Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SCORECARD PADA HOTEL GRAGE SANGKAN Nadya Pradita; Didien Suhardini
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2605

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh hotel Grage Sangkan adalah terjadinyapenurunan pelanggan akhir-akhir ini. Perusahaan ini memiliki programuntuk mendekatkan diri dengan pelanggan tetapi belum mengetahui programmana yang tidak efektif yang menyebabkan penurunan pelanggan. Tujuanpenelitian ini untuk mengidentifikasi dan merumuskan CRM dan merancangsistem pengukuran kinerja CRM menggunakan CRM Scorecard. Tahapanperancangan CRM Scorecard dimulai dengan penerjemahan visi, misi, tujuan,dan strategi CRM perusahaan ke dalam 4 perspektif (customer value, customersatisfaction, customer interaction dan customer knowledge), kemudian dilanjutkandengan penetapan tujuan strategis yang dilengkapi KPI (Key PerformanceIndicator), dan target serta inisiatif strategis. Setelah dilakukan pembobotanantar tujuan strategis menggunakan pairwise, skala penilaian dengan skalalikert, lalu dilakukan pengukuran dengan membandingkan hasil aktualdengan target untuk mendapatkan skor. Hasil pengukuran CRM hotel GrageSangkan sebesar 3.15 dalam skala likert masuk kedalam interval cukup. Hasilpengukuran yang paling rendah terdapat pada customer value dengan nilai1.57. Customer value memiliki skor terendah karena jumlah pelanggan nyatidak sesuai dengan target. Perbaikan kinerja CRM pada customer valuedidorong dengan value equity, brand equity, relationship equity.
PERBAIKAN JADWAL PRODUKSI MENGGUNAKAN CDS DI PT. TAESUNG ABADI Didien Suhardini; Larasati Citra Nuri; Wisnu Dewobroto
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2634

Abstract

PT. Taesung Abadi yang bergerak dibidang packaging manufacturing.Permasalahan yang terjadi di lantai produksi adalah banyaknya jumlahpermintaan yang tidak terpenuhi, dan terdapat keterlambatan waktu prosesproduksi. Hal ini disebabkan jadwal produksi yang belum baik. Hasil produksirata-rata untuk carton box yang dihasilkan saat ini adalah 135.771 unit dan palletkertas sebanyak 27.154 unit perbulannya. Perbaikannya menggunakanperencanaan agregat yang menghasilkan peningkatan kapasitas produksi cartonbox sebesar 25% dan pallet kertas meningkat sebesar 3,4%. Untuk meminimalisasiwaktu produksi dilakukan usulan perbaikan jadwal produksi denganmenggunakan metode Campbell, Dudek and Smith (CDS). Hasil perbaikan jadwalproduksi dapat meminimasi makespan produksi carton box pada 1 Maret 2017sebesar 4,78%, lower pallet 6,55%, kaki pallet 1,25% dan upper pallet 3,63%.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS GARMENT DI CV. M2TECH Didien Suhardini; Dimas Januar Rizki
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 4 No. 3 (2014): Volume 4 No. 3 November 2014
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.814 KB) | DOI: 10.25105/jti.v4i3.1514

Abstract

CV. M2Tech merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garmendengan brand “Ordinal Apparel” yang memproduksi kaus T-shirt, Raglan, Kid Shirt, danPoloshirt.Data penjualan dalam 2 tahun terakhir menunjukkan kondisi penjualan yangcenderung stagnant.Untuk itu perlu dirumuskan strategipengembangan bisnis denganmenggunakan Business Model Canvas untuk mengevaluasikondisi perusahaan saat ini.Kemudian dilakukan identifikasi faktor internal (Strengths dan Weaknesses) dan eksternal(Opportunities dan Threats) termasuk analisa pesaing menggunakan CPM (CompetitiveProfile Matrix). Penentuan alternatif strategi menggunakan matriksSWOTmenghasilkanstrategi-strategi SO, ST, WO dan WT serta strategi berasal dari matriks Internal Eksternal.Pemilihan strategi terbaik menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)menghasilkan 5 strategiterbaik yang dapat digunakan oleh perusahaan antara lain ProductDevelopment, Market Penetration, Forward Integration, Management By Objective, danLearning & Development.Pada tahap implementasi dilakukan validasi keinginan dankebutuhan pelanggan dengan Javelin Experiment Board danBusiness Model CanvasPengembangan, kemudian ditetapkan tujuan jangka panjang, kebijakan serta strukturorganisasi yang diperlukan, dan Business Plan.
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PRODUK PANEL BOX PT. DWIMUKTI GRAHA ELEKTRINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS Didien Suhardini; Arnolt Kristian Pakpahan; Arum Tri Astuti
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 6 No. 2 (2016): Volume 6 No 2 Juli 2016
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.03 KB) | DOI: 10.25105/jti.v6i2.1534

