Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Medication Error Pasien Rawat Inap di Klinik X Kediri Neni Probosiwi; Tsamrotul Ilmi; Nur Fahma Laili; Henni Wati; Lintang Bismantara B.G.PS; Anggeria Nimas Saputri; Desna Talia Saputri
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 21, No 3 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v21i3.1605

Abstract

Medicaction error is an important problem in the health sector that can increase mortality, increase the duration of hospitalization, and increase the cost of treatment. Identifying the risk factors for medication errors is an important first step in preventing medication errors. This study aimed to identify the relationship between patient characteristics and medication errors in inpatients at clinic x. The study was conducted qualitatively with a cross-sectional design with recorded data. The study was conducted using clinical record data from July to December. The study sample consisted of 196 patients who met the inclusion criteria with a consecutive sampling technique. Analysis of the relationship between variables was carried out by chi-square analysis with a significance value of 5% (0.05). The results showed that inpatients at clinic x experienced medication errors of 17.86% which consisted of prescribing errors of 2.55% and administrative errors of 15.31%. Patient gender was not significantly associated with medication errors (p> 0.05). Patient age was significantly associated with medication errors (p<0.001). The number of drugs was significantly associated with medication errors (p<0.001). Length of stay was not significantly associated with medication errors (p < 0.05). Drug class was significantly related to medication error. The conclusion is that the patient's age, the number of drugs received by the patient and the class of drugs are factors related to the incidence of medication errors. The patient aspect also contributes to the risk factor for medication errors so that it can be considered in preventing medication errors in health practice by health workers.
HUBUNGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP KEJADIAN STROKE DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA HIPERTENSI DI KOTA BATU, MALANG anggeria nimas saputri
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v3i1.2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan penderita hipertensi, mengetahui adanya hubungan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi terhadap kejadian stroke, dan mengetahui adanya hubungan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi terhadap kualitas hidup penderita hipertensi di Kota Batu, Malang pada Januari – Februari tahun 2021 Metode penelitian observasional deskriptif analitik, menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 96 responden di Kota Batu. Responden di tentukan dengan cara acak (Probabilitas sampling) dengan pengambilan sampel secara acak sederhana (Simple Random Sampling), berdasarkan data jumlah penderita hipertensi di Kota Batu. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik non-parametrik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa perempuan lebih mendominasi menderita hipertensi (58,3%), usia 60 tahun ke atas sebanyak (45.8%), Pendidikan terbanyak adalah SMP sebanyak (37.5%). Sebagian besar penderita hipertensi memiliki tingkat kepatuhan sedang (74.0%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan penggunaan obat antihipertensi dengan kejadian stroke diperoleh nilai uji statistik p value = 0.000, dan terdapat hubungan antara kepatuhan penggunaan obat antihipertensi dengan kualitas hidup diperoleh nilai uji statistik p value = 0.000. Hasil uji spearman rank, diperoleh koefisien korelasi -0.670 dan p value = 0.042 yang berarti hubungan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi dengan kejadian stroke di Kota Batu signifikan dengan nilai korelasi yang kuat dan bersifat negatif dengan nilai tingkat korelasi negatif maka diartikan bahwa semakin rendah tingkat kepatuhan penggunaan obat, maka akan semakin banyak kejadian stroke, dan diperoleh koefisien korelasi 0.403 dan p value = 0.000 yang berarti hubungan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi dengan kualitas hidup di Kota Batu signifikan dengan nilai korelasi yang sedang dan bersifat positif, dengan nilai tingkat korelasi positif maka diartikan semakin tinggi tingkat kepatuhan penggunaan obat, maka akan semakin tinggi pula kualitas hidup penderita. Kata Kunci: Antihipertensi, Kepatuhan, Kualitas Hidup, Stroke