Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi Dan Keagamaan

Community Responses to Contemporary Jihad Movements and Their Impact on Social Religion in Indonesia Sukiati Sukiati; Milhan Milhan
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Syariah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mzn.v8i2.10455

Abstract

Contemporary jihad movements, especially those related to Islamic extremism, have become controversial in the international community. The purpose of this study is to explore how society responds to contemporary jihadist movements, as well as what factors influence their response. This research uses a qualitative approach by collecting data through interviews with several respondents: academics, activists, and the general public. The research results show that people's responses to contemporary jihadist movements vary widely, from those who reject them to those who support them. Factors that influence people's responses include religious beliefs, life experiences, media influences, and political factors. The results of this study have important implications for the parties involved in dealing with contemporary jihadist movements. Efforts are needed to increase public education and understanding of the true teachings of Islam, as well as reduce social and political injustice, which has triggered the emergence of the contemporary jihad movement. In addition, the parties involved must also strengthen inter-religious and intercultural dialogue to create better understanding and tolerance among people. With a more comprehensive and integrated approach, it is hoped to reduce the influence and number of followers of contemporary jihadist movements and encourage the creation of better peace and security worldwide.Gerakan jihad kontemporer, khususnya yang berkaitan dengan ekstremisme Islam, menjadi kontroversi di dunia internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana respon masyarakat terhadap gerakan jihadis kontemporer, serta faktor apa saja yang mempengaruhi respon mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara dengan beberapa responden: akademisi, aktivis, dan masyarakat umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon masyarakat terhadap gerakan jihad kontemporer sangat beragam, mulai dari yang menolak hingga yang mendukung. Faktor yang mempengaruhi respon masyarakat antara lain keyakinan agama, pengalaman hidup, pengaruh media, dan faktor politik. Hasil penelitian ini memiliki implikasi penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam menangani gerakan jihad kontemporer. Diperlukan upaya untuk meningkatkan pendidikan dan pemahaman masyarakat tentang ajaran Islam yang benar, serta mengurangi ketidakadilan sosial dan politik yang memicu munculnya gerakan jihad kontemporer. Selain itu, pihak-pihak yang terlibat juga harus memperkuat dialog antaragama dan antarbudaya untuk menciptakan pemahaman dan toleransi yang lebih baik di antara umat manusia. Dengan pendekatan yang lebih komprehensif dan terintegrasi, diharapkan dapat mengurangi pengaruh dan jumlah pengikut gerakan jihad kontemporer serta mendorong terciptanya perdamaian dan keamanan dunia yang lebih baik. 
FULFILLMENT OF HUSBAND AND WIFE'S RIGHTS AND OBLIGATIONS IN SIRI MARRIAGE: Case Study in Padangsidimpuan City, West Sumatra Province, Indonesia Doli Bastian Ali Saputra Nasution; Zainul Fuad; Sukiati Sukiati
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Syariah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mzn.v8i1.11146

Abstract

This study analyzes the practice of sirri marriage in the City of Padangsidimpuan, Province of West Sumatra, Indonesia. The focus of this research is to see whether gender bias occurs according to gender analysis according to Mansour Fakih in fulfilling the rights and obligations of husband and wife in unregistered marriage families in Padangsidimpuan City. This type of research is field qualitative with the approach of Legal Sociology, Legal Psychology, and Anthropology. Based on research findings, unregistered marriages in the city of Padang Sidempuan do not only have an impact on wives and children, but also have an impact on husbands both in the household and in social life including 1) Marginalization, such as husbands having difficulty getting their rights from where they work and it is difficult to get social assistance from the government because they do not have a marriage certificate and family card, 2) Subordination: the impression that women are objects in marriage so that a woman can be published as a wife or kept secret, 3) Stereotypes: Women who are married in unregistered ways are considered mistresses , having an affair, or living at home without being married, 4) Violence: unregistered marriages are prone to domestic violence because there is no evidence that shows the existence of marital ties, and 5) double burden that must be borne by the wife, namely having to earn a living that should be borne by the husband, as well as take care and care for their children.Penelitian ini menganalisis praktek nikah sirri di Kota Padangsidimpuan Profinsi Sumatera Barat Indonesia. Fokus Penelitian ini adalah melihat apakah terjadi bias gender sesuai analisa gender menurut Mansour Fakih dalam pemenuhan hak dan kewajiban suami Istri pada keluarga nikah siri di Kota Padangsidimpuan. Jenis Peneitian ini adalah kualitatif lapangan dengan pendekatan Sosiologi Hukum, Psikologi Hukum, dan antropologi. Berdasarkan temuan penelitian, nikah siri di kota Padang Sidempuan ternyata tidak hanya menimbulkan dampak terhadap istri dan anak saja, tetapi juga berdampak kepada suami baik itu dalam rumah tangga maupun dalam kehidupan sosial diantaranya 1) Marginalisasi, seperti suami sulit mendapatkan hak-haknya dari tempatnya bekerja dan sulit mendapat bantuan sosial dari pemerintah karena tidak memiliki surat nikah dan kartu keluarga, 2) Subordinasi: kesan bahwa perempuan adalah objek dalam pernikahan sehingga seorang perempuan bisa saja dipublikasikan sebagai istri atau dirahasiakan, 3) Stereotype: Perempuan yang dinikahi secara siri dianggap perempuan simpanan, selingkuhan, atau tinggal serumah tanpa ada ikatan pernikahan, 4) Kekerasan  (Violence): Nikah siri rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga karena tidak ada bukti yang menunjukkan adanya ikatan perkawinan, dan 5) beban ganda (double burden) yang harus ditanggung istri, yaitu harus mencari nafkah yang seharusnya ditanggung suami, sekaligus mengurus dan mengasuh anak-anaknya