Abstract

PT. Dwimukti Graha Elektrindo menghasilkan produk utama Panel Box. Masalah yangdihadapi adalah target produksi tidak tercapai. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan metodeobjective matriks (OMAX) dengan indeks produktivitas bulan Januari 0, sebagai periode dasar, bulanFebruari naik 0,56%, empat bulan berikutnya terjadi penurunan 1-1,97% secara berturut-turut.Penyebab penurunan produktivitas adalah faktor manusia karena seringnya pergantian karyawan,kurang training, banyak operator yang absen, mudah lelah, dan kurang teliti. Faktor metode yaitu tidakmembaca SOP, setup mesin terlalu lama, salah setup mesin. Faktor mesin karena mudah rusak,perawatan mesin terbatas. Faktor lingkungan banyak hari libur, dan terdapat kegiatan non produktifsecara berlebihan menyebabkan kurangnya produk yang dihasilkan setiap harinya. Metode WorkSampling digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan produktif dan non produktif pada lantai produksi.Hasil work sampling total kegiatan ada 24 jenis, 12 jenis kegiatan produktif, dan 12 jenis kegiatan nonproduktif. Hasil pengamatan menunjukan kegiatan produktif yaitu sebesar 63,56%, dan non produktif36,44%. Untuk mengurangi kegiatan nonproduktif dilakukan perawatan mesin secara berkala,penggunaan Conveyor untuk pemindahan bahan, membuat toilet, menyediakan pantry dekat denganlantai 1 dan membuat aturan disiplin kerja. Usulan perbaikan yang bisa diterapkan adalah penetapanaturan disiplin dengan cara kepala produksi mengawasi jalannya proses produksi secara ketat. Hasilpengamatan kembali kegiatan produktif naik menjadi 77,8% dan non produktif turun menjadi 22,2%,dan produktivitas bulan Juli naik 12,50%.
PERANCANGAN KINERJA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT SCORECARD Nurlailah Badariah; Didien Suhardini; Agung Wahyu Rahmanto
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 3 No. 1 (2013): Volume 3 No 1 Maret 2013
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.802 KB) | DOI: 10.25105/jti.v3i1.1582

Abstract

Gading Indah Agency (GIA) is a company that has over than 25 years serving theneeds of print media distribution for its customers. By comparing customer complaint data inJune and December 2010, it is known that an increase in the number of customer complaintsagainst the service company by 0.73% which may indirectly indicate the declining performanceof the company. Therefore GIA requires a performance management that can measure theperformance of the company as a step to determine the position of the company and then usedas feedback for evaluation. Performance measurement in accordance with the GIA CRMScorecard is a method that has the perspective of customer-focused orientation. Stages ofdesigning a model of CRM Scorecard in the company's vision begins with the translationcompany's mission to the CRM Scorecard in four perspectives, namely Customer Value,Customer Satisfaction, Customer Interaction, Customer Knowledge and GIA have 10 strategicobjectives from the perspective of translation CRM Scorecard.
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA CRM UNTUK JASA TRANSPORTASI BUS AKAP DI GMS Didien Suhardini; Dadang Surjasa; Gemala Dwitia Mustika
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 7 No. 2 (2017): Volume 7 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.532 KB) | DOI: 10.25105/jti.v7i2.2211

