Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JAFP (Jurnal Akademi Farmasi Prayoga)

UJI DAYA ANALGESIK EKSTRAK ETANOLIK KULIT TERONG BELANDA (Solanum betaceum Cav.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT 1% Nada Kurnia Firdaus; Margareta Retno Priamsari
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.399 KB)

Abstract

Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman bagi tubuh yang berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan. Penanganan nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgesik. Kulit terong belanda (Solanum betaceum Cav.) mengandung senyawa flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya analgesik dan variasi dosis ekstrak etanolik kulit terong belanda pada mencit jantan galur Swiss yang diinduksi dengan asam asetat 1%. Jenis penelitian ini eksperimental dengan rancangan acak lengkap pola searah. Metode ekstraksi dengan remaserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji daya analgesik menggunakan 25 ekormencit jantan galur Swiss, umur 2-3 bulan, berat mencit 20-30 gram yang terbagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (CMC Na 0,5%), kontrol positif (ibuprofen dosis 39 mg/kgBB), ekstrak etanolik kulit terong belanda dosis 70 mg/kgBB, 140 mg/kgBB, dan 280 mg/KgBB. Parameter jumlah respon geliat diamati setelah pemberian induktor asam asetat 1% secara intraperitoneal. Data yang diperoleh berupa nilai AUC digunakan untuk menghitung % Daya analgesik. Data % daya analgesik selanjutnya dianalisis One Way Annova dan Post-hoc dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanolik kulit terong belanda mengandung senyawa flavonoid dan mempunyai daya analgesik. Hasil statistik menunjukkan bahwa variasi dosis memberikan pengaruh terhadap aktivitas analgesik, namun pada dosis 70 mg/kgBB dan 140 mg/kgBB tidak beda signifikan. Aktivitas daya analgesik terbesar pada dosis 280 mg/kgBB dengan % daya analgesik sebesar 26,09 ± 7,04.
ANALISIS CEMARAN MIKROBA PADA JAMU GENDONG KUNIR ASEM YANG BEREDAR DI WILAYAH SEMARANG UTARA Margareta Retno Priamsari; Maria Mira Susanti
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Padang
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.536 KB)

Abstract

Jamu merupakan obat tradisional yang bahan bakunya mudah diperoleh dan memiliki khasiat yang beragam. Salah satunya adalah jamu gendong yang dapat dibuat dengan cara tradisional dan dijual dengan harga yang terjangkau. Pada proses pembuatan jamu gendong, sanitasi higiene menjadi salah satu faktor yang berperan dalam kualitas jamu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan cemaran mikroba pada jamu gendong jenis kunir asem yang beredar di wilayah Semarang Utara berdasarkan Peraturan KBPOM Nomor 12 Tahun 2014 tentang tentang persyaratan mutu obat tradisional yaitu jumlah total bakteri <10 CFU/mL. Sampel diambil secara acak dengan terlebih dahulu melakukan survey dan wawancara dari penjual jamu gendong di wilayah Semarang Utarapada bulan Juli - Oktober tahun 2019. Pengujian terhadap sampel jamu gendong jenis kunir asem menggunakan metode angka lempeng total (ALT) dengan metode tuang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 sampel yang tidak memenuhi persyaratan jumlah total bakteri.