Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kehidupan Masyarakat Multi Agama Desa Bulurejo Purwoharjo Banyuwangi dalam Membangun Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama Harjianto Harjianto; Intan Daurotus Mukaromah; Bayu Indra Permana
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 20, No 1 (2020): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v20i1.785

Abstract

Religious harmony is a dynamic pillar of national harmony that must be maintained from time to time. Bulurejo village is a unique village because here there are many differences but they can live in harmony and side by side. In the village of Bulurejo the people are multi-religious, namely Islam, Hinduism, Christianity, Catholicism and Budha who live side by side and blend into one. The diversity that exists is one of the main advantages of the Village of Bulurejo. The aim of this research is to find out the life of the people in the village of Bulurejo in building harmony between religions, as well as knowing the forms of activities that describe the harmony of the religious community in the village of Bulurejo. This type of research is descriptive qualitative, with a phenomenological approach to the subject of village governance, religious leaders, and community leaders. The results of this study are the Bulurejo Village is a multi-religious village that has a diversity of religions and cultures. Bulurejo village has a religious harmony which can be said to be very good. This is indicated by togetherness in everyday life and doing various forms of activities carried out together including 1). Interfaith meetings conducted every three months; 2) Village cleaning activities are followed by all community members: 3). Religious activities in the implementation involve other people such as religious activities of Muslims, Hindus, Christians,Catholics, and Buddhist:  4). Activities commemorating the Republic of Indonesia Anniversary.
PERANAN TENTANG NILAI GOTONG ROYONG SEBAGAI BENTUK PENERAPAN SILA KE-TIGA PANCASILA DI DESA WONOREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KAB. SITUBONDO Bayu Indra Permana; Agus Mursidi
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/citizenship.v8i1.5038

Abstract

Mutual cooperation is a social activity and a characteristic of the Indonesian people. As stated in Pancasila, the third principle is "Indonesian Unity". Mutual cooperation is the nation's personality that has firm roots in people's lives. The existence of mutual cooperation grows from our own, the behavior of the community. This study aims: 1) To find out the role of mutual cooperation values in Wonorejo Village as a form of the implementation of the third precept, 2) to be input and terms of reference regarding unity and mutual cooperation in Wonorejo Village, Banyuputih District. The research method used is descriptive qualitative method. This research is purposive sampling method. sampling technique using snawball sampling from community and religious leaders. The results of this study indicate that mutual cooperation is still applied in Wonorejo Village as evidenced by the activities of mutual cooperation that still exist even though the value of mutual cooperation is not fully operational because it is influenced by foreign cultures that come in and some people do not understand the importance of mutual cooperation.
PELAYANAN PUBLIK DALAM ERA OTONOMI DAERAH DI DESA WONGSOREJO Eka Iswahyuni; Bayu Indra Permana
JPPKn Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat diabaikan oleh pemerintah daerah, sebab jika komponen pelayanan terjadi stagnasi maka hampir dipastikan semua sektor akan terkena dampaknya. Pemerintah daerah dapat mengatur dan memperbaiki pelayanannya dengan diadakannya otonomi daerah. Karena otonomi daerah merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) implementasi pelayanan publik di Desa Wongsorejo, dan (2) relevansi antara pelayanan publik era otonomi daerah di Desa Wongsorejo Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder, pengumpulan data dilakukan dengan kegiatan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif, yaitu penggambaran terhadap data yang sudah diperoleh mengenai pelayanan publik dalam era otonomi daerah serta upaya-upaya yang dilakukan untuk mengkaji masalah tersebut. Dari analisis data diketahui bahwa: 1). pelayanan publik di desa Wongsorejo berangsur membaik semenjak diadakannya otonomi daerah. Pelayanan publik di desa Wongsorejo juga telah menerapkan asas-asas pelayanan publik berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang pelayanan publik. 2). relevansi pelayanan publik dalam era otonomi daerah di desa Wongsorejo sangat erat. Karena semenjak adanya otonomi daerah di desa Wongsorejo pelayanan publiknya juga turut membaik. Walaupun, terdapat problematika dalam pelaksanaan otonomi daerah, namun masih dapat ditanggulangi.
STUDI DESKRIPTIF TENTANG PENGEMBANGAN DESA KEBANGSAAN SEBAGAI DESA WISATA DI DESA WONOREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO Wiwit Windiardani; Bayu Indra Permana; Agus Mursidi
JPPKn Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia dari tahun 2017 ke 2019 mengalami peningkatan signifikan. Peningkatan signifikan mengubah pola wisata di Indonesia. Hal terwujud dengan banyaknya Desa Wisata yang mulai dikembangkan. Salah satunya adalah diresmikannya desa wisata berbasis kebangsaan yaitu Desa Kebangsaan Wonorejo. Merujuk dari latar belakang tersebut, adapaun yang menjadi tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui pengembangan Desa Kebangsaan Wonorejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo sebagai desa wisata; Untuk mengetahui hambatan dalam pengembangan Desa Kebangsaan Wonorejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo sebagai desa wisata; dan Untuk mengetahui aktualisasi nilai-nilai Kebangsaan pada pengembangan Desa Kebangsaan Wonorejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo sebagai desa wisata. Penelitian adalah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk analisa data dengan metode analisis interaktif. Hasil dari analisi penelitian adalahPengembangan Desa Kebangsaan Wonorejo sebagai desa wisata melalui kekuatan ciri khas daerah yang dimiliki seperti potensi wisata dan kekuatan seni dan budaya yang dimiliki melalui festival; Hambatan dalam pengembangan Desa Kebangsaan Wonorejo dapat dispesifikan menjadi tiga garis besar yaitu hambatan operasional, struktural dan hambatan budaya; dan Aktualisai nilai nilai kebangsaan yang diaplikasikan oleh warga Desa Kebangsaan Wonorejo melalui toleransi antar umat dan kerukunan yang terjalin dengan baik.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PERSATUAN PADA PELAKSANAAN UPACARA HARI RAYA GALUNGAN DALAM PERSPEKTIF BHINEKA TUNGGAL IKA DI DESA BAGOREJO KECAMATAN SRONO Yogi Ari Purnami; Bayu Indra Permana
JPPKn Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jppkn.v4i2.672

