Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Tingkat Penekanan dan Posisi Pengambilan Sampel pada Dolok terhadap Penyerapan Rubinate oleh Sitka Spruce yang Dipanaskan Dahulu dengan Microwave Karnita Yuniarti; Jeff Hann
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.4.317-325

Abstract

Penggunaan energi mikrowave pada tingkat cukup tinggi dapat menyebabkan perubahan dimensi kayu akibat patahnya beberapa struktur kayu yang lemah. Modifikasi lebih lanjut dengan resin diikuti penekanan kayu selama proses fiksasi resin dapat memperbaiki kualitas kayu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penekanan selama proses fiksasi resin rubinate dan faktor posisi pengambilan sampel kayu terhadap penyerapan rubinate oleh Stika spruce yang sebelumnya dipanaskan dengan mikrowave. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyerapan akhir dipengaruhi oleh tingkat penekanan yang digunakan selama proses fiksasi resin dan kurang dipengaruhi oleh faktor posisi pengambilan sampel kayu. Penyerapan akhir rubinate juga dipengaruhi oleh interaksi antara kedua faktor tersebut.
Uji Pengaruh Kadar Air Awal dan Kerapatan Kayu terhadap Penyerapan Rubinate oleh Sitka Spruce yang Dikeringkan dengan Energi Mikrowave Karnita Yuniarti; Jeff Hann; Ismail Budiman
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 2 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2334.937 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2008.26.2.174-180

Abstract

Penggunaan gelombang mikro direkomendasikan untuk meningkatan permeabilitas kayu Sitka spruce. Akan tetapi kayu yang di proses dengan gelombang mikro yang dipancarkan melalui aplikator terowong cenderung mengalami kerusakan struktur, terutama patahnya sel-sel jari-jari. Proses impregnasi kayu dengan resin, seperti rubinate, diharapken dapat mengatasi masalah tersebut. Beberapa faktor perlu diperhatikan dalm proses impregnasi kayu dengan bahan kimia. beberapa faktor internal kayu yang berperan adalah tipe noktab antar sel, kadar air kayu awal dan kerapatan. penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh kadar air awal dan kerapatan kayu Sitka spruce yang di keringkan dengan gelombang mikro terhadap penyerapan rubinate. Hasil yang di peroleh menunjukan bahwa penyerapan rubinate lebih dipengaruhi oleh kadar air awal kayu dan tidak dipengaruhi oleh kerapatan kayu
Pengaruh Lama Perendaman dan Bidang Permukaan Samping Contoh Uji Terhadap Retensi Tembaga Sulfat pada Kayu Pinus Radiata Kering Oven Karnita Yuniarti; Jeff Hann
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 5 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.5.363-374

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisa pengaruh lama perendaman dalam larutan pengawet tembaga sulfat dan bidang permukaan samping yang terekspos terhadap nilai retensi tembaga sulfat pada kayu Pinus radiata D. Donn yang dikeringkan dengan oven. Hasil penelitian menunjukkan nilai retensi tembaga sulfat dipengaruhi dengan sangat nyata oleh faktor waktu rendam dan bidang permukaan samping contoh uji yang terekspos selama proses rendaman. Nilai retensi tembaga sulfat tertinggi (91,10 kg/m3) dihasilkan melalui proses rendaman selama 1800 detik (30 menit) dengan bidang permukaan samping contoh uji yang terekspos adalah tangensial atas. Perendaman selama 10 detik dengan membiarkan permukaan samping radial contoh uji yang terekspos menghasilkan nilai retensi tembaga sulfat terendah (6,26 kg/m3).
Pengaruh Tingkat Penekanan dan Posisi Pengambilan Sampel pada Dolok terhadap Penyerapan Rubinate oleh Sitka Spruce yang Dipanaskan Dahulu dengan Microwave Karnita Yuniarti; Jeff Hann
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5647.564 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.4.317-325

