Nurhasybi Nurhasybi
Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE PHYSIOLOGICAL AND NUTRITIONAL CONTENT CHANGES OF JELUTUNG (Dyera polyphylla (Miq.) Steenis) SEED THROUGH DRYING AND STORAGE Naning Yuniarti; Nurhasybi Nurhasybi
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 5, No 1 (2018): Indonesian Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Agency for Standardization of Environment and Forestry Instruments

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.866 KB) | DOI: 10.20886/ijfr.2018.5.1.35-43

Abstract

Seed deterioration is the process of deteriorated seed in view of viability that has changed its physiological and nutritional  content.  This paper studies the effect of seed drying and seed storage to the viability and biochemical content of jelutung (Dyera polyphylla (Miq.) Steenis) seeds. Completely Randomized Design was used for different level of seed drying time, i.e.  0, 24, 48, 72, 96 and 120 hours, and Completely Randomized Factorial Design was used for the combination of  seed drying treatments of 0, 24, 48, 72, 96 and 120 hours in different rooms for seed storage (ambient room, air conditioned room, refrigerator) with variables of moisture content, germination percentage and nutritional content. Result shows that seed drying and seed storage treatments pursue  the change of seed viability and nutritional  content of jelutung seed. The period of time in seed drying and seed storage siginificantly influence the moisture content, germination percentage and nutritional composition (lipid, carbohydrate, protein). The longer time of seed drying will effect significantly to the moisture content and germination percentage, increasing the lipid and protein and decreasing carbohydrate. Jelutung seed that was stored in air conditioned room had  better viability compared to  ambient room and refrigerator.
RESPON PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT WERU (Albizia procera Benth ) BERDASARKAN HASIL SELEKSI BENIH Eliya Suita; Nurhasybi Nurhasybi; Darwo Darwo
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2013.10.4.213-227

Abstract

Keberhasilan pembangunan hutan tanaman berkaitan erat dengan pengadaan benih bermutu. Salah satu parameter yang memiliki korelasi terhadap mutu benih adalah ukuran benih. Ukuran benih jenis-jenis pohon tertentu berkorelasi dengan viabilitas dan vigor benih, dimana benih yang berat cenderung mempunyai vigor yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh seleksi benih terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit weru. Benih diseleksi dengan alat seed gravity table dan saringan berukuran mesh. Benih dilakukakan seleksi, kemudian di uji kadar air, berat 1.000 butir, perkecambahan dan pertumbuhan bibitnya. Data dianalisis dengan menggunakan Rancangan Faktorial yaitu faktor pertama asal benih dan faktor kedua ukuran benih. Hasil penelitian menunjukkan seleksi benih weru dapat menggunakan alat seed gravity table dengan memilih ukuran benih K2 (kelompok benih 2) dan alat saring berukuran mesh dengan ukuran diameter lebih dari 4,7 mm. Benih weru asal Sumedang menunjukkan mutu benih dan tingkat pertumbuhan bibit yang lebih baik dibandingkan dengan benih weru asal Carita dan Majalengka.
TEKNOLOGI UNTUK MEMPERBAIKI PERKECAMBAHAN BENIH KEPUH ( Linn.) Dede J. Sudrajat; Nurhasybi Nurhasybi; Dida Syamsuwida
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2011.8.5.301-314

Abstract

Kepuh( Linn.)merupakan jenis tanaman potensial untuk dikembangkan sebagai sumber bahan bakar nabati yang belum banyak dibudidayakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknologi perbaikan perkecambahan benih kepuh melalui penentuan masak fisiologis, pengeringan, penyimpanan, dan teknik perkecambahan. Penentuan masak fisiologis dilakukan dengan mengklasifikasikan warna buah dan benih. Pengeringan benih dilakukan pada dua kondisi, yaitu dibawah sinar matahari dan dikeringanginkan di ruang kamar hingga 20 hari. Pergujian penyimpanan benih menggunakan 3 (tiga) faktor, yaitu kondisi ruang simpan, media pelembab, dan periode simpan. Penentuan teknik perkecambahan dilakukan dengan 2 (dua) faktor, yaitu media perkecambahan dan perlakuan pendahuluan. Rancangan acak lengkap dalam pola faktorial digunakan untuk menganalisis data penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih masak fisiologis dapat dicirikan dengan warna kulit buah hijau kemerahan hingga merah dengan warna benih merah hingga hitam. Benih kepuh dapat dikeringkan hingga kadar air 9-10% tanpa mengalami penurunan daya berkecambah. Penyimpanan dengan penurunan kadar air benih hingga ±10% (metode kering angin) mampu mempertahankan viabilitas benih selama 4 bulan dengan daya berkecambah rata-rata 76%. Perkecambahan dengan perlakuan perendaman benih dalam H SO selama 10 menit pada media pasir-cocopeat dapat meningkatkan kecepatan tumbuh benih hingga 9,8%/etmal sedangkan kontrol hanya 5,22%/etmal, namun untuk daya berkecambah perlakuan ini (92%) tidak berbeda nyata dengan kontrol pada semua media.
KARAKTERISTIK BENIH KAYU BAWANG (Azadirachta excelsa (Jack) Jacobs) BERDASARKAN TINGKAT PENGERINGAN DAN RUANG PENYIMPANAN Naning Yuniarti; Nurhasybi Nurhasybi; Darwo Darwo
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 13, No 2 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.866 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2016.13.2.105-112

Abstract

ABSTRACTSeed characteristics are important to be known for determining the proper seed handling techniques. The aim of this research is to reveal the characteristics of kayu bawang seed. The tests were conducted based on drying times (0, 24, 48, 72, 96, 120 hours) and seed room storage (ambient room, air conditioned room, refrigerator). The results showed that kayu bawang seeds are belong to the recalcitrant seeds with initial moisture content of 57.21%, germination percentage of 83%, fat content of 17.04%, carbohydrate content of 9.07% and protein content of 12.69%. Drying rate and the room storage factors affected significanlyt on germination, moisture content, carbohydrate and fat content of kayu bawang seed, while the protein content was the only factor that had significant effect to period time of storage. Longer drying times decreased water content, germinationrate and carbohydrates content. In contrary, longer drying times increased fat and protein contents. Kayu bawang seeds can be stored at ambient room or air conditioned room and should be germinated shortly and it has to be planted.Keywords: Azadirachta excelsa, characteristics, drying, seed, storageABSTRAKKarakteristik benih penting diketahui karena untuk menentukan teknik penanganan benih secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeetahui karakteristik benih kayu bawang. Pengujian dilakukan berdasarkan tingkat pengeringan (0, 24, 48, 72, 96, 120 jam) dan ruang penyimpanan benih (ruang suhu kamar, AC, kulkas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih kayu bawang termasuk benih reklasitran dengan kadar air awal 57,21%, daya berkecambah 83%, kadar lemak 17,04%, kadar karbohidrat 9,07% dan kadar protein 12,69%. Faktor tingkat pengeringan dan tempat penyimpanan benih berpengaruh signifikan terhadap daya berkecambah, kadar air, kadar karbohidrat dan kadar lemak benih kayu bawang sedangkan terhadap kadar protein hanya faktor waktu simpan yang berpengaruh nyata. Semakin lama benih dikeringkan mengakibatkan terjadinya penurunan kadar air, daya berkecambah dan kadar karbohidrat, namun meningkatkan kadar lemak dan protein. Benih kayu bawang bisa disimpan di ruang kamar atau di ruang AC dalam waktu singkat dan harus segera disemaikan.Kata kunci : Azadirachta excelsa, karakteristik benih, pengeringan, penyimpanan