Abstract

Bangsa Indonesia sangatlah heterogen dan pluralis, yang bermacam-macam agama, suku, ras, budaya, adat istiadat dan ideologi yang berbeda-beda dari masing-masing agama, atau budaya bahkan suku tersebut. Keberadaan masyarakat di Desa Bagorejo dalam sosial keagamaan terjalin dengan harmonis. Pelaksanaan Hari Raya Galungan adalah sebagai momentum bagi umat Hindu untuk menunjukan kebersamaan dalam pelaksanaan keagamaan. Kehidupan sehari-hari masyarakat di Desa Bagorejo hidup berdampingan sebagai wujud dari keharmonisan dalam beragama. Sosial relegius masyarakat di Desa Bagorejo, menunjukan eksistensi kebhinekaan yang sangat beradab.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1).Bagaimanakah konsep keberagamaan di Desa Bagorejo dalam pelaksanaan Hari Raya Galungan Perspektif Bhineka Tunggal Ika.2).Implementasi apa saja yang dilakukan umat Hindu di Desa Bagorejo Kecamatan Srono dalam mewujudkan sikap ke-Bhinekaan pada saat Hari Raya Galungan.3).Bagaimanakah perspektif Upacara Hari Raya Galungan di pandang dari Bhineka Tunggal Ika. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan phenomologis dengan jumlah responden sebanyak 10 orang.Analisa data menggunakan deskriktif kualitatif.Hasil penelitian Implentasi yang terapkan umat Hindu dalam memujudkan sikap Bhineka Tunggal Ika adalah memahami dan melaksanakan konsep dan paham multikulturalisme dalam setiap perbedaanKonsep multikultur ini diterapkan dimasyarakat Desa Bagorejo, karena masyarakat Desa Bagorejo sangat pluralis dan heterogen. Kerukunan umat beragama di Desa Bagorejo menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat luas. Kerukunan antar umat beragama di Desa Bagorejo dapat dilaksanakan dengan baik.