Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penerapan terapi murottal al-quran untuk mengatasi insomnia pada lansia Endang Supriyanti
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33655/mak.v5i1.106

Abstract

ABSTRAK Lanjut usia adalah proses yang akan dialami seluruh manusia, akhir dari kehidupan. Sejalan dengan proses menua, setiap tubuh mengalami perubahan dan akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, gangguan sulit tidur (insomnia). Untuk mengurangi tingkat insomnia dapat dilakukan terapi nonfarmakologi terapi murottal al qur’an tanpa menimbulkan efek samping. Tujuan studi kasus ini menyusun resume asuhan keperawatan dalam pemberian terapi murottal al qur’an untuk mengatasi insomnia pada lansia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode studi kasus dalam bentuk rancangan one grup pretest posttest. Subjek dari penelitian ini adalah 2 orang klien dengan kriteria lansia usia 60 tahun ke atas, lansia yang mengalami insomnia sedang dengan skor 15-21, mampu mengikuti seluruh kegiatan penelitian dan lansia yang beragama islam. Tindakan yang diberikan kedua responden yaitu terapi murottal Al qur’an selama 6 hari dengan frekuensi pemberian 1x 12 menit setiap jam 21:00. Hasil studi menunjukan klien I mengalami penurunan tingkat insomnia sebelumnya insomnia sedang dengan skor 18 turun menjadi insomnia ringan, dengan skor 12. Sedangkan pada klien II yang awalnya skor 17 insomnia sedang mengalami penurunan menjadi skor 13 insomnia ringan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terapi murottal al qur’an dapat menurunkan tingkat insomnia pada lansia. Kata Kunci : insomnia, lansia, terapi murottal al-qur’an.
Promkes Perilaku Cerdik Untuk Pencegahan Kanker Pada Kelompok Guru Bina Amal Semarang Dyah Restuning Prihati; Maulidta Karunianingtyas Wirawati; Endang Supriyanti
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i1.3419

Abstract

ABSTRAKPenyebab kematian utama salah satunya adalah penyakit kanker. Kanker menempati sepuluh besar penyakit penyebab kematian di Indonesia. Permasalahan mitra diantaranya pengetahuan guru tentang kanker, bahaya dan cara pencegahan kurang; belum ada penyuluhan tentang kanker oleh petugas kesehatan. Tujuan Promosi kesehatan perilaku CERDIK untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang kanker, bahaya dan cara pencegahan; meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap bahaya penyakit kanker; meningkatkan perilaku hidup sehat untuk mencegah penyakit  kanker dengan perilaku CERDIK. Sasaran kegiatan ini adalah  kelompok guru Bina Amal Semarang. Metode yang akan digunakan adalah Promosi kesehatan meliputi penyuluhan tentang kewaspadaan dini terhadap penyakit kanker, pemutaran video tentang SADARI dan pelatihan pengukuran tekanan darah kepada guru dan pendampingan. Hasil Kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan kelompok guru setelah diberikan promosi kesehatan tentang pencegahan dini kanker. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit kanker dan upaya deteksi dini pencegahan kanker dengan melakukan kegiatan promotif dan preventif. Diharapkan dengan implementasi perilaku CERDIK bisa diterapkan di sekolah dengan bimbingan yang diberikan oleh para guru kepada siswanya dan wali orangtua siswa. Kata Kunci : Kelompok Guru, Promkes,  Cegah Kanker.  ABSTRACT One of the main causes of death is cancer. Cancer occupies the top ten diseases that cause death in Indonesia. Partner problems include teachers' lack of knowledge about cancer, dangers and prevention methods; there has been no education about cancer by health workers. The objective of CERDIK Behavioral Health Promotion to increase teachers' knowledge about cancer, its dangers and prevention methods; raise awareness and awareness of the dangers of cancer; promote healthy living habits to prevent cancer with ENDICHING behavior. The target of this activity is the Bina Amal Semarang teacher group. The method that will be used is health promotion which includes counseling on early awareness of cancer, video screening of BSE and training in measuring blood pressure for teachers and mentoring. The result of this activity was an increase in the knowledge of the teacher group after being given health promotion on early cancer prevention. One of the efforts to increase public knowledge about cancer and early detection of cancer prevention is by carrying out promotional and preventive activities. It is hoped that the implementation of CERDIK behavior can be applied in schools with the guidance provided by teachers to students and parents of students. Keywords: Teacher Group, Health Promotion, Prevent Cancer
Pemberdayaan Paguyuban “Semar Cakep” Dalam Upaya Perawatan Anak Penyandang Disabilitas Masa Pandemi Covid-19 Dyah Restuning Prihati; Endang Supriyanti
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.4182