Abstract

Penggunaan energi mikrowave pada tingkat cukup tinggi dapat menyebabkan perubahan dimensi kayu akibat patahnya beberapa struktur kayu yang lemah. Modifikasi lebih lanjut dengan resin diikuti penekanan kayu selama proses fiksasi resin dapat memperbaiki kualitas kayu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penekanan selama proses fiksasi resin rubinate dan faktor posisi pengambilan sampel kayu terhadap penyerapan rubinate oleh Stika spruce yang sebelumnya dipanaskan dengan mikrowave. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyerapan akhir dipengaruhi oleh tingkat penekanan yang digunakan selama proses fiksasi resin dan kurang dipengaruhi oleh faktor posisi pengambilan sampel kayu. Penyerapan akhir rubinate juga dipengaruhi oleh interaksi antara kedua faktor tersebut.
Uji Pengaruh Kadar Air Awal dan Kerapatan Kayu terhadap Penyerapan Rubinate oleh Sitka Spruce yang Dikeringkan dengan Energi Mikrowave Karnita Yuniarti; Jeff Hann; Ismail Budiman
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 2 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2008.26.2.174-180

Abstract

Penggunaan gelombang mikro direkomendasikan untuk meningkatan permeabilitas kayu Sitka spruce. Akan tetapi kayu yang di proses dengan gelombang mikro yang dipancarkan melalui aplikator terowong cenderung mengalami kerusakan struktur, terutama patahnya sel-sel jari-jari. Proses impregnasi kayu dengan resin, seperti rubinate, diharapken dapat mengatasi masalah tersebut. Beberapa faktor perlu diperhatikan dalm proses impregnasi kayu dengan bahan kimia. beberapa faktor internal kayu yang berperan adalah tipe noktab antar sel, kadar air kayu awal dan kerapatan. penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh kadar air awal dan kerapatan kayu Sitka spruce yang di keringkan dengan gelombang mikro terhadap penyerapan rubinate. Hasil yang di peroleh menunjukan bahwa penyerapan rubinate lebih dipengaruhi oleh kadar air awal kayu dan tidak dipengaruhi oleh kerapatan kayu
Pengaruh Lama Perendaman dan Bidang Permukaan Samping Contoh Uji Terhadap Retensi Tembaga Sulfat pada Kayu Pinus Radiata Kering Oven Karnita Yuniarti; Jeff Hann
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 5 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.5.363-374

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisa pengaruh lama perendaman dalam larutan pengawet tembaga sulfat dan bidang permukaan samping yang terekspos terhadap nilai retensi tembaga sulfat pada kayu Pinus radiata D. Donn yang dikeringkan dengan oven. Hasil penelitian menunjukkan nilai retensi tembaga sulfat dipengaruhi dengan sangat nyata oleh faktor waktu rendam dan bidang permukaan samping contoh uji yang terekspos selama proses rendaman. Nilai retensi tembaga sulfat tertinggi (91,10 kg/m3) dihasilkan melalui proses rendaman selama 1800 detik (30 menit) dengan bidang permukaan samping contoh uji yang terekspos adalah tangensial atas. Perendaman selama 10 detik dengan membiarkan permukaan samping radial contoh uji yang terekspos menghasilkan nilai retensi tembaga sulfat terendah (6,26 kg/m3).
High temperature drying properties and basic drying schedule of 5 lesser-known species from Riau Karnita Yuniarti; Efrida Basri
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea Vol. 6 No. 2 (2017)
Publisher : Foresty Faculty of Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.025 KB) | DOI: 10.18330/jwallacea.2017.vol6iss2pp91-99

Abstract

Drying process is a crucial stage in the utilization of any wood for construction and furniture purposes. The study aimed to: (i) investigate the sensitivity of several lesser-known wood species from natural forest in Riau to drying process at high temperature; and (ii) develop basic drying schedule for each wood. Five lesser-known species from Riau were investigated, namely punak (Tetramerista glabra), mempisang (Diospyros korthalsiana), pasak linggo (Aglaia argentea), meranti bunga (Shorea teysmanniana) and suntai (Palaquiumburckii). Modified Terazawa’s (1965) method was used for the experiment. The result shows that deformation was found for all species. The most severe deformation level was observed for both punak (score value of 4-6) and mempisang (score value of 4-5). On the other hand, pasaklinggo experienced the most severe initial end/surface check/split (score value of 6) and honeycombing (score value of 5). The result also showed that punak and pasaklinggo can be dried with the same drying schedule at the temperature range of 40-65° C and the humidity range of 38-88%. The proposed temperature and humidity ranges (or drying schedules) are 50-80° C and 28-80% for suntai, 50-70° C and 25-80% for mempisang, and 50-70° C and 40-84% for meranti bunga. Mempisang and suntai can use the same drying condition until fiber saturation point, then different drying condition applies.