Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KEGAGALAN PRODUK CACAT DENGAN KOMBINASI SIKLUS PLAN-DO-CHECK-ACTION (PDCA) DAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) Rini Alfatiyah
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): TEKNOLOGI
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/teknologi.v2i1.4144

Abstract

PT. KMK Global Sports 2 adalah produsen sepatu Converse. PT. KMK Global Sports 2 memproduksi lebih dari satu juta sepatu per tahun, dalam produksi produk yang baik dan cacat, yang disebabkan oleh produk yang rusak yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesalahan manusia, bahan baku, kesalahan mesin dan lain-lain. Untuk mengatasinya, penulis menerapkan Plan-Do-Check-Action (PDCA), metode PT, mode kegagalan dan analisis kinerja (FMEA). KMK Global Sports 2. Setelah menerapkan dua metode yang diperoleh, bahan di bawah rasio cacat rata-rata turun 0,87% dari nilai cacat rata-rata sebelumnya pada tahun 2017 sebesar 1,48%, dan setelah peningkatan persentase cacat rata-rata selama delapan bulan ke depan adalah 0,61%
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI SALON PERAWATAN NURANI BEAUTY Dedin Sukmadin; Rini Alfatiyah; M Mualif
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 3, No 2 (2020): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v3i2.21829

Abstract

Kualitas pelayanan suatu usaha dapat menimbulkan kepuasan terhadap pelanggan, dengan begitu dapat sangat mempengaruhi kemajuan suatu usaha untuk mempertahankan eksistensi perusahaan tersebut dalam persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan jasa serta mengetahui hasil aplikasi dari metode yang diterapkan saat penelitian di Salon Perawatan Nurani Beauty. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode servqual dan IPA. Perusahaan akan mengetahui kualitas pelayanan seperti apa yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan tersebut. Berdasarkan hasil persepsi pelanggan dengan nilai GAP negative berkisar antara -0,04 sampai dengan -0,82. Dengan menunjukan bahwa kepuasan pelanggan masih kurang terhadap layanan yang diterimanya. Sedangkan hasil aplikasi metode SERVQUAL dan IPA (Importance Perfomance Analysis) terbagi menjadi 4 kuadran yaitu kuadran A menunjukan bahwa kinerja perlu ditingkatkan guna untuk meningkatkan kepuasan pelanggan atas pelayanan yang telah didapatkan, kuadran B menunjukan agar perusahaan mepertahankan kinerja tersebut, kuadran C menunjukkan bahwa peningkatan kinerja pada poin ini tidak menjadi priortas, dan kuadran D menunjukan bahwa kinerja pada perusahaan cenderung berlebihan. 
ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK PROSES PRODUKSI GENTENG MUTIARA DENGAN METODE JUST IN TIME (JIT) DI PT. CTC Roisandi Handria Effendi; Rini Alfatiyah; Dadang Kurnia
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 3, No 2 (2020): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v3i2.21844

Abstract

Persediaan (inventories) yang sesuai dengan kebutuhan produksi akan mempermudah jalannya proses produksi suatu perusahaan. Persediaan yang kurang atau berlebihan akan menimbulkan menurunnya produksi ataupun menimbulkan kerusakan material. Metode Just In Time bertujuan untuk membantu dalam melakukan perencanaan kebutuhan material secara efektif dan efisien. Perencanaan kebutuhan material memerlukan peramalan permintaan konsumen yang berdasarkan pada data kebutuhan masa lampau. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, peramalan Metode Linier Regression With Time merupakan metode peramalan yang paling akurat untuk digunakan. Perencanaan kebutuhan material dengan menggunakan metode Just in Time dalam tulisan ini digabungkan dengan penggunaan kartu Kanban. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan metode PT. CTC menghasilkan jumlah biaya persediaan sebesar Rp. 206.974.696,00. Sedangkan dengan metode Just In Time menghasilkan jumlah biaya persediaan lebih kecil yaitu Rp. 172.496.580,00. 
Penilaian Postur Kerja Dengan SNQ (Standart Nordic Quistionnare) Dan Metode Rosa (Rapid Office Strain Assessment) Pada Instansi Susanto Education Rini Alfatiyah
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 10 No. 1 (2020): VOLUME 10 NO 1 MARET 2020
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.914 KB) | DOI: 10.25105/jti.v10i1.8391