Abstract

ABSTRAK Anak dengan penyandang disabilitas adalah kelompok khusus yang beresiko terpapar COVID-19. Mereka melakukan activity daily living, mobilitas dan komunikasi membutuhkan pendampingan dari orangtua maupun pengasuhnya. Mereka memiliki keterbatasan dalam memahami bagaimana pencegahan penukaran COVID-19. Identifikasi permasalahan yang dihadapi mitra adalah pengetahuan pengurus Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas SEMAR CAKEP tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19 masih kurang dan belum ada penyuluhan tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19 oleh petugas kesehatan. Tujuan kegiatan PKM ini adalah memberdayakan atau pendampingan pengurus Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas SEMAR CAKEP tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan adalah pendampingan dengan memberikan pengetahuan tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19 dan Masalah nutrisi pada cerebral palsy. Hasil Kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 10 orang (91%) dan yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 1 orang (9%). Peningkatan upaya promotif dan preventif sebagai upaya deteksi dini pencegahan anak penyandang disabilitas terpapar COVID-19. Keberadaan pendamping bagi anak berkebutuhan khusus memiliki makna yang berarti bagi proses perlindungan dan tumbuh kembangnya. Diharapkan dengan implementasi ini, pengurus paguyuban peduli penyandang disabilitas SEMAR CAKEP bisa menerapkan dan memberikan informasi kepada orang tua dalam perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19. Kata  Kunci : Paguyuban; Perawatan Anak Disabilitas; COVID-19  ABSTRACT Children with disabilities are a special group who are at risk of being exposed to COVID-19. They carry out a daily living, mobility, and communication activities that require assistance from parents and caregivers. They have limitations in understanding how to prevent the exchange of COVID-19. The identification of problems faced by partners is the knowledge of the Paguyuban Caring for Persons with Disabilities, SEMAR CAKEP management about caring for children with disabilities during the COVID-19 pandemic is still lacking and there has been no counseling about the care of children with disabilities during the COVID-19 pandemic by health workers. The purpose of this PKM activity is to empower or assist the administrators of the SEMAR CAKEP Care for Persons with Disabilities regarding the care of children with disabilities during the COVID-19 pandemic. The method used is assistance by providing knowledge about the care of children with disabilities during the COVID-19 pandemic and nutritional problems in cerebral palsy. The results of this activity there was an increase in knowledge by 10 people (91%) and 1 person (9%) who had low knowledge. Increasing promotional and preventive efforts as an effort to prevent children with disabilities from being exposed to COVID-19. The existence of a companion for children with special needs has meaningful meaning for the process of protection and development. It is hoped that with this implementation, the management of the association caring for people with disabilities, SEMAR CAKEP, can apply and provide information to parents in caring for children with disabilities during the COVID-19 pandemic. Keywords: Association; Care for Children with Disabilities; COVID-19
Promkes Manajemen Diabetik Untuk Pencegahan Luka Diabetik Pada Kelompok Kader Kesehatan Semarang Barat Dyah Restuning Prihati; Endang Supriyanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.6892