Abstract

Perusahaan jasa transportasi Bus AKAP GMS ingin memberikan layanan kepada penumpang sesuai keinginan penumpang agar penumpang puas dan berulang menggunakan bus tersebut. Untuk itu perusahaan perlu membangun Customer Relationship Management (CRM). Praktek CRM ini perlu terus dievaluasi keberhasilannya dengan suatu model pengukuran kinerja CRM yang dikembangkan oleh Kim, Hyung-Su, dan Kim, Young-Gul, 2003 yang disebut CRM Scorecard. Penelitian ini dimulai dengan merancang model pengukuran Kinerja CRM Scorecard, dilihat dari 4 perspektif CRM Scorecard yaitu Customer Value, Customer Satisfaction, Customer Interaction, dan Customer Knowledge. Untuk setiap perspektif ditetapkan tujuan strategis yang diturunkan dari Strategi CRM dan dilengkapi oleh tolok ukur (measure), target. Tujuan Strategis peningkatan keuntungan perusahaan didukung oleh delapan tujuan strategis yang saling berkaitan yang digambarkan dengan suatu Strategy Map. Hasil Importance Performance Matrix dari pengolahan data kuesioner diperoleh lima atribut yang perlu ditingkatkan dengan Nilai Kinerja 3,26 (73%). Pengukuran kinerja CRM dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pembobotan untuk tujuan strategis yang didorong oleh lebih dari satu tujuan strategis menggunakan metode pairwise comparison dibantu software expert choice dan skala penilaian menggunakan skala Likert 1÷5. Hasil Pengukuran Kinerja CRM Scorecard diperoleh skor 3,14 (cukup) dengan pemahaman terhadap penumpang, jumlah penjualan tiket, jumlah penumpang baru memiliki kontribusi nilai yang dianggap kurang sehingga diperlukan inisiatif strategi untuk meningkatkan skor kinerja CRM dengan memberikan bonus-bonus yang menarik dan menjalin kerja sama dengan perusahaan lain sebagai distributor tiket, penyediaan pelayanan tambahan, survey rutin, pelatihan untuk SDM customer care, penyimpanan data penumpang, dan promosi
Model Pengukuran Kinerja Human Resources Department Untuk Peningkatan Produktivitas Karyawan Didien Suhardini; Marizha Desthy
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 9 No. 3 (2019): Volume 9 No 3 November 2019
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.815 KB) | DOI: 10.25105/jti.v9i3.6649

Abstract

Intisari— PT.XYZ  adalah perusahaan yang membuat spring bed yang mana dari bulan Maret hingga Mei 2019 realisasi produksi hanya 71,25% dari target. Permasalahan yang dihadapi disebabkan oleh produktuvitas karyawan masih rendah sehingga tidak dapat memenuhi delivery time yang telah ditentukan perusahaan. Untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan diharapkan peran dari Human Resources Department selain dari departemen produksi. Saat ini PT.XYZ belum memiliki model pengukuran kinerja Human Resources Department yang dapat mendorong peningkatan produktivitas karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan model pengukuran kinerja Human Resources Department menggunakan Human Resources Scorecard. Perancangan model diawali dengan identifikasi permasalahan yang ada pada Human Resources Department, kemudian dilakukan pengumpulan data berupa wawancara dan data perusahaan yaitu mengidentifikasi Visi, Misi, Strategi, struktur organisasi, peran dan fungsi dari HRD, jumlah karyawan HRD, jumlah produksi, penilaian kinerja karyawan, jumlah keluhan,dan pelatihan pertahun. Kemudian dilakukan penurunan strategi Balanced Scorecard untuk perspektif Learning and Growth ke empat perspektif Human Resources Scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Validasi model dilakukan dengan melakukan pembobotan untuk setiap tujuan strategis ke tujuan strategis di atasnya dalam peta strategi, kemudian membuat skala penilaian untuk setiap KPI agar dapat dilakukan perhitungan skor. Hasil pengukuran kinerja Human Resources Department sebesar 3.41 yang berarti pada Skala Likert merupakan kategori baik. Skor terendah adalah dari perspektif pelanggan, maka diperlukan perbaikan pada pelatihan terprogram dan insentif untuk karyawan. Abstract— PT. XYZ is a spring bed company which from March to May 2019 production only 71.25% of the target.  Problems faced by the productivity of employees are still low so that it cannot achieve the delivery time specified by the company.  To be able to increase the productivity of employees expected role of the Human Resources Department other than the production department. Currently PT. XYZ does not yet have a Human Resources Department performance measurement model that can boost employee productivity. The purpose of this research is to obtain a measurement model of Human Resources Department's performance using Human Resources Scorecard. Model design begins with the identification of existing problems in Human Resources Department, then conducted data collection in the form of interviews and company data, identify vision, mission, strategy, organizational structure, roles and functions of HRD, number of HRD employees, production amount, employee performance appraisal, the number of complaint and yearly training. Then, Cascading the Balanced Scorecard strategy for its Learning and Growth perspective to its four Human Resources Scorecard Perspectives they are Financial perspective, customer perspective, internal business process perspective and learning and Growth perspective. Model validation is done by doing a weighted for every strategic objective to a strategic objective on top of it in a strategy map, then creating a rating scale for each KPI in order to do score calculation. The result of the performance measurement of the Human Resources Department of 3.41, which means on the Likert scale is good category. The lowest score is from acustomer perspective then it is necessary to improve on the training program and incentives for employees.
Pengukuran Kinerja Customer Relationship Management (CRM) CDMA Esia Menggunakan CRM Scorecard Pada PT Bakrie Telecom Tbk Didien Suhardini; Suci Lestari
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 1 No. 2 (2011): Volume 1 No 2 Juli 2011
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.361 KB) | DOI: 10.25105/jti.v1i2.7006

