Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

LITERATURE REVIEW GAMBARAN TERAPI PLASSMA KONVALESEN UNTUK PASIEN COVID-19 Francisca Romana Sri Supadmi; Yossi Pramita Sinaga; Tyas Ning Yuni Astuti
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 21, No 1 (2022): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v21i1Supp.4796

Abstract

Latar belakang COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh Severa Acute Respiratory Syndrome Coronavirus2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 memiliki laju mutasi yang tinggi sehingga karakteristik virus berubah-ubah menyebabkan virus yang sama memiliki sifat baru. Terapi plasma konvalesen (PK) merupakan terapi dengan menggunakan plasma yang berasal dari pasien COVID-19 yang telah pulih. Hasil dari pelaksanaan terapi PK sangat dipengaruhi oleh produk terapi yang digunakan dan kriteria pasien yang menerima terapi PK. Sehingga peneliti ingin mengetahi gambaran terapi PK untuk pasien COVID-19 dengan studi literature review. Tujuan: untuk mengetahui gambaran terapi plasma konvalesen untuk pasien COVID-19. Metode penelitian literature review. Hasil Penelitian: Terdapat perbedaan dan persamaan pada kriteria pendonor PK dan pasien penerima PK dari jurnal. Sedangkan pada hasil pemberian PK dari jurnal menunjukan hasil yang sama. Kesimpulan: Kriteria pendonor PK yaitu pasien COVID-19 yang telah pulih, tidak muncul gejala selama 14 hari, , negative antibody HLA, memiliki antibody IgG dan IgM terhadap SARS-CoV-2, serta memenuhi syarat standar donor darah. Kriteria pasien penerima PK yaitu pasien COVID-19 yang memiliki gejala berat dan mengancam jiwa, IgA normal, GCS ?12, GFR ?30, dan tidak ada hipertensi tidak terkendali. Serta, hasil dari pemberian PK menunjukan perbaikan gejala klinis dan angka kematian yang lebih kecil pada pasien penerima PK.
Perbandingan Jumlah Donasi Darah Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19 di UTD PMI Banyumas Tahun 2019 dan 2020 Ahmad Fauzi; Francisca Romana Sri Supadmi; Nurpuji Mumpuni
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v7i1.2372

Abstract

Blood donation is someone who voluntarily gives blood; then, the feasibility is processed and transfused to patients in need. Blood donors come from voluntary blood donors or substitute donors/families or certain communities. The COVID-19 pandemic is the spread of a coronavirus epidemic that has spread to various continents and countries. This research is a quantitative descriptive study with a time approach used as a retrospective. The number of donations before the pandemic was 18,661, the number of donations during the pandemic was 22,882, and media for disseminating information using the Whatsapp application. The increase in the number of blood donations during the COVID-19 pandemic and the efforts made to keep donors from donating blood during the COVID-19 pandemic.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 Nur'Aini Purnamaningsih; Francisca Romana Sri Supadmi
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 9 No 3 (2020): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v9i3.534

Abstract

Background: Indonesia is a tropical country that is rich in various types of plants that have the potential to be used in the health sector. Basil leaves (Ocimum sanctum L.) is a plant that has antibacterial potential. Antibacterial compounds are compounds that can inhibit bacterial growth. Objective: The objective of this study was to determine the antibacterial activity of basil leaf extract (Ocimum sanctum L.) with varying concentrations of 20%, 40%, 60%, 80% and 100%, and to determine the effective concentration of basil extract which has antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis ATCC 12228. Methods: This research was conducted with laboratory experimental research method. Basil leaves ethanol extract was prepared by using maseration extraction method. The method used in the inhibitory test using diffusion of the disc with 5 samples in each treatment group. The sample consisted of treatment groups, ethanol extract of basil leaves with concentration of 20%, 40%, 60%, 80% and 100%. Results: Antibacterial test results showed that basil leaf extracts with various concentrations of 20%, 40%, 60%, 80% and 100% had antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis ATCC 12228. The result of this study showed that ethanol extract of basil leaves with 20% concentration had inhibitory power of 10,23 mm, 40% of 10,32 mm, 60% by 10,58 mm, 80% by 13,37 mm, and 100% by 15,83 mm. Conclusion: Basil leaf extract concentrations 100% effective as an antibacterial against Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 at 15,83 mm.
Sosialisasi Hepatitis B dengan Menggunakan Video Edukasi pada Kelompok Remaja di Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta Francisca Romana Sri Supadmi; Nur’Aini Purnamaningsih
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2022): JAMSI - Januari 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.192