Abstract

ABSTRAK Self care diabetes merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk mengontrol diabetes yang meliputi tindakan terapi obat dan pencegahan terhadap komplikasi. Pengukuran aktifitas self care diabetes meliputi pengaturan diet (pola makan), latihan fisik, monitor gula darah, dan terapi obat. Dalam upaya meningkatkan kemandirian merawat kaki perlu dilakukan secara bertahap mulai dari pemberian edukasi secara berkala dan dikenalkan sejak dini pada pasien diabetes mellitus sebagai salah satu upaya pencegahan ulkus diabetik. Kasus DM menempati  posisi ke empat dalam 10 besar kasus penyakit di kota Semarang. Tujuan Kegiatan pengabdian masyarakat diberikan kepada kelompok kader keehatan di wilayah Semarang Barat, diharapkan dengan mereka mengetahui dan bisa mengaplikasikan tentang managemen diabetik sebagai upaya pencegahan dini luka diabetik. Pemberian materi tentang penatalakasanaan DM, foot care, demonstrasi senam kaki dan pendampingan.  Evaluasi diawali dari pre test dan post test tentang pengetahuan tentang perawatan kaki. Terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 90% peserta setelah dilakukan promosi kesehatan manajemen diabetik tentang penatalakasanaan DM dan foot care. Peserta kooperatif selama mengikuti kegiatan PKM dan pemberian booklet promosi kesehatan perawatan luka diabetik. Promosi Kesehatan tentang managemen diabetik dilakukan untuk menambah pengetahuan kader kesehatan dan mampu mengaplikasikan pencegahan dini luka diabetik salah satunya dengan senam kaki diabetik. Kata kunci: Promkes, Pencegahan Luka Diabetik, Kader Kesehatan ABSTRACT Introduction: Diabetes self-care is an action taken by a person to control diabetes which includes drug therapy and complications. Measurement of diabetes care activity includes diet (diet), physical exercise, blood sugar monitoring, and drug therapy. In an effort to increase the independence of taking care of the feet, it is necessary to do it gradually by providing regular education and introducing it from an early age to people with diabetes mellitus as an effort to prevent the occurrence of diabetic ulcers. DM cases are in the fourth position in the top 10 causes of disease in the city of Semarang. Objective: Community service activities provided by a group of health cadres in the West Semarang area are expected to know and be able to apply diabetes management as an effort to prevent diabetic wounds from an early age. Research Methods: Providing material on DM management, foot care, foot exercise, and mentoring. The evaluation begins with a pre-test and post-test of knowledge about foot care. Results: there was an increase in knowledge of 90% of participants after health promotion of diabetes management about DM management and foot care was carried out. Participants actively participate in activities and receive health promotion booklets. Conclusion: Health promotion on diabetes management is carried out to increase the knowledge of health cadres and be able to implement early prevention of diabetic wounds, one of which is diabetic foot exercises. Keywords: Health Promotion, Prevention of Diabetic Wounds, Health Cadre
Peningkatan Kemandirian Anak Cerebral Palsy dalam Memenuhi Kebutuhan Personal Hygiene di Ruang Belajar Semar Cakep Semarang Barat Endang Supriyanti; Dyah Restuning Prihati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.7738

Abstract

ABSTRAK Anak cerebral palsy akan mengalami kelainan gerakan, tonus otot, ataupun postur tubuh yang disebabkan kerusakan yang terjadi pada otak. Cerebral palsy tidak dapat disembuhkan, akan tetapi gejala klinis dan kecacacatan dapat diatasi melalui beberapa terapi yaitu terapi fisik, terapi okupasi, konseling psikologis, dan tindakan operasi. Terapi okupasi akan membantu anak meningkatkan kemampuan motorik yang baik, misalnya dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene seperti memakai baju, makan, menggosok gigi dan lain-lain. Tujuan dari pelaksanaan PKM ini adalah upaya meningkatkan kemandirian dan kemampuan motorik anak cerebral palsy dalam  memenuhi kebutuhan personal hygiene. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan. Kegiatan pelatihan meliputi: pemberian edukasi kesehatan tentang personal hygiene,  melatih motorik dengan praktik cara menggosok gigi yang benar dan pendampingan dalam meningkatkan kemandirian memenuhi kebutuhan personal hygiene. Hasil kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan orang tua tentang personal hygiene, serta peningkatan kemampuan motorik anak dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan orang tua mampu memberikan motivasi kepada anak untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri sebagai bentuk terapi okupasi untuk meningkatkan kemampuan motorik anak. Kata Kunci: Kemampuan Motorik, Cerebral Palsy, Personal Hygiene. ABSTRACT Cerebral palsy children will have movement disorders, muscle tone, or posture caused by damage to the brain. Cerebral palsy is not could healed, will but symptom clinical and disability could overcome through a number of therapy that is therapy physical, therapy occupation, counseling psychology, and action operation. Therapy occupation will help child increase ability good motor, for example in Fulfill needs personal hygiene like use clothes, eats, rubs tooth and others. Destination from implementation PKM this is effort increase independence and ability motor child with cerebral palsy in Fulfill needs personal hygiene. Method used in activity this is training . Activity training includes : giving education health about personal hygiene, practice motor with practicum method rub correct teeth and accompaniment in increase independence Fulfill needs personal hygiene. Results activity this there is enhancement parental knowledge about personal hygiene, as well as enhancement ability motor child in Fulfill needs personal hygiene. Based on results the parents hope capable give motivation to child for Fulfill needs personal hygiene by independent as form therapy occupation for increase ability motor child.Keywords: Motor Ability, Cerebral Palsy, Personal Hygiene
PKM Pemberdayaan pada Keluarga Tentang Asupan Nutrisi dan Cairan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Menik Kustriyani; Endang Supriyanti; Dwi Nur Aini; Mariyati Mariyati; Arifianto Arifianto
Medani : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jpm.v2i2.307