Abstract

Bakrie Telecom realizes it is importance to know the customer needs that have not been fulfilled and the effectiveness of its CRM (Solusi Esia). The purpose of this study is to analyze the Importance-Performance Matrix and designing performance measurement systems and measure of Solusi Esia performance, then propose development program of Solusi Esia for the next year. Designing a CRM Scorecard start from cascading the vision, mission and strategy of the company to the vision, mission and strategy of Solusi Esia, then translate into fours CRM Scorecard perspective, setting strategic objectives, building a strategy map, set targets, and strategic initiatives and weighing of each strategic objective as lag indicators relative to a leading indicator in each perspective using pair wise comparisons. The score of Solusi Esia Performance is 3.46 considered good. Some development programs are call center phone charge change to be free of charge, establish training centers, network operations, voice recording the conversation between costumer and costumer service and periodically doing a market survey.
Pengukuran Produktivitas pada Departemen Produksi 1 dengan Metode Objective Matrix dan Fishbone Diagram pada PT.ABC Arini Anestesia; Didien Suhardini
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 10 No. 3 (2020): Volume 10 No 3 November 2020
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.913 KB) | DOI: 10.25105/jti.v10i3.9042

Abstract

Intisari -- PT. ABC merupakan salah satu produsen pembuatan sepatu yang terkenal di Indonesia. Selama periode Januari-Desember 2019, PT. ABC mengalami ketidaktercapaian target produksi. Hal ini membuat PT.ABC mengalami penurunan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penurunan produktivitas dengan mengukur nilai produktivitas berdasarkan pada 3 kriteria yaitu; kriteria efektivitas, efisiensi, dan inferensial. Hasil dari pengukuran ini akan digunakan untuk perbaikan produktivitas di tahun-tahun mendatang. Metode yang digunakan adalah Objective Matrix (OMAX), dengan langkah langkah: penetapan kriteria, perhitungan rasio, perhitungan kinerja standar, penetapan sasaran akhir, penetapan bobot rasio, dan pembentukan matriks sasaran, penentuan nilai aktual, penentuan skor aktual, penentuan nilai produktivitas tiap rasio. Setelah melalui tahapan pengukuran produktivitas dengan Objective Matrix, maka didapatkan rasio yang memiliki kinerja buruk adalah rasio 2 yaitu rasio jam kerja, rasio 3 yaitu konsumsi energy listrik, dan rasi 5 yaitu rasio kerusakan mesin. Rasio 2 sebesar 0,107, rasio 3 yaitu sebesar 0,073, dan rasio 5 yaitu 4,11. Setelah dilakukan perbaikan dengan pengukuran produktivitas dengan objective matrix selanjutnya dilakukan analisa fishbone diagram terhadap rasio-rasio yang mengalami kinerja buruk tersebut berdasarkan faktor manusia, mesin, metode, dan material. Hasil Fishbone diagram ini didapatkan usulan perbaikan yaitu dari segi manusia adalah training karyawan tentang penggunaan energy listrik, training upskilling dan multiskill, pembuatan visual SOP di setiap mesin. Dari segi material yaitu adalah 1 Orang Quality Check di setiap Proses Cutting dan Proses Preparation- Sewing. Perbaikan untuk mesin adalah pembuatan stopper mesin ketika jam jam istirahat, pembuatan jadwal preventive mesin dan checklist. Perbaikan untuk metode adalah analisa stok sparepart berdasarkan mesin yang sering mengalami kerusakan, tooling proses penempelan di area preparation, Pembuatan Kartu Kanban Aliran Kerja di setiap Supermarket proses yaitu Cutting, Preparation dan Sewing.Abstract— PT. ABC is a well-known shoe-making manufacturer in Indonesia. During the period January-December 2019, PT. ABC has failed to reach its production target. This makes PT.ABC experience a decrease in productivity. This study aims to evaluate the decrease in productivity by measuring the value of productivity based on 3 criteria, namely; effectiveness, efficiency, and inferential criteria. The results of this measurement will be used to improve productivity in the coming years. The method used is the Objective Matrix (OMAX), with the following steps: criteria setting, ratio calculation, standard performance calculation, final goal setting, ratio weighting and target matrix formation, actual value determination, actual score determination, productivity value determination for each ratio . After going through the stages of measuring productivity with the Objective Matrix, the ratio that has poor performance is the ratio 2, namely the ratio of working hours, the ratio 3 which is the consumption of electrical energy, and constellation 5 which is the ratio of machine damage. Ratio 2 is 0.107, ratio 3 is 0.073, and ratio 5 is 4.11. After improving the productivity measurement with an objective matrix, a fishbone diagram analysis is carried out on the ratios with poor performance based on human, machine, method, and material factors. The results of this Fishbone diagram obtained suggestions for improvements, namely from a human perspective, employee training on the use of electrical energy, upskilling and multiskill training, making visual SOPs in each machine. In terms of material, there is 1 person Quality Check in each Cutting Process and Preparation-Sewing Process. Repairs for machines are making machine stops during break hours, making machine preventive schedules and checklists. Improvement for the method is the analysis of spare parts stock based on machines that often experience damage, tooling of the attachment process in the preparation area, making workflow Kanban cards in each process supermarket, namely Cutting, Preparation and Sewing.
Perancangan Model Pengukuran Kinerja Menggunakan Sustainability Balanced Scorecard di PT XYZ Raden Ilham Akbar; Didien Suhardini; Pudji Astuti
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 12 No. 1 (2022): VOLUME 12 NO 1 MARET 2022
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.166 KB) | DOI: 10.25105/jti.v12i1.14029

