PT LG Electronics Indonesia merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak dibidang elektronik dengan produk yang dihasilkan berupa bahan setengah jadi atau berupa item part. Proses produksi pada PT LG Electronics Indonesia terdapat tiga proses yaitu proses SMT (Surface Mount Tecnology), Assy dan Test. Pada ketiga proses tersebut dibutuhkan ketelitian yang cukup tinggi dengan waktu yang telah ditentukan agar sesuatu yang dihasilkan dari proses tersebut tidak terdapat cacat produk dan ketepatan waktu penyelesaian setiap proses merupakan salah satu indikator penilaian kinerja. Tuntutan pekerjaan harus bekerja keras dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggan agar dapat bersaing dengan perusahan lain dan menghasilkan produk berkualitas. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode Subjective Workload Assessment Tecnique atau dikenal dengan metode SWAT bertujuan untuk menentukan beban kerja mental yang dialami oleh para karyawan dengan metode SWAT yang diolah menggunakan aplikasi DosBox 0.74. Aktivitas produksi terdiri dari sepuluh aktivitas, yaitu memasukkan PCB ke mesin dan memeriksa komponen pada PCB, memotong PCB, memberi cream solder, memasang komponen terminal, memasang komponen chassis pada PCB, solder konektor, memeriksa gap, memeriksa DIF, visual inspection point last checking dan packing dan proses adjusting (proses pengaturan produk). Hasil penelitian menyatakan yang mempengaruhi operator produksi terhadap kinerja di PT LG Electronics Indonesia adala faktor waktu atau time load dengan persentase sebesar 48.55%, sedangkan beban usaha mental atau effort load cukup berpengaruh pada beban kerja dengan persentase sebesar 24.64%, dan beban tekanan psikologis atau stress load dengan persentase sebesar 28.81%. Sedangkan pada metode NASA-TLX beban kerja yang yang paling tinggi pada bagian Assembly (61), Packaging (60), SMT (58), Quality Control (56) dan Test (54). Kata Kunci : Beban Kerja Mental, Operator Produksi, SWAT, NASA-TLX