Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA & LINGKUNGAN HIDUP (LPPSLH) DALAM PEMBERDAYAAN PETANI PENDERES Arum Tri Astuti
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 9 (2020): Edisi Khusus Implementasi Inovasi di Era Disrupsi
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v9i0.41961

Abstract

Plantation is one of the potential agricultural sub-sectors in Indonesia and coconut is a commodity that is developed as a raw material for the coconut sugar industry. Rancamaya has great potential in the coconut sugar business, but the craftsmen, namely taper farmers, are still living in poverty. This study aims to describe the role of the LPPSLH as a facilitator in the coconut sugar empowerment program for tanters farmers, the empowerment process and efforts to build the independence of Teres farmers in Rancamaya Village, Cilongok District, Banyumas Regency. The research subjects were LPPSLH and taper farmers in Rancamaya Village. The research method used a qualitative method with a descriptive approach and the sampling was done purposively. Data collection was carried out through interviews, observation and literature study. Anthony Giddens' structuration theory regarding agents and structure is used to examine the role of agents and structures in the empowerment process of taster farmers. The results showed that LPPSLH played a role in education, facilitation and advocacy for smallholders in empowerment programs, the empowerment process was carried out through the stages of area assessment, program socialization, training, organic certification, development of market access, and monitoring evaluation. Efforts to build independence are carried out by encouraging farmers to form farmer groups and cooperatives as a forum for learning together, strengthening farmers' bargaining positions and developing coconut sugar businesses.Keywords: Role, Community Empowerment, Facilitator, Penderes Farmer. AbstrakPerkebunan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang potensial di Indonesia dan kelapa menjadi komoditas yang dikembangkan sebagai bahan baku dalam industri gula kelapa. Rancamaya memiliki potensi besar dalam usaha gula kelapa, namun pengrajinnya yaitu petani penderes masih hidup dalam kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana peran LPPSLH sebagai fasilitator dalam program pemberdayaan gula kelapa terhadap petani penderes, proses pemberdayaan dan upaya membangun kemandirian petani penderes di Desa Rancamaya, Kecamatan Cilongok , Kabupaten Banyumas. Subjek penelitian yaitu LPPSLH dan petani penderes di Desa Rancamaya. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Teori struktursasi miliki Anthony Giddens mengenai agen dan struktur digunakan untuk mengkaji bagaimana peran agen dan struktur dalam proses pemberdayaan petani penderes. Hasil penelitian menunjukkan LPPSLH melakukan peran edukasi, fasilitasi dan advokasi kepada petani penderes dalam program pemberdayaan, proses pemberdayaan dilakukan melalui tahapan assesment wilayah, sosialisasi program, pelatihan, sertifikasi organik, dan pengembangan akses pasar, serta monitoring evaluasi. Upaya membangun kemandirian dilakukan dengan cara mendorong petani untuk membentuk kelompok tani dan koperasi sebagai wadah untuk belajar bersama, menguatkan posisi tawar petani dan mengembangkan usaha gula kelapa.Kata kunci: Peran, Pemberdayaan Masyarakat, Fasilitator, Petani Penderes.
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PRODUK PANEL BOX PT. DWIMUKTI GRAHA ELEKTRINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS Didien Suhardini; Arnolt Kristian Pakpahan; Arum Tri Astuti
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 6 No. 2 (2016): Volume 6 No 2 Juli 2016
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.03 KB) | DOI: 10.25105/jti.v6i2.1534

Abstract

PT. Dwimukti Graha Elektrindo menghasilkan produk utama Panel Box. Masalah yangdihadapi adalah target produksi tidak tercapai. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan metodeobjective matriks (OMAX) dengan indeks produktivitas bulan Januari 0, sebagai periode dasar, bulanFebruari naik 0,56%, empat bulan berikutnya terjadi penurunan 1-1,97% secara berturut-turut.Penyebab penurunan produktivitas adalah faktor manusia karena seringnya pergantian karyawan,kurang training, banyak operator yang absen, mudah lelah, dan kurang teliti. Faktor metode yaitu tidakmembaca SOP, setup mesin terlalu lama, salah setup mesin. Faktor mesin karena mudah rusak,perawatan mesin terbatas. Faktor lingkungan banyak hari libur, dan terdapat kegiatan non produktifsecara berlebihan menyebabkan kurangnya produk yang dihasilkan setiap harinya. Metode WorkSampling digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan produktif dan non produktif pada lantai produksi.Hasil work sampling total kegiatan ada 24 jenis, 12 jenis kegiatan produktif, dan 12 jenis kegiatan nonproduktif. Hasil pengamatan menunjukan kegiatan produktif yaitu sebesar 63,56%, dan non produktif36,44%. Untuk mengurangi kegiatan nonproduktif dilakukan perawatan mesin secara berkala,penggunaan Conveyor untuk pemindahan bahan, membuat toilet, menyediakan pantry dekat denganlantai 1 dan membuat aturan disiplin kerja. Usulan perbaikan yang bisa diterapkan adalah penetapanaturan disiplin dengan cara kepala produksi mengawasi jalannya proses produksi secara ketat. Hasilpengamatan kembali kegiatan produktif naik menjadi 77,8% dan non produktif turun menjadi 22,2%,dan produktivitas bulan Juli naik 12,50%.