Abstract

Intisari - PT XYZ bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi pembatas jalan. Saat ini model pengukuran kinerja yang digunakan masih belum menggambarkan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Model pengukuran kinerja menggunakan Sustainability Balanced Scorecard digunakan untuk mendapatkan ukuran keberhasilan strategi berkelanjutan ditinjau dari aspek keuangan dan non keuangan termasuk lingkungan dan sosial, baik secara internal maupun eksternal, jangka pendek maupun jangka panjang. Rancangan model Sustainability Balanced Scorecard diturunkan dari visi, misi dan perumusan strategi, kemudian tujuan strategis dalam 5 perspektif dilengkapi dengan, KPI, target dan inisiatif strategi. Hasil rancangan model Sustainability Balanced Scorecard berupa 14 tujuan strategis dalam 5 perspektif dilengkapi dengan 14 KPI, target, inisiatif strategis serta keterkaitan antara tujuan strategis dapat dilihat pada strategy map. Perspektif Keuangan memiliki lima tujuan strategis dan lima KPI , Perspektif Pelanggan memiliki tiga tujuan strategis dan tiga KPI, Perspektif Proses Bisnis Internal memiliki tiga tujuan strategis dan tiga KPI, Perspektif Pertumbuhan Pembelajaran memiliki dua tujuan strategis dan dua KPI dan Perspektif Lingkungan memiliki satu tujuan strategis dan satu KPI. Hasil rancangan model sustainability balanced scorecard perlu diverifikasi menggunakan data aktual hasil pengukuran yang dibandingkan dengan target. Perbaikan inisiatif strategi akan dilakukan untuk tujuan strategis yang tidak memenuhi target. Abstract - PT XYZ is engaged in manufacturing which produces road dividers. Currently, the performance measurement model used does not describe the company's overall performance. The performance measurement model using the Sustainability Balanced Scorecard is used to obtain a measure of the success of a sustainable strategy in terms of financial and non-financial aspects including environmental and social, both internally and externally, short-term and long-term. The design of the Sustainability Balanced Scorecard model is derived from the vision, mission and strategy formulation, then the strategic objectives in 5 perspectives are equipped with KPIs, targets and strategic initiatives. The results of the design of the Sustainability Balanced Scorecard model in the form of 14 strategic goals in 5 perspectives equipped with 14 KPIs, targets, strategic initiatives and the relationship between strategic objectives can be seen on the strategy map. The Financial Perspective has five strategic objectives and five KPIs, the Customer Perspective has three strategic objectives and three KPIs, the Internal Business Process Perspective has three strategic objectives and three KPIs, the Learning Growth Perspective has two strategic objectives and two KPIs and the Environmental Perspective has one strategic objective and three KPIs. one KPI. The results of the design of the sustainability balanced scorecard model need to be verified using the actual measurement data compared to the target. Improvements to strategic initiatives will be carried out for strategic objectives that do not meet targets.