Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TEKNIK PENGOLAHAN GAMBIR DI DESA SIAMBALIANG, KABUPATEN DAIRI, SUMATERA UTARA Santiyo Wibowo; Totok K Waluyo
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 1 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.1.43-52

Abstract

Gambir (Uncaria gambir Roxb.) merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang penting di Indonesia, digunakan secara tradisional untuk berbagai tujuan seperti campuran makan sirih, obat, industri tekstil dan kulit, Salah satu sentra produksi gambir di Indonesia adalah Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi tentang teknik pengolahan gambir di Desa Siambaliang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang dilaksanakan pada bulan Desember 2002 dengan menggunakan rnetode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan gambir dilakukan dengan teknik yang sederhana dan tradisional, rendemen yang dihasilkan antara 4,2-4,8% dengan rata-rata 4,6%.
KARAKTERISASI KARBON PELET CAMPURAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum Scumach) DAN TEMPURUNG NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum Linn.) Santiyo Wibowo; Daniel P.O Laia; Mohammad Khotib; Gustan Pari
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2017.35.1.73-82

Abstract

Karbon pelet adalah produk arang yang terbuat dari biomassa karbonisasi yang hancur menjadi bubuk halus dan dipadatkan menjadi pelet. Karbon pelet dirancang untuk energi alternatif terbarukan untuk memasak, proses pembakaran dan kemungkinan untuk pembangkit listrik tenaga uap sebagai pengganti batubara. Makalah ini mempelajari kualitas pelet karbon yang terbuat dari campuran rumput gajah dengan tempurung nyamplung. Setelah karbonisasi, rumput gajah dan kulit biji nyamplung hancur dalam 60 mesh bubuk untuk pelet dengan berbagai rasio rumput gajah arang dan arang tempurung nyamplung dari 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, dan 0:100 homogen. Sepuluh persen PVAC perekat ditambahkan ke dalam campuran sebelum kompresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi campuran 75% arang rumput gajah dan 25% arang tempurung nyamplung direkomendasikan untuk karbon pelet. Komposisi campuran tersebut meningkatkan sifat fisik karbon pelet dengan rata-rata kadar air 3,35%, zat terbang 26,19%, kadar abu 13,59%, karbon terikat 60,21%, kepadatan 0,68 kg/cm3, kuat tekan 5,91 kg/cm2 dan nilai kalor 6080 kal/g.
TEKNIK PENGOLAHAN GAMBIR DI DESA SIAMBALIANG, KABUPATEN DAIRI, SUMATERA UTARA Santiyo Wibowo; Totok K Waluyo
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 1 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5069.334 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.1.43-52

Abstract

Gambir (Uncaria gambir Roxb.) merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang penting di Indonesia, digunakan secara tradisional untuk berbagai tujuan seperti campuran makan sirih, obat, industri tekstil dan kulit, Salah satu sentra produksi gambir di Indonesia adalah Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi tentang teknik pengolahan gambir di Desa Siambaliang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang dilaksanakan pada bulan Desember 2002 dengan menggunakan rnetode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan gambir dilakukan dengan teknik yang sederhana dan tradisional, rendemen yang dihasilkan antara 4,2-4,8% dengan rata-rata 4,6%.
KARAKTERISASI KARBON PELET CAMPURAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum Scumach) DAN TEMPURUNG NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum Linn.) Santiyo Wibowo; Daniel P.O Laia; Mohammad Khotib; Gustan Pari
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.716 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2017.35.1.73-82

Abstract

Karbon pelet adalah produk arang yang terbuat dari biomassa karbonisasi yang hancur menjadi bubuk halus dan dipadatkan menjadi pelet. Karbon pelet dirancang untuk energi alternatif terbarukan untuk memasak, proses pembakaran dan kemungkinan untuk pembangkit listrik tenaga uap sebagai pengganti batubara. Makalah ini mempelajari kualitas pelet karbon yang terbuat dari campuran rumput gajah dengan tempurung nyamplung. Setelah karbonisasi, rumput gajah dan kulit biji nyamplung hancur dalam 60 mesh bubuk untuk pelet dengan berbagai rasio rumput gajah arang dan arang tempurung nyamplung dari 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, dan 0:100 homogen. Sepuluh persen PVAC perekat ditambahkan ke dalam campuran sebelum kompresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi campuran 75% arang rumput gajah dan 25% arang tempurung nyamplung direkomendasikan untuk karbon pelet. Komposisi campuran tersebut meningkatkan sifat fisik karbon pelet dengan rata-rata kadar air 3,35%, zat terbang 26,19%, kadar abu 13,59%, karbon terikat 60,21%, kepadatan 0,68 kg/cm3, kuat tekan 5,91 kg/cm2 dan nilai kalor 6080 kal/g.