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2016, sebanyak 98% penderita gagal Ginjal menjalani terapi Hemodialisis dan 2% menjalani terapi Peritoneal Dialisis (PD). Kejadian penyakit ginjal kronik terus mengalami peningkatan, demikian juga pasien gagal ginjal kronik yang menjalani dialysis. Pasien gagal ginjal kronik harus selalu memperhatikan asupan nutrisi dan cairan yang seimbang. Dalam menjaga asupan nutrisi keluarga dukungan dari keluarga sangat diperlukan, agar pasien mampu menjaga nutrisi dan cairan dengan baik. Permasalahan pada Mitra yaitu pasien dan keluarga masih kesulitan dalam menentukan asupan nutrisi pada pasien gagal ginjal kronik. Tujuan : dari kegiatan PKM ini Mengajarkan pasien dan keluarga dalam menjaga nutrisi pada pasien gagal ginjal. Metode : Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian yakni dengan memberikan kuesioner sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang pengetahuan asupan nutrisi pada keluarga. Memberikan edukasi, diskusi dan tanya jawab. Hasil : sebanyak 95% peserta terjadi peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi. Peserta antusias saat diberikan edukasi mengenai asupan nutrisi dan cairan Kesimpulan: Pemberian edukasi pada keluarga pasien gagal ginjal kronik dapat meningkatkan pengetahuan keluarga pasien.
Relaksasi Autogenik untuk Menurunkan Nyeri Saat Perawatan Luka Endang Supriyanti; Menik Kustriyani
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 10 (2024): Volume 6 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i10.16422

Abstract

ABSTRACT Wound care is one of the actions that cause pain. Pain during wound care is very disturbing to patients because the level of pain felt is mostly at the level of moderate to severe pain. Autogenic relaxation is one of the non-pharmacological techniques to overcome pain in the form of self-suggestion abilities using short sentences that provide comfort effects. The purpose of this study was to determine the effect of autogenic relaxation on pain in patients during wound care. This type of research is a quasi-experiment pre and post test without control. The number of samples was 20 respondents who underwent wound treatment at the Lanang Children's Wound Clinic Semarang with total sampling technique. Respondents measured their pain levels using the Numeric Rating Scale (NRS). Autogenic relaxation intervention was given for 20 minutes during wound care. The results of the Wilcoxon test showed that most respondents, namely 16 respondents, experienced a decrease in pain levels after being given autogenic relaxation with an average score of 8.5. While 4 respondents did not experience changes in pain levels after being given autogenic relaxation but still experienced a decrease in pain scores. The significance value obtained was 0.001 with an α = 0.05 value.  Based on these results it can be concluded that there is an effect of autogenic relaxation on pain during wound care in patients at the Lanang Children's Clinic Semarang. Keywords: Pain, Wound Care, Autogenic Relaxation  ABSTRAK Perawatan luka merupakan salah satu tindakan yang menimbulkan nyeri. Nyeri saat perawatan luka sangat menganggu pasien karena tingkat nyeri yang dirasakan sebagian besar berada pada tingkat nyeri sedang sampai dengan berat. Relaksasi autogenik merupakan salah satu teknik nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri berupa kemampuan sugesti diri menggunakan kalimat pendek yang memberikan efek kenyamanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh relaksasi autogenik terhadap nyeri pada pasien saat dilakukan perawatan luka. Jenis penelitian ini adalah quasi-eksperiment pre and post test without control. Jumlah sampel sebanyak 20 responden yang menjalani perawatan luka di Klinik Luka Anak Lanang Semarang dengan teknik total sampling. Responden diukur tingkat nyerinya dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Intervensi relaksasi autogenik diberikan selama 20 menit pada saat perawatan luka. Hasil uji wilcoxon test menunjukkan sebagian besar responden yaitu sebanyak 16 responden mengalami penurunan tingkat nyeri setelah diberikan relaksasi autogenik dengan skor rata-rata 8,5. Sedangkan 4 responden tidak mengalami perubahan tingkat nyeri setelah diberikan relaksasi autogenik akan tetapi tetap mengalami penuruan skor nyeri.Nilai signifikansi yang didapat sebesar 0.001 dengan nilai α = 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh relaksasi autogenic terhadap nyeri saat perawatan luka pada pasien di Klinik Anak Lanang Semarang. Kata Kunci: Nyeri, Perawatan Luka, Relaksasi Autogenik