Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN ALAT UJI KEMATANGAN JERUK PAMELO DENGAN METODE IMPEDANSI Donie Agus Ardianto; Sunardi Sunardi; Luki Utomo
EPIC (Journal of Electrical Power Instrumentation and Control) Vol 3, No 1 (2020): EPIC
Publisher : Universitas Pamulang, Prodi teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/epic.v3i1.3724

Abstract

Citrus Pamela / Citrus Maxima adalah jeruk dengan ukuran besar dan kulit tebal. Pamelo setengah matang atau matang berwarna hijau atau hijau kekuningan sehingga agak sulit untuk dibedakan. Dalam penelitian ini, dikembangkan perangkat untuk menentukan kematangan pamelo menggunakan metode impedansi. Sifat listrik pamelo dibandingkan untuk menentukan kematangan buah. Pengukuran impedansi dan fase dilakukan dengan menyuntikkan arus bolak-balik menggunakan probe dua-elektroda yang terhubung ke buah. Frekuensi bolak-balik dipilih antara 1 kHz hingga 100 kHz. Kami juga mengukur keasaman dan kadar gula pamelo dengan menggunakan pH meter dan Refractometer Brix. Hasil penelitian menunjukkan AD5933 dapat digunakan untuk mengukur rangkaian ekuivalen model cole dan juga mengukur impedansi jeruk pamelo. Pengukuran kadar gula (obrix) pada sampel jeruk menunjukkan nilai antara 10.5 % hingga 14.00 % dan pH dari 4.00 hingga 5.85.Kata kunci : kematangan buah, citrus pamelo, sifat kelistrikan buah, bio-impedansi
PENERAPAN DAN PELATIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR BERSIH PADA PERUMAHAN GRAND SUTERA, SERANG Oky Supriadi; Romdhon Romdhon; Abdurahman Abdurahman; Heri Kusnadi; Luki Utomo
KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): KOMMAS:JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.104 KB)

Abstract

Studi yang dilakukan oleh badan internasional UNICEF melaporkan bahwa kualitas air minum yang rendah dapat menjadi sumber berkembangnya beragam penyakit seperti diare, kolera, dan gangguan pencernaan. Air bersih merupakan bahan baku untuk air minum. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 tahun 2017 Air bersih yang baik adalah tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, tidak memiliki zat padat terlarut berlebih, tidak terdapat bakteri E.Coli dan Coliform, harus memiliki derajat keasaman (pH) netral, tidak memiliki kandungan (zat besi, zat mangan, zat flourida, sianida, deterjen, pestisida dan nitrit) yang berlebih. Pada Perumahan Grand Sutera warga mengeluhkan bahwa air bersih yang mereka konsumsi untuk keperluan seharihari masih keruh, berbau besi dan jika didiamkan dalam jangka waktu lama wadah air tersebut akan menjadi berwarna kuning. Untuk membantu warga maka dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat di perumahan grand sutera serang. Hasil dari pengecekan laboratorium sebelum dilakukan penerapan teknologi pengolahan air bersih diperoleh bahwa 009 air masih berbau dan mempunyai kandungan zat mangan yang melebihi standar baku mutu yaitu 1.2 mg/l dari 0.5 mg/l. Setelah dilakukan penerapan teknologi pengolahan air bersih diperoleh hasil bahwa air sudah tidak berbau dan kandungan zat mangan menurun menjadi 0.009 mg/l.