M. Khairul Nuryanto
Universitas Mulawarman

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Usia Menarche dengan Kejadian Kanker Ovarium Marina Tandarto; Erwin Ginting; M. Khairul Nuryanto
Husada Mahakam Vol 10 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35963/hmjk.v10i1.171

Abstract

Ovarian cancer is the 7th most common cancer and the 8th most common cause of death in women worldwide. In the year 2012, Indonesia constitute as a country with the 3rd largest amount of cases of ovarian cancer in Asia; with mortality rate of 7,075 out of a total of 10,238 patients nationwide. There are several factors that are thought to influence the risk of ovarian cancer, one of them is the age of menarche. This study aims to determine the effect of menarche age on the incidence of ovarian cancer in Abdul Wahab Sjahranie Hospital Samarinda. This research is an observational analytic study with cross sectional design using purposive sampling technique. The research instrument was carried out using medical records. The results obtained as many as 82 respondents who met the inclusion and exclusion criteria where there were 20 patients diagnosed with ovarian cancer and 62 patients who were not diagnosed with ovarian cancer. The data was analysed using the Somer's d test. The results showed that there was no influence of age of menarche on the incidence of ovarian cancer with the value of p = 0.323 (p> 0.05). Keywords : Age of Menarche, Ovarian Cancer
Hubungan kebisingan dengan kejadian Hearing Loss dan Stress Kerja diArea Produksi PT.X Dewi Maulidinia Amar; Dina Lusiana; M. Khairul Nuryanto
Husada Mahakam Vol 9 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.668 KB) | DOI: 10.35963/hmjk.v5i1.162

Abstract

Dunia industri merupakan salah satu penyumbang kebisingan terbesar jika dibandingkan dengan beberapa sumber kebisingan lainnya. Hal ini mengakibatkan banyaknya kasus gangguan pendengaran akibat bising dikawasan perindustrian. PT X adalah sebuah industri manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi pembuatan peralatan pengeboran minyak bumi dan gas alam yang melalui beberapa tahapan proses di beberapa bagian produksi yang tidak lepas dari bahaya kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebisingan dengan Hearing Loss dan stress kerja diarea kerja PT. X. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode Proportionate Statied Random Sampling yang berjumlah 38 orang. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan level signifikansi 0,05 (5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebisingan dengan Hearing Loss telinga kanan (p= 0,000), Hearing Loss telinga kiri (p= 0,007). Sedangkan stress kerja item ketaksaan peran (p= 0,309), konflik peran (p=0,459), beban berlebih kuantitatif (p= 0,730), beban berlebih kualitatif (p= 0,066) pengembangan karir (p= 0,730), tanggung jawab terhadap orang lain (p= 0,344) tidak berhubungan dengan kebisingan di area produksi PT. X. Disarankan pada pekerja agar menggunakan alat pelindung diri seperti earmuff maupun earplug pada saat bekerja dan selalu mengikuti prosedur yang ditetapkan perusahaan terkait manajemen kebisingan. Kata Kunci : Kebisingan, Hearing Loss, Stress Kerja.
Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut kepada Penyandang Down's Syndrome dan Keluarganya di Samarinda Sinar Yani; Danial; Imran Irsal; Dewi Arsih Sulistiani; M. Khairul Nuryanto
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.3 No.2 Oktober (2023) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Down’s Syndrome yang dikenal sebagai trisomi21, merupakan kelainan kromosom yang ditandai dengan peningkatan materi genetik dari kromosom 21. Secara umum penyandang Down’s Syndrome (DS) ditandai dengan gangguan perkembangan kognitif dan mototrik. Selain tanda tersebut, penyandang DS juga sangat rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan, termasuk masalah kesehatan gigi dan mulut. Bertolak dari berbagai keterbatasan yang terjadi pada penyandang DS, maka dalam kegiatan pengabdian ini penting untuk dilakukan intervensi untuk mencegah kondisi buruk yang bisa terjadi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan  edukasi kesehatan gigi dan mulut pada penyandang DS dan diharapkan penyandang DS dan keluarganya dapat meningkatkan kesehatan gigi dan mulut mereka. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan. Pelatihan dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan kesiapan keluarga anak penyandang DS dalam melakukan kebiasaan baik menjaga kesehatan gigi dan mulut. Penerapan kebiasaan baik ini dilakukan dengan mengintervensi penyandang Down’s Syndrome untuk melakukan sikat gigi malam selama 21 hari yang dipantau dan diharapkan akan menjadi kebiasaan oleh penyandang Down’s Syndrome dalam memelihara kesehatan giginya. Secara umum, program edukasi dinilai berhasil karena antusias peserta melakukan pembiasaan kebiasaan baik menyikat gigi  selama 21 hari. Dengan kegiatan ini diharapkan apa yang diberikan selama penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dapat tertanam dengan kuat dan menjadi kebiasaan anak down’s syndrome dan keluarganya agar dapat memelihara kesehatan gigi dan mulutnya.