Utami Nanda Pertiwi
Universitas Negeri Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pedagang Etnis Cina di Pattallassang Kabupaten Takalar 1971-2017 Utami Nanda Pertiwi; Mustari Bosra; Asmunandar Asmunandar
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 2, Agustus 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i2.10781

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah keberadaan pedagang Etnis Cina di Pattallassang Kabupaten Takalar (1971-2017), hubungan pedagang Etnis Cina dengan masyarakat setempat di tinjau dari segi ekonomi dan sosial, serta bagaimana pola perdagangan Etnis Cina. Penelitian ini merupakan  penelitian sejarah yang menggunakan metode sejarah melalui tahapan kerja yakni heuristik atau pengumpulan data, kritik sumber, interpretasi, historiografi atau hasil penulisan. Kedatangan para pedagang Cina di Takalar khususnya di desa Pattallassang secara Historis belum ditemukan angka pasti, namun ditemukan bukti Arkeologi di daerah Pattallassang yaitu salah satu kuburan etnik Cina yang berkisar tahun 1953-an yang terdapat di batu nisan tersebut dan masih menggunakan ejaan lama seperti kata Kuburnja. Namun barulah pada tahun 1971, terdapat etnis Cina yang bekerja sebagai pedagang. Dalam proses perdagangan etnis Cina yang datang ke Kabupaten Takalar, mereka  melakukan pembauran dengan masyarakat seperti perkawinan yang keturunannya kemudian disebut Cina peranakan. Istilah ini menunjuk pada masyarakat keturunan Cina yang kakek-neneknya telah menikah dengan masyarakat lokal yang juga dikenal dengan istilah Cina Baba dan Cina Nona. Sistem perdagangan yang dianut pedagang Etnis Cina berakar kuat pada sistem kongsi. Kongsi adalah suatu permufakatan antara dua orang atau lebih untuk melakukan usaha secara bersama dengan tujuan menikmati secara bersama manfaat atau keuntungan yang diperoleh dari usaha itu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian lapangan terdiri dari wawancara ( Ryan Lie, Cici Nova, Ery Chou, Baba Henry, dan Baba Ling) dan mengumpulkan sumber arsip ( dokumen dari kantor desa dan BPS Kabupaten Takalar ) serta literatur-literatur yang berhubungan.