Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Tameh : Journal of Civil Engineering

Analisis Biaya Operasional Alat Berat pada Pekerjaan Timbunan Dian Febrianti; Zakia Zakia; Edi Mawardi
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 10 No 1 (2021): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.938 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v10i1.131

Abstract

Alat berat sangat berperan penting pada pekerjaan kontruksi, terutama pekerjaan pembangunan jalan. Keuntungan menggunakan alat berat yaitu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat. Penggunaan alat berat yang tidak tepat akan menyebabkan kerugian, sehingga analisis biaya operasional sangat perlu dilakukan. Perhitungan biaya operasional alat berat yang tepat dan lengkap akan membantu perusahaan untuk mengambil keputusan terutama dari segi finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis biaya operasional alat berat, serta mengetahui penanganan alat berat yang baik dan tepat. Analisis biaya pada alat berat, diharapkan memberikan manfaat untuk dapat merencanakan manajemen alat berat secara terkoordinasi, efektif dan berkesinambungan. Penelitian ini dilakukan pada proyek Peningkatan Jalan Alun-Alun Suka Makmue-Jalan Lingkar Timur Ibu Kota Tahap II yang berlokasi di Kab. Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yakni penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah berdasarkan data-data yang akan diperoleh dilapangan. Penelitian ini dilakukan pada empat jenis alat berat yaitu excavator, motor grader, vibrator roller dan water tanker truck. Adapun hasil perhitungan analisis biaya operasional alat berat excavator Rp. 738.617 per-jam, motor grader Rp. 572.401 per-jam, vibrator roller Rp. 499.735 per-jam dan water tanker truck Rp. 348.859 per-jam. Dari hasil yang didapat menunjukkan pada alat berat excavator dan motor grader belum terjadi pengembalian modal, sedangkan untuk alat berat vibrator roller dan water tanker sudah terjadi pengembalian modal. Jadi untuk alat berat vibrator roller dan water tanker truck sudah layak untuk dilakukan pergantian dengan alat yang baru.
Kajian Ulang Perencanaan Geometrik Simpang Simpang Tak Bersinyal Berdasarkan Highway Capacity Manual Bambang Tripoli; Dian Febrianti; Edi Mawardi; Zulyaden Zulyaden; Supriadi Supriadi
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 10 No 2 (2021): December
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.512 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v10i2.162

Abstract

Simpang Empat Jeuram Nagan Raya sering disebutkan oleh masyarakat setempat ”Simpang Peut” merupakan jalur utama jalan arteri kota melayani pergerakan lalu lintas antar kabupaten atau antar provinsi, yang berada di Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya. Simpang tersebut memiliki empat lengan, melayani arus 4 lajur jalan utama bermedian dan 2 lajur jalan minor menghubungkan jalur arah perkantoran, perumahan penduduk, perdagangan dan sebagai jalur menuju ke pusat kota. Permasalahan diangkat dan juga menjadi tujuan penelitian bagaimana kinerja persimpangan terhadap volume lalu lintas terjadi di empat lengan dan membedakan selisih perhitungan sekarang terhadap penelitian terdahulu. Batasan pembahasan yakni lokasi penelitian di Simpang Empat Jeuram, kinerja simpang berdasarkan metode HCM 1993, hambatan samping dan tidak memperkirakan penelitian terdahulu. Berdasarkan hasil, volume arus yang terjadi 3.310 smp/jam dengan komposisi arus kendaraan 2.789 smp/jam. Kapasitas 4.009 smp/jam berada diatas volume yang ada dikategorikan tidak macet atau tidak jenuh. Hambatan samping 1.328 kejadian dikategorikan daerah niaga dan aktivitas pasar sisi jalan sangat tinggi. Derajat kejenuhan 0.70 < DS (DS < 0.80 - 0.90) dengan rata-rata delay 7.95 detik/smp dan panjang antrian 40% - 20% dengan tingkat pelayanan D dimana arus tidak stabil dan kadang harus memperlambat kecepatan 43 km/jam. Terkait penelitian terdahulu menunjukkan hasil signifikan, karena peningkatan kendaraan terus meningkat 75% dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.