Abstract

Intisari—Tingkat penggunaan komputer yang sering dan tidak mempedulikan ergonomis dalam pekerjaan menimbulkan adanyarisiko yang dan menyebabkan kelelahan berlebihan. Untuk menangani masalah tersebut langkah pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan Standar Nordic Questionnaire (SNQ). Hasil dari kuesioner yaitu banyaknya pekerja merasakan sakit pada bahu, pinggang, punggung serta lengan. Sakit yang dialami oleh pegawai kantor bisa diturunkan melalui cara mengukur sertapengidentifikasian postur kerja pada pegawai saat memakai komputer. Langkah kedua menyelesaikan masalah menggunakan metode ROSA (rapid office strain assessment). Rosa adalah satu dari metode yang digunakan pada saat penyelesaian ergonomi di kantor, dimana penilaiannya dibuat untuk mengetahui risiko yang berhubungan dengan pemakaian komputer dan untuk menentukantindakan-tindakan perbaikan berdasarkan informasi dari karyawan yang merasa tidak nyaman dalam pekerjaannya. Dengan melaksanakan metode ROSA, bisa diukur postur kerja karyawan kantor instansi susanto education pekerjaan yang dilakukan aman atau berbahaya. Hasil penilaian postur kerja dengan ROSA yaitu postur kerja berisiko tinggi sebanyak 4 pegawai dengan skor akhir6 pada 2 pegawai dan skor akhir 7 pada 2 pegawai dan 3 pegawai tidak berisiko dengan skor akhir 5. Maka dari itu perlu direkomedasikan agar kursi ditambahkan pengaturan tingginya, sandaran kursi bisa diatur, mengatur jarak antara pekerja dengan monitor computer, dan postur tubuh harus rileks.Abstract— The level of computer use that is frequent and does not care about ergonomics at work raises the risk and causes excessivefatigue. To deal with these problems the first step taken is to do the Nordic Standard Questionnaire (SNQ). The results of thequestionnaire were that many workers felt pain in the waist, shoulder pain, back and hands. The pain felt by office employees can bereduced through measuring and identifying work postures for employees when using a computer. The second step is to solve the problemwith the rapid office strain assessment (ROSA) method. Rosa is one of the methods used when completing ergonomics in an office,where assessments are made to determine the risks associated with computer use and to determine corrective actions based oninformation from employees who feel uncomfortable in their work. By implementing the ROSA method, the work posture of the SusantoEducation office employees can be measured when working safe or dangerous. The results of the work posture assessment with ROSAare high-risk work postures of 4 employees with a final score of 6 for 2 employees and a final score of 7 for 2 employees and 3 employeesnot at risk with a final score of 5. Therefore, it is necessary to be recommended so that seats are added to height, backrest chairs can bearranged, adjusting the distance between workers and computer monitors, and posture must be relaxed.
ANALISIS POSTUR KERJA WELDER LISTRIK DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) DI PT. PJ-TEK MANDIRI rini alfatiyah; rusmalah rusmalah; Nur Hasna Fauziah
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v4i1.21848

Abstract

Aktivitas mengelas pipa di workshop PT. PJ-Tek Mandiri dilakukan secara manual oleh welder. Kegiatan mengelas dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan risiko musculoskeletal disorders (kelainan otot) pada welder. Penyebaran kuesioner Nordic Body Map (NBM) diketahui beberapa keluhan yang dialami welder pada saat mengelas. Metode OWAS merupakan metode untuk mengevaluasi dan menganalisis sikap pekerja yang dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs). Beberapa aktivitas welder pada saat mengelas pipa di workshop PT. PJ-Tek Mandiri yaitu mulai dari penyalaan busur las, mengelas postur 1, mengelas postur 2, dan pematian busur las. Hasil perhitungan dengan metode OWAS yang menyebabkan risiko musculoskeletal diperoleh skor tertinggi adalah pada elemen kegiatan penyalaan busur las dan mengelas postur 1 dengan level risiko 4 (perlu perbaikan secara langsung/saat ini juga), elemen kegiatan pematian busur las dengen level risiko 3 (perlu perbaikan segera mungkin) dan mengelas postur 2 dengan level risiko 2 (perlu perbaikan dimasa yang akan datang). Usulan perbaikan postur kerja adalah dengan merekomendasikan perubahan pada penyangga pipa agar lebih menaik keatas (20o) agar postur kerja welder pada saat mengelas tidak lagi mengalami keluhan musculoskeletal dengan skor yang tinggi.