Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strategi Mempertahankan Usaha Kuliner Mikro di Air Terjun Temam Lubuk Linggau Terdampak Covid-19 Melati Pratama
Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 27 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30647/jip.v27i1.1485

Abstract

Covid-19 was a virus which is easy to infectious and can invade human for any age Covid-19 in Indonesia affected operational and income in many destinations especially micro culinary business actors. Air tejun temam Lubuk linggau was one of the destination affected. The objective of this research was to devise a strategy so that micro culinary business can continue to operate in the pandemic area. The descriptive with quantitative approach method was used in this research, that data was processed and analyzed by internal and external SWOT factors based on marketing functions. The result showed that internal and external factor of micro culinary in Air terjun temam destination at 3rd quadrant, which appropriate strategy to retain micro culinary business was rationalization strategy. Some of strategy that can used was made promotional event, which it can increase the number of tourists to Temam waterfall destination. The rationalization strategy was carried out by establishing cooperation between business actors and destination managers, fostering services for tourists that travel can still be done in the midst of a pandemic, fostering promotions, making policies about the tourists did not to bring food from outside and improvements to the quality of food. Keywords: SWOT Analysis, Micro Culinary Business; Covid-19
KARAKTERISTIK TEPUNG PEPAYA MENGKAL DENGAN PENAMBAHAN KALSIUM PADA PROSES PENGERINGAN VAKUM Melati pratama
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Agroindustri Halal 6(2)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.565 KB) | DOI: 10.30997/jah.v6i2.2705

Abstract

Pepaya mengkal adalah salah satu jenis buahan tropis yang mengandung enzim papain, pektin dan kadar air yang tinggi yaitu 89,9% sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba penyebab kerusakan. Pengurangan kadar air pepaya dalam penelitian ini adalah melalui pengeringan vakum. Namun adanya enzim papain, pektin dan kadar air yang tinggi dalam pepaya menyebabkan pepaya sulit untuk dijadikan tepung. Penambahan kalsium adalah salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rendemen dan kadar air tepung pepaya mengkal dengan penambahan kalsium. Hasil menunjukkan bahwa perbandingan pepaya mengkal yang diberi kapur sirih berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen dan kadar air tepung pepaya mengkal. Pepaya mengkal yang diberi kapur dengan perbandingan 1:1 dan waktu pengeringan selama 7 jam menghasilkan rendemen tertinggi yaitu sebeser 25,65% dan kadar air 2,7%. Berdasarkan polinomial ortogonal diperoleh prediksi rendemen dengan model Y = 7,25+2,71X dan Y = 5,44-0,39X untuk kadar air
Emphatizing Desain Kemasan Gastronomi Lemang Kabupaten Lahat untuk Menarik Minat Konsumen Melati Pratama; Arief Marna Sonjaya; Trisna Rahmania
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v5i2.1076

Abstract

Lemang is a type of traditional cuisine typical of Lahat Regency. The packaging aspect of lemang is one thing that needs attention. The purpose of this study was to find out directly the wishes of producers, consumers and village officials for the development of gastronomic packaging designs in lemang include primary, secondary and terteriary. The research method used in this research is descriptive qualitative by interviews, observations and documentation to the Tanjung sirih village officials, 10 Lemang sellers in Tanjung Sirih village, and 15 Lemang buyers. The results of observation showed that the primary packaging of Lemang was bamboo, the secondary and tertiary packaging used newspaper and plastic bag. The interview showed that the primary packaging was not required to develop, while secondary and tertiary was required to develop by design. Based on result, it can be concluded that the effort that can make Lemang attractive is to design secondary and tertiary packaging with gastronomy.
Sosialisasi Penggunaan Antibiotik Tepat dan Benar Di Desa Ciwangi Kecamatan Limbangan Ani Yanti Ginanjar; Rika Kartika; Muhammad Hikam; Annisa Fitria; Cici Lestari; Melati Pratama; Risna Aditya
JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jpm.v1i3.2141