Abstract

Remaja merupakan target calon pendonor darah lestari dimana seorang remaja yang sehat dan beresiko rendah, berpotensi untuk menjadi pendonor darah rutin setiap dua sampai tiga bulan sekali hingga usia maksimal seseorang dapat melakukan donasi darah yaitu sekitar 65 tahun atau lebih atas pertimbangan dokter. Pendonor darah dikatakan beresiko rendah jika memiliki gaya hidup yang sehat, aktif menjaga kesehatannya, bebas dari infeksi menular seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis, Malaria, dan infeksi lainnya yang lewat transfusi darah. Pada masa remaja, terdapat perubahan gaya hidup dari anak-anak menuju dewasa, sehingga seringkali mengalami perubahan gaya hidup yang menyebabkan gangguan kesehatannya. Kelurahan Bener termasuk wilayah perkotaan dengan populasi penduduk beragam dan tingkat kepadatan tinggi, sangat rentan terhadap penularan infeksi Hepatitis B. Sosialisasi Hepatitis B dengan menggunakan video edukasi pada remaja telah dilaksanakan di Kelurahan Bener pada tanggal 21 November 2021, dengan diikuti 25 remaja perwakilan dari 17 RT, terdiri dari 11 perempuan dan 14 laki-laki. Kegiatan dilakukan dengan menyesuaikan dengan protocol kesehatan yang ketat. Hasil sosialisasi terdapat peningkatan tingkat pengetahuan peserta semula rata-rata nilainya 50,4 menjadi 64 yang dibuktikan dengan pretest dan postest. Hal ini membuktikan bahwa sosialisasi dengan video edukasi menjadi media yang efektif untuk kegiatan edukasi kepada masyarakat khususnya remaja.
Literatur Review: Terapi Plasma Konvalesen Bagi Pasien Covid-19 Francisca Romana Sri Supadmi
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.53-60

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) disebabkan oleh Sars-CoV-2 termasuk jenis virus corona, merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan pernapasan akut dengan masa inkubasi rata-rata 5 hingga 14 hari. Pada kasus COVID-19 berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Berbagai upaya telah dilakukan guna mencegah penyebaran infeksi, dengan dikeluarkannya berbagai protokol pencegahan dan penatalaksanaan terhadap pasien terinfeksi salah satunya terkait penggunaan plasma konvalesen sebagai terapi suportif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana prosedur penggunaan plasma konvalesen untuk terapi suportif pasien Covid-19Metode: Jenis dan rancangan penelitian ini adalah literature review. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa artikel atau jurnal dari penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian. Staregi pencarian data menggunakan database Google Scholar dan Pubmed. Seleksi studi dilakukan untuk menentukan artikel yang akan direview. Hasil catatan informasi dari artikel yang ditelaah disusun dalam tabel ektrasi data. Hasil literature review dianalisis dengan menggunakan tema sesuai temuan dari artikel.Hasil: Hasil review, dengan terapi plasma konvalesen bagi pasien Covid-19 terdapat perbaikan tanda dan gejala, peningkatan PAO2/FIO2, perbaikan gambaran radiologi, peningkatan titer antibodi IgM dan IgG, pemulihan kondisi secara umum dan kesembuhan hingga pasien boleh pulang dari rumah sakit.Kesimpulan: Terapi plasma konvalesen efektif memperbaiki dan mengobati Covid-19.
Gambaran Hasil Pemeriksaan Hepatitis B Pada Darah Pendonor di UTD PMI Kabupaten Bantul Yogyakarta Tahun 2020 Nur'Aini Purnamaningsih; Siti Fajriati Djirimu; Francisca Romana Sri Supadmi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 21 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Agustus Volume 21 Nomor 02 Tahun 2022
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v21i2.1506

