (Kajian Linguistik Historis Komparatif) Ernawati Br Surbakti
Jurnal Metamorfosa Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.794 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kekerabatan antara bahasa Karo, bahasa Minang dan bahasa Melayu. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif (teknik leksikostatistik). Dalam metode kuantitatif ini dicari persentase kognat dari sejumlah (100-200) kosa kata dasar swadesh. Metode kuantitaif dengan leksikostatistik akan menghasilkan pohon diagram kekerabatan bahasa. Dari hasil perhitungan leksikostatistik pada tataran leksikon diketahui bahwa, (1) BK dengan BMi merupakan bahasa yang berbeda karena berada dalam kelompok rumpun (stok) (31 %), (2) BK dengan BMe juga merupakan bahasa yang berbeda karena berada dalam kelompok rumpun (stok) (26%), dan (3) BMi dengan BMe merupakan bahasa yang se-Keluarga (family) (66%).
Struktur Verba Menter Dalam Bahasa Karo: Kajian Metabahasa Semantik Alami Ernawati Br Surbakti; Sri Dinanta Br Ginting; Wahdaniah Wahdaniah
Kode : Jurnal Bahasa Vol 11, No 2 (2022): Kode: Edisi Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.775 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v11i2.36135

Abstract

Gambaran yang komprehensif mengenai verba menter (melempar/membuang sesuatu) dalam bahasa Karo menggunakan data primer dengan cara menyimak. Data penutur diperoleh dari teknik wawancara mendalam (deep interview), observasi di lapangan. Data dianalisis menggunakan teori MSA dengan mengikuti langkahlangkah klasifikasi data, analisis struktur semantik verba menter, dan memetakan komponen-komponen yang diperoleh sehingga menghasilkan konfigurasi makna yang menjadi petunjuk untuk memperoleh fitur yang distingtif. Tipe lemparan (menter (melempar/membuang sesuatu)) dalam bahasa Karo dapat disejajarkan dengan verba ambeng, ambung, ambur, sampet, bestik, cabur, circir, dabuh, ercidur, ngewas (melempar/ membuang sesuatu).Verba menter terjadi polisemi takkomposisi antara MELAKUKAN dan TERJADI, sehingga pengalam memiliki eksponen sebagai: “X melakukan sesuatu, dan karena itu sesuatu terjadi pada Y”.
Pola Perubahan Morfologis Sufiks {-en} dalam Bahasa Karo: Kajian Morfosintaksis Ernawati Br Surbakti; Sri Dinanta Beru Ginting; Wahdaniah Wahdaniah
Kode : Jurnal Bahasa Vol 12, No 1 (2023): Kode: Edisi Maret 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v12i1.44360

Abstract

perubahan fungsi, peran, dan kategori dalam kalimat Bahasa Karo diakibatkan perubahan morfem, dan sebaliknya perbedan-perbedaan morfem/kata yang digunakan adalah akibat dari proses sintaksis. Perubahan morfologis sufiks {-en} dalam bahasa Karo terhadap kalimat atau dalam kajian morfosintaksis memiliki beberapa tipe, pemaknaan, dan formula. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Perubahan morfologis sufiks {-en} dalam bahasa Karo terhadap kalimat atau dalam kajian morfosintaksis terdiri dari tiga kelas kata dasar, nomina (N), verba (V), dan adjektiva (Adj). Tipe sufiks {-en} dari akar kata nomina adalah tipe alasen dengan pola N+{-en}→N , tipe jeringen dengan pola N+{-en}→V(menderita suatu hal), tipe batubatuenN+{-en}→V; reduplikasi (menderita suatu hal). Dari akar kata verba adalah tipe buat-buaten dengan pola V+{-en} →N(reduplikasi), tipe ajaren pola V+{-en}→N, Tipe maliren pola V+{-en}→V, tipe gapgapen pola V+{-en}→V (reduplikasi/anomatope). Akar kata adjektiva adalah tipe biaren pola Adj+{-en}→Adj, tipe palerenAdj+{- en}→N, dan tipe juah-juahen menemukan pola [Adj+{-en}→ Adj Reduplikasi].
Implementation of Post-Certification Professional Teacher Training ot MTSN 1 Model Padangsidimpuan Hennilawati Hennilawati; Ernawati Br Surbakti; Eli Marlina Harahap; Kamisah Kamisah; Sahrudin Pohan
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 04 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i04.5197

Abstract

This research aims to describe the implementation of post-certification professional teacher training at MTsN 1 Model Padangsidimpuan. This type of research uses a qualitative approach with descriptive analytical study methods. Data collection used observation, interview and documentation study methods. Next, the data was analyzed using data reduction techniques, data presentation, and drawing conclusions. To test the validity of the data, data triangulation techniques were used. The results of this research concluded that there were 61 certified teachers at MTsN 1 Model Padangsidimpuan, consisting of 60 Civil Servants (PNS) and 1 Non-Civil Servant (honorary). Certified teachers at MTsN 1 Model Padangsidimpuan undergo training after they are certified to support professionalism in the implementation of education. The training includes laboratory training, Class Action Research (CAR), Subject Teacher Conference (MGMP), increasing the competence of subject teachers, implementation of the 2013 curriculum, pre-service, integrated information technology, personnel administration, and personality training.