Abstract

Tujuan sosialisasi penyuluhan ini adalah untuk membasmi bakteri penyebab penyakit hingga tuntas dan untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik yang berbahaya. Antibiotik menjadi salah satu jenis obat yang sering digunakan dan berakibat terjadinya resistensi. Masyarakat Kp. Cipeujeuh Desa Ciwangi kecamatan BL Limbangan kabupaten Garut masih sangat banyak masyarakatnya yang minim akan pengetahuan tentang penggunaan antibiotik,kami melakukan penyuluhan dalam sosialisasi di Kp. Cipeujeuh. Banyak masyarakat yang tidak tahu apa kegunaan dan cara menggunakannya antibiotik ini sehingga banyak masyarakat yang mudah sakitResintensi antibiotik meningkat karena pengetahuan yang tidak memadai serta penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Pelaksanaan kegiatann ini KKN Mahasiswa. Dan setelah kami melakukan sosialisasi masyarakat baru sadar akan cara menggunakan antibiotk yang tapat dan benar
Pelatihan Penggunaan Kemasan Gastronomi pada Lemang Desa Tanjung Sirih Sebagai Daya Tarik Oleh-oleh Kabupaten Lahat Arief Marna Sonjaya; Melati Pratama; Kartika Theresia S
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9844

Abstract

Desa tanjung sirih memiliki salah satu kuliner yang cukup terkenal dan dijadikan sebagai oleh-oleh yaitu lemang. Lemang dikenal karena pengolahannya langsung di tempat jualan dan bambu yang digunakan berasal dari hutan desa ini, namun lemang menjadi tidak menarik karena dikemas menggunakan kertas koran dan kantong plastik hitam. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan melatih para penjual lemang tentang cara mengemas lemang dengan baik dan benar dengan menggunakan kemasan gastronomi. Pelatihan dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Persiapan pada 1-5 Juni 2023 meliputi pembuatan kemasan gastronomi pada kemasan primer, sekunder dan tersier. Pelaksanaan pada 25-27 Juni 2023 meliputi sosialisasi dan bimbingan teknis. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan pemahaman melalui materi standar produk wisata, jenis dan fungsi kemasan. Bimbingan teknis dilakukan dengan memberikan keterampilan terhadap para penjual lemang, tentang teknik mengemas lemang dengan baik dan benar menggunakan kemasan gastronomi. Hasil evaluasi terhadap 50 peserta menunjukkan bahwa peserta yang memiliki pengetahuan dan keterampilan mengemas lemang yang sangat baik berjumlah 20%, nilai baik sebanyak 76% dan tidak baik sebesar 4%. Evaluasi untuk ketiga narasumber yang dilakukan oleh 50 peserta adalah memiliki nilai rata-rata 4,6 yang artinya mendekati sangat baik. Sehingga disimpulkan bahwa pelatihan ini bermanfaat bagi penjual lemang tanjung sirih.Lahat district Tanjung Sirih village had one popular culinary item that was enough to be a souvenir: lemang. Lemang is known because it is processed directly at point sale, and the bamboo is used from the forest in this village. However, lemang was not interested when it was a souvenir because lemang was packed with newsprint and a black plastic bag. The training aimed to give insight and exercise to lemang sellers about the method to pack lemang well and correctly by gastronomic packaging. The training was conducted in three steps: preparation, implementation, and evaluation. The preparation on June 1-5, 2023, includes making gastronomic packaging at primary, secondary, and tertiary packaging. The 25-27 June 2023 include socialization and technical guidance. The socialization was conducted by giving insight into tourism product content, types, and function of packaging. Technical guidance was provided to the lemang seller, including the method of packing lemang well and correctly using gastronomic packaging. The evaluation result showed that the participant had the best insight and skill to pack, which was 20%; good, 76%; and bad, 4%. The evaluation of the three speakers was 4.6. It is very well approached, so it can concluded that this training is useful to sellers of lemang tanjung sirih.