Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS TEGANGAN ORIFICE CHAMBER YANG MENGALAMI LOKAL HOT SPOT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Barkah Fitriyana; Mustasyar Perkasa; Ogi Ivano; Wahyu Sulistyo
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v3i1.5065

Abstract

Orifice chamber merupakan salah satu jenis dari bejana bertekanan. Dalam proses perancangan, dibutuhkan analisis tegangan yang dapat dilakukan dengan perhitungan secara analitis maupun numerik dengan metode elemen  hingga. Selain untuk perancangan, analisis tegangan secara numerik juga dilakukan untuk orifice  chamber  yang mengalami cacat sesuai dengan CODE API 579-1/ASME FFS-1 Fitness for Service. Cacat yang bisa terjadi pada orifice chamber salah satunya berupa hot spot. Hot spot merupakan panas lokal yang terjadi di area tertentu pada struktur orifice chamber. Paper ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan struktur orifice chamber yang mengalami lokal hot spot dengan analisis tegangan metode elemen hingga. Penelitian dilakukan dengan membuat pemodelan dan simulasi orifice chamber. Data temperatur hot spot didapatkan dari hasil pengukuran menggunakan fluke thermography. Hasil simulasi numerik pada orifice chamber di lokasi terjadinya hot spot berupa nilai tegangan yang lebih kecil dari tegangan ijin material sehingga struktur orifice chamber memenuhi kriteria keberterimaan dan aman untuk digunakan.
Rekayasa Desain dan Analisis Struktur perangkat dasar laut Ocean Bottom Unit (OBU) untuk INA – TEWS Wibowo Harso Nugroho; Nanang J H Purnomo; Ogi Ivano; S Handoyo
R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal Vol 1 No 2 (2016): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/r.e.m.v1i2.601

Abstract

This paper briefly describes the design and analysis of the structure of ocean bottom units (OBU) as a pair of surface buoys to detect tsunami early. This engineering work such as any other marine construction is based on naval architecture. The design concept OBU is firstly made then the stability calculation is conducted, finally the structural strength is calculated for load case of hydrostatic and impact as the OBU landed on approximately 2000m of ocean depths.
RANCANG BANGUN DUMMY CANISTER SISTEM PENDETEKSI TSUNAMI TIPE CBT (CABLE-BASED TSUNAMETER) UNTUK KEDALAMAN LAUT 3000 METER Budi Haryanto; Ogi Ivano; Arie Setyawan; Mustasyar Perkasa
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v5i1.21279

Abstract

Abstrak: Canister pada sistem pendeteksi tsunami tipe CBT (Cable-Based Tsunameter) adalah komponen Ocean Bottom Unit (OBU) yang merupakan sebuah wadah atau tempat bagi sensor-sensor pengukuran tekanan dan komponen-komponen elektronik lainnya. Canister ini akan ditempatkan pada kedalaman 3000 meter sehingga strukturnya harus mampu menahan beban eksternal berupa tekanan hidrostatik air laut sebesar 300 bar (30 MPa). Sebelum membuat canister dengan dimensi yang sebenarnya maka perlunya membuat dummy canister dengan ukuran yang sama namun panjangnya berbeda sebagai komponen yang akan diuji pada tekanan tertentu. Telah dilakukan perancangan dan manufaktur dummy canister set dengan material stainless steel AISI 316 L yang memiliki diameter dalam 200 mm, panjang 200 mm dan tebal 45 mm. Komponen utama dummy canister set ini adalah silinder, flange dan cone connector yang digabung dengan menggunakan beberapa baut dan penambahan seal o-ring untuk menahan kebocoran air. Dummy canister set diuji pada pressure chamber selama 48 jam dengan tekanan sebesar 30 MPa. Hasil pengujian menunjukan tidak terjadinya kerusakan pada struktur canister dan tidak terjadinya kebocoran yang diakibatkan oleh tekanan hidrostatik. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka struktur canister dengan desain tersebut dapat diproduksi dan diaplikasikan pada kedalaman laut 3000 m sebagai salah satu komponen penting sistem pendeteksi tsunami berbasis kabel.