Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Pola Asuh Positif Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga Perkotaan Fahmi Rafika Perdana
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/psk.v1i2.72

Abstract

Pada era modern, muncul berbagai persoalan dalam keluarga perkotaan yang menarik untuk diperbincangkan. Persoalan yang kerap terjadi sangatlah mengkhawatirkan tentang masalah-masalahberkaitan anak. Masalah anak ini menjadi tantangan besar sebagai sebuah persoalan sosial yangmembutuhkan berbagai pihak untuk bersama-sama menanggulangi dan lebih penting lagi mencegah agartidak terjadi. Keluarga memegang peranan penting dalam hal tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman keluarga denganmemberi bekal pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua dalam masyarakat tentang pola asuhorang tua yang positif dalam menghadapi masalah-masalah sosial anak. Kegiatan dihadiri 20 peserta yangterdiri dari orang tua dari anak usia 0-18 tahun, dan kader PKK. Materi yang disampaikan meliputipentingnya pemahaman orang tua terhadap pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak, serta terutamaketerampilan dan manfaat pola asuh positif pada anak. Kegiatan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan simulasi. Peserta mengikuti kegiatan dengan cukup antusias. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan kapasitas para pesertamengenai pola asuh positif pada anak. Beberapa kendala terkait masalah pengasuhan anak dengan diskusiberhasil diberi solusi.
Pemberdayaan Berbasis Partisipasi Masyarakat Melalui Program Kampung Ramah Anak di Badran Kota Yogyakarta Fahmi Rafika Perdana
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.222 KB) | DOI: 10.14421/jpm.2019.031-08

Abstract

Social participation is a model of the community empowerment process. This is one of a direct program which is an impact on well-being improvement. This analysis was supported to explains community development basics of participation through Kampung Ramah Anak program in Badran Village of Yogyakarta City. Qualitative methods with collecting data of observation, in-depth interviews, and documentation are using as an interpretation of data. This study is seeking the program management it which isn’t optimality. This criterion has been founded by program continuing with early childhood education programs activity, Posyandu, and Bank Sampah. The activities have anomaly because it still depends to fund of government charity. After that can be analysis, an anomaly has been influencing society awareness lowly to follow the activities by participative. Besides, society has still had potential to grow up participation optimality, i.e. the potentiality is supporting by any group, community, and social institution. Otherwise, the society has had though, carrying attitude, and spirit part of citizenship to empowerment program. For the optimality of Badran society spirit is needs of the government to involving academics and non-government organizations. It is very important to building of development step and accompaniment that as a spirit of simultaneous. Furthermore, the people also creation of program innovation without big budgeting but right on target and useful.       Partisipasi masyarakat masih menjadi model pelaksanaan pemberdayaan, terutama program yang berkaitan dengan kesejahteraan anak. Analisis inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji pelaksanaan pemberdayaan berbasis partisipasi masyarakat melalui program “Kampung Ramah Anak” di Badran Rukun Warga 11 Kota Yogyakarta. Metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi digunakan sebagai bahan analisa. Hasil studi ini menunjukkan bahwa pengelolaan program tersebut berjalan kurang maksimal. Kriteria ini dibuktikan dengan berjalannya program inti seperti kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini, Posyandu, dan Bank Sampah. Namun kegiatan inti tersebut mengalami anomali karena masih begantung pada bantuan dana pemerintah. Setelah dianalisis, anomali disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti kegiatan secara partisipatif. Meskipun demikian, masyarakat masih memiliki potensi untuk lebih optimal dalam berpartisipasi, yaitu didukung oleh banyaknya kelompok, komunitas, dan kelembagaan masyarakat yang ada. Disamping itu, masih terdapat potensi pemikiran, sikap kepedulian, dan semangat sebagian masyarakat terhadap program pemberdayaan. Untuk mengoptimalkan pemberdayaan partisipatif masyarakat Badran, pemerintah perlu melibatkan peran akademisi dan swasta. Hal ini penting sebagai stimulan untuk membangun step pemberdayaan dan pendampingan. Selain itu, masyarakat juga hendaknya menciptakan inovasi program tanpa pendanaan besar atau low budgeting namun tepat sasaran dan bermanfaat.
Pengolahan Kopi Bubuk dan Pemasaran Berbasis Digital Marketing dalam Meningkatkan Daya Saing Hilirisasi Kopi di Kawasan Lereng Menoreh Masrukan Ahmad; Fahmi Rafika Perdana; Kristiana Sri Utami; Sri Lestari Harjanta
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2019): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v3i1.3074

Abstract

Diversification of post-havesting of coffe managed by the coffee farming group in the Sidoharjo district, Kulonprogo has several problems in post-harvest handling and processing coffee, especially in processing of coffee powder  with good manufacturing process (gmp) as well as conventional marketing management. Through the Community Partnership Program (PKM), the service team provide solutions to outcome problems through several methods; 1) training and assistance in post-harvest handling  2) training and assistance in the production of ground coffee in a natural process and 3) training and assistance in marketing management with digital marketing. The results of the assistance are the post-harvest handling and processing of coffee properly and correctly by producing ground coffee with the brand name "Lemon" as well as better managed marketing, not only in a conventional manner but also by using marketing based technologoy (www .kopilemon.com). With this Community Partnership Program, it has an impact on increasing the competitiveness and welfare of coffee farmers in the Menoreh area
Aksebilitas Difabel Pada Objek Wisata Malioboro Fahmi Rafika Perdana
JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi) Vol. 4 No. 1
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inklusi.v4n1.p66-84