Abstract

Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B yang dapat ditularkan melalui transfusi darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan Hepatitis B di UTD PMI Kabupaten Bantul Yogyakarta pada Triwulan I tahun 2020, yaitu dari bulan Januari 2020 sampai dengan Maret 2020. Metode penelitian ini ini adalah deskriptif. Hasil pemeriksaan Hepatitis B pada darah donor selanjutnya dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, golongan darah dan jenis pendonor. Jumlah pendonor darah di UTD PMI Kabupaten Bantul pada bulan Januari-Maret 2020 sebanyak 2.211 orang, dimana terdiri pendonor laki-laki sebanyak 1.807 orang (82%) dan perempuan sebanyak 404 orang (18%). Pendonor darah terbanyak kelompok usia 25-44 tahun sebanyak 1.101 orang (49,8%), golongan darah pendonor terbanyak merupakan golongan darah O sejumlah 917 orang (41%), serta jenis pendonor meliputi pendonor sukarela terbanyak 2.104 orang (95,2%) dan pendonor pengganti sebanyak 107 orang (4,8%). Hasil pemeriksaan Hepatitis B pada darah pendonor didapatkan hasil non reaktif sebanyak 2.199 orang (99,46%) dan hasil initial reaktif sebanyak 12 orang (0,54%). Initial reaktif Hepatitis B terdiri dari 12 orang pendonor laki-laki (0,54%) dan pada perempuan tidak ditemukan. Kelompok usia 25-44 tahun merupakan usia terbanyak reaktif Hepatitis B sebanyak 5 orang (41,7%). Kelompok golongan darah O merupakan golongan darah yang banyak dijumpai initial reaktif Hepatitis B sebanyak 8 orang (66,7%). Jenis pendonor sukarela memiliki presentase Hepatitis B sebanyak 10 orang (83,3%) dan pendonor pengganti sebanyak 2 orang (16,7%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 2.211 darah donor yang telah dilakukan pemeriksaan Hepatitis B didapatkan hasil non reaktif sebanyak 99,46% dan hasil initial reaktif sebanyak 0,54%.
Webinar STOP HIV Pada Pendonor Darah Menuju Triple Zero HIV 2030 Francisca Romana Sri Supadmi; Nur’Aini Purnamaningsih
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.796 KB) | DOI: 10.30653/002.202272.49

Abstract

WEBINARS: STOP HIV ON BLOOD DONORS TOWARDS TRIPLE ZERO HIV 2030. The various elements of society continue to strive to support the global HIV program, to end the spread of HIV by 2030. In order to break the chain of HIV spread, one of the efforts is the STOP HIV method. The step that can be taken by the Blood Transfusion Unit (UTD) is to find someone who is infected with HIV through a blood donor for further treatment and treatment. The purpose of this community service is to provide an overview and increase knowledge about HIV disease, how to break the chain of spread using the STOP method to the target group of health workers who work in the blood service unit. Stages of activities include planning, implementation, and evaluation. At the preparatory stage, a preliminary study was conducted, to collect information related to the understanding of potential participants on HIV, submit proposals, and permits and coordinate with resource persons. At the implementation stage, a pre-test was carried out before the activity, followed by the provision of education related to HIV with three different sources, ending with a post-test. The final stage of the activity, carried out data analysis and reporting the results of service. The service participants totaled 163 participants consisting of blood service technicians, HIV counselors, UTD doctors, and students. After the webinar, there was an increase in participants' understanding of HIV, which was originally the average score of the pretest result of 60, increased to 71.42 in the post test result.