Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OPTIMALISASI PROSES ESTRANS PADA PEMBUATAN BIODISEL DARI MINYAK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) R Sudradjat; Indra Jaya; D Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.4.239-257

Abstract

Pembuatan biodisel dilakukan dengan 2 tahap yaitu tahap pertama proses esterifikasi dan pada tahap kedua proses transesterifikasi. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah katalis HCI (1% dan 2%), persentase metanol terhadap minyak 0; 5; 10; 15 dan 20% (v/v) dan lama reaksi (1 jam dan 2 jam), suhu diatur konstan pada 60˚C. Dalam proses transesterifikasi perlakuannya adalah; persentase metanol terhadap minyak 0; 5; 7,5; 10; 15 dan 20% (v/v), lama reaksi 0,5 jam dan 1 jam. Pada tahap ini katalis yang digunakan adalah NaOH dan suhu konstan pada 60˚C. Parameter yang diamati adalah yang merupakan respons terhadap perlakuan yang diberikan dalam penelitian yaitu: bilangan asam, kekentalan dan kerapatan biodisel. Konversi maksimum asam lemak menjadi metil ester ditunjukkan dengan rendahnya bilangan asam, kekentalan dan kerapatan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses esterifikasi menggunakan metanol 10% dapat menurunkan bilangan asam secara nyata sampai persyaratan standar ASTM PS-121 (<0,8 mg KOH/g minyak). Pada proses transesterifikasi menggunakan metanol 10% kekentalannya menurun sampai memenuhi persyaratan standar ASTM PS-121 (< 6,0 cSt). Meskipun kerapatan tidak menurun secara signifikan, tetapi nilainya memenuhi standar Eropa yaitu 0,87–0,90 g/ml. Hasil analisa lengkap sifat fisiko-kimia biodisel dari sampel yang diolah pada kondisi optimum menunjukkan seluruh sifatnya memenuhi persyaratan ASTM PS-121. 
OPTIMALISASI PROSES ESTRANS PADA PEMBUATAN BIODISEL DARI MINYAK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) R Sudradjat; Indra Jaya; D Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10572.316 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.4.239-257

Abstract

Pembuatan biodisel dilakukan dengan 2 tahap yaitu tahap pertama proses esterifikasi dan pada tahap kedua proses transesterifikasi. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah katalis HCI (1% dan 2%), persentase metanol terhadap minyak 0; 5; 10; 15 dan 20% (v/v) dan lama reaksi (1 jam dan 2 jam), suhu diatur konstan pada 60˚C. Dalam proses transesterifikasi perlakuannya adalah; persentase metanol terhadap minyak 0; 5; 7,5; 10; 15 dan 20% (v/v), lama reaksi 0,5 jam dan 1 jam. Pada tahap ini katalis yang digunakan adalah NaOH dan suhu konstan pada 60˚C. Parameter yang diamati adalah yang merupakan respons terhadap perlakuan yang diberikan dalam penelitian yaitu: bilangan asam, kekentalan dan kerapatan biodisel. Konversi maksimum asam lemak menjadi metil ester ditunjukkan dengan rendahnya bilangan asam, kekentalan dan kerapatan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses esterifikasi menggunakan metanol 10% dapat menurunkan bilangan asam secara nyata sampai persyaratan standar ASTM PS-121 (<0,8 mg KOH/g minyak). Pada proses transesterifikasi menggunakan metanol 10% kekentalannya menurun sampai memenuhi persyaratan standar ASTM PS-121 (< 6,0 cSt). Meskipun kerapatan tidak menurun secara signifikan, tetapi nilainya memenuhi standar Eropa yaitu 0,87–0,90 g/ml. Hasil analisa lengkap sifat fisiko-kimia biodisel dari sampel yang diolah pada kondisi optimum menunjukkan seluruh sifatnya memenuhi persyaratan ASTM PS-121.