Hoerudin Hoerudin
Balai Besar Pascapanen, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementeran Pertanian

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SINTESA KOMPOSIT BIOPLASTIK PATI KULIT SINGKONG-PARTIKEL NANOSILIKA DAN KARAKTERISASINYA Endang Warsiki; Iwan Setiawan; Hoerudin Hoerudin
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 42 No. 2 Oktober 2020
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v42i2.3535

Abstract

Pada penelitian ini diproduksi bioplastik komposit dari pati kuit singkong yang ditambahkan dengan nanosilika sebagai kemasan plastik biodegradable. Secara umum bioplastik berbasis pati masih memiliki beberapa kelemahan dari segi karakteristik fisis dan mekanis sehingga penggunaan komersial bioplastik ini masih terbatas. Berbagai usaha telah dilakukan untuk memperbaiki kelemahan sifat bioplastik ini. salah satunya dengan penambahan bahan penguat/reinforce seperti nanosilika. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan nanosilika terhadap karakteristik bioplastik. Metode yang digunakan dalam pembuatan bioplastik adalah dengan teknik casting (cetak). Konsentrasi nanopartikel silika yang ditambahkan ke dalam larutan bioplastik yaitu 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8% (b nanosilika/b pati). Penambahan nanosilika pada komposit bioplastik mampu meningkatkan ketebalan dan kuat tarik secara signifikan dari        0,20 mm (0% nanosilika) menjadi 0,31 mm (8% nanosilika) dan dari 1,6 Mpa (0% nanosilika) menjadi 3,5 MPa (4% nanosilika). Sedangkan peningkatan nilai densitas, elongasi, dan laju transmisi uap air tidak memperlihatkan perbedaan nyata secara statistik. Berdasarkan sifat fisik dan mekanis tersebut diperoleh bahwa perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah penambahan nanosilika dengan konsentrasi 4%. Film bioplastik hasil perlakuan terbaik dianalisis bentuk morfologi permukaan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan tingkat kristalinitas menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil SEM menunjukkan bioplastik memiliki permukaan yang kasar dan hasil XRD menjelaskan struktur penyusun komposit bioplastik lebih didominasi oleh jenis amorf daripada kristalin. Dengan demikian, penambahan nanosilika dalam pembuatan bioplastik ini telah membuktikan dapat memperbaiki sifat fisis dan mekanis film sehingga mempunyai peluang baik dalam penggunaan bioplastik komposit ini sebagai kemasan komersial di masa yang akan datang
SINTESA KOMPOSIT BIOPLASTIK PATI KULIT SINGKONG-PARTIKEL NANOSILIKA DAN KARAKTERISASINYA Endang Warsiki; Iwan Setiawan; Hoerudin Hoerudin
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 42 No. 2 Oktober 2020
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v42i2.3535

Abstract

Pada penelitian ini diproduksi bioplastik komposit dari pati kuit singkong yang ditambahkan dengan nanosilika sebagai kemasan plastik biodegradable. Secara umum bioplastik berbasis pati masih memiliki beberapa kelemahan dari segi karakteristik fisis dan mekanis sehingga penggunaan komersial bioplastik ini masih terbatas. Berbagai usaha telah dilakukan untuk memperbaiki kelemahan sifat bioplastik ini. salah satunya dengan penambahan bahan penguat/reinforce seperti nanosilika. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan nanosilika terhadap karakteristik bioplastik. Metode yang digunakan dalam pembuatan bioplastik adalah dengan teknik casting (cetak). Konsentrasi nanopartikel silika yang ditambahkan ke dalam larutan bioplastik yaitu 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8% (b nanosilika/b pati). Penambahan nanosilika pada komposit bioplastik mampu meningkatkan ketebalan dan kuat tarik secara signifikan dari        0,20 mm (0% nanosilika) menjadi 0,31 mm (8% nanosilika) dan dari 1,6 Mpa (0% nanosilika) menjadi 3,5 MPa (4% nanosilika). Sedangkan peningkatan nilai densitas, elongasi, dan laju transmisi uap air tidak memperlihatkan perbedaan nyata secara statistik. Berdasarkan sifat fisik dan mekanis tersebut diperoleh bahwa perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah penambahan nanosilika dengan konsentrasi 4%. Film bioplastik hasil perlakuan terbaik dianalisis bentuk morfologi permukaan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan tingkat kristalinitas menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil SEM menunjukkan bioplastik memiliki permukaan yang kasar dan hasil XRD menjelaskan struktur penyusun komposit bioplastik lebih didominasi oleh jenis amorf daripada kristalin. Dengan demikian, penambahan nanosilika dalam pembuatan bioplastik ini telah membuktikan dapat memperbaiki sifat fisis dan mekanis film sehingga mempunyai peluang baik dalam penggunaan bioplastik komposit ini sebagai kemasan komersial di masa yang akan datang