Abstract

AbstrakSebagai warga negara, semestinya difabel memiliki hak yang sama dalam aksesibilitas ruang publik, termasuk pada obyek wisata Malioboro Kota Yogyakarta. Selama ini fasilitas untuk pengunjung difabel masih sangat minim. Kajian ini bertujuan untuk menunjang kebijakan pembangunan kota untuk menjadi œKota Wisata Ramah Difabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan desktiptif kualitatif, dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan survey. Penelitian ini merumuskan masalah untuk mengetahui aksesibilitas difabel pada obyek wisata Malioboro. Hasil dari studi menunjukkan obyek wisata Malioboro belum aksesibel. Aspek kendala untuk Malioboro menjadi ramah difabel berasal dari kesadaran masyarakat yang belum memahami pentingnya aksesibilitas difabel. Kendala lainnya berasal dari pembangunan Malioboro yang belum sepenuhnya berpihak pada kepentingan difabel. Selain hambatan terdapat aspek pendukung yaitu  masih adanya sebagian masyarakat yang menyadari akan pentingnya aksesibilitas difabel di Malioboro dan regulasi yang cukup berpihak pada kepentingan difabel.Kata Kunci: aksesibilitas;  difabel;  obyek wisata; Malioboro; YogyakartaAbstract As citizens, the disabled must have the same rights in accessibility to public spaces, including the Malioboro tourism object in Yogyakarta City. So far, facilities for visitors with disabilities are still very minimal. This study aims to support city development policies to become a "Friendly City for Disabled Tourism". This study uses a qualitative descriptive approach, using observation, interview, documentation, and survey techniques. This research formulates the problem to find out the accessibility of disabled people in Malioboro tourism objects. The results of the study show that Malioboro tourism object is not yet accessible. The obstacle aspect for Malioboro to become disabled-friendly comes from the awareness of the people who do not understand the importance of accessibility. Another obstacle comes from the development of Malioboro which has not yet fully sided with the interests of the disabled. In addition to the obstacles there are supporting aspects namely there are still some people who are aware of the importance of the accessibility of disabled people in Malioboro and regulations that are quite in favor of the interests of the diffable.Keywords: accessibility; diffable; tourism site; Malioboro; Yogyakarta
Pemberdayaan Berbasis Partisipasi Masyarakat Melalui Program Kampung Ramah Anak di Badran Kota Yogyakarta Fahmi Rafika Perdana
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2019.031-08

Abstract

Social participation is a model of the community empowerment process. This is one of a direct program which is an impact on well-being improvement. This analysis was supported to explains community development basics of participation through Kampung Ramah Anak program in Badran Village of Yogyakarta City. Qualitative methods with collecting data of observation, in-depth interviews, and documentation are using as an interpretation of data. This study is seeking the program management it which isn’t optimality. This criterion has been founded by program continuing with early childhood education programs activity, Posyandu, and Bank Sampah. The activities have anomaly because it still depends to fund of government charity. After that can be analysis, an anomaly has been influencing society awareness lowly to follow the activities by participative. Besides, society has still had potential to grow up participation optimality, i.e. the potentiality is supporting by any group, community, and social institution. Otherwise, the society has had though, carrying attitude, and spirit part of citizenship to empowerment program. For the optimality of Badran society spirit is needs of the government to involving academics and non-government organizations. It is very important to building of development step and accompaniment that as a spirit of simultaneous. Furthermore, the people also creation of program innovation without big budgeting but right on target and useful.       Partisipasi masyarakat masih menjadi model pelaksanaan pemberdayaan, terutama program yang berkaitan dengan kesejahteraan anak. Analisis inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji pelaksanaan pemberdayaan berbasis partisipasi masyarakat melalui program “Kampung Ramah Anak” di Badran Rukun Warga 11 Kota Yogyakarta. Metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi digunakan sebagai bahan analisa. Hasil studi ini menunjukkan bahwa pengelolaan program tersebut berjalan kurang maksimal. Kriteria ini dibuktikan dengan berjalannya program inti seperti kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini, Posyandu, dan Bank Sampah. Namun kegiatan inti tersebut mengalami anomali karena masih begantung pada bantuan dana pemerintah. Setelah dianalisis, anomali disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti kegiatan secara partisipatif. Meskipun demikian, masyarakat masih memiliki potensi untuk lebih optimal dalam berpartisipasi, yaitu didukung oleh banyaknya kelompok, komunitas, dan kelembagaan masyarakat yang ada. Disamping itu, masih terdapat potensi pemikiran, sikap kepedulian, dan semangat sebagian masyarakat terhadap program pemberdayaan. Untuk mengoptimalkan pemberdayaan partisipatif masyarakat Badran, pemerintah perlu melibatkan peran akademisi dan swasta. Hal ini penting sebagai stimulan untuk membangun step pemberdayaan dan pendampingan. Selain itu, masyarakat juga hendaknya menciptakan inovasi program tanpa pendanaan besar atau low budgeting namun tepat sasaran dan bermanfaat.