Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Kelayakan Ekonomi Bangunan Bronjong Tebing Sungai Dalam Upaya Pengendalian Erosi dian febrianti; Meylis Safriani; Zakia Zakia
TERAS JURNAL Vol 12, No 1 (2022): Volume 12 Nomor 1, Maret 2022
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v12i1.611

Abstract

Abstrak Studi Kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan seperti investor atau pemerintah. Salah satu program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat adalah dengan membangun fasilitas atau konstruksi yang dapat berpengaruh pada perekonomian masyarakat atau untuk keselamatan masyarakat, salah satunya yaitu bronjong. Pembangunan bronjong sebagai tebing sungai di Desa Padang Mancang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat diharapkan dapat memberikan keselamatan bagi warga yang tinggal di sekitar sungai dikarenakan pengikisan tebing sungai yang semakin parah. Pembangunan bronjong ini disarankan dapat menjadi bahan evaluasi bagi Dinas PU Pengairan untuk mengetahui tentang studi kelayakan ekonominya. Biaya modal yang dikeluarkan untuk pembangunan bronjong adalah sebesar Rp. 8.684.106.116,- dan biaya tahunan yang dikeluarkan (biaya operasional dan pemeliharaan) adalah sebesar Rp. 37.111.565,-. Manfaat yang diperoleh dengan adanya pembangunan bronjong didapat senilai Rp. 7.214.000.000,-. Studi Kelayakan Ekonomi Pada Pembangunan Bronjong Tebing Sungai bertujuan untuk mengetahui layak atau tidak proyek tersebut dijalankan dengan menggunakan metode NPV (Net Present Value), dan BEP (Break Even Point). Studi kelayakan ini menggunakan suku bunga 5% dan umur ekonomi bangunan 65 tahun. Hasil nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp. 397.600.237,- atau NPV > 0 dan BEP terjadi pada tahun ke-60 bulan ke-6, sehingga waktu pengembalian modal kurang dari umur ekonomis proyek, yaitu 65 tahun. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proyek pembangunan bronjong ini layak dilaksanakan dan dibangun untuk menghindari erosi pada tebing sungai. Kata kunci: Studi Kelayakan, bronjong, NPV, BEP.  Abstract A feasibility study is needed by many groups such as investors or the government. One of the government's programs for the welfare of the community is to build facilities or construction that can affect the economy of the community or for the safety of the community, one of which is the gabion. The construction of gabions as river cliffs in Padang Mancang Village, Kaway XVI District, West Aceh Regency is expected to provide safety for residents living around the river due to the increasingly severe erosion of river cliffs. The construction of gabions is suggested to be used as evaluation material for the Dinas PU Pengairan to find out about its economic feasibility study. The capital cost spent for the construction of gabions is Rp. 8,684,106,116, - and the annual cost incurred (operational and maintenance costs) is Rp. 37,111,565, -. The benefits obtained from the construction of gabion are valued at Rp. 7,214,000,000, -. The Economic Feasibility Study on the Development of the River Cliffs Gabion aims to determine whether the project is feasible or not to be carried out using the NPV (Net Present Value) and BEP (Break Even Point) methods. This feasibility study uses primary data, secondary data and assumptions to be used in the calculation of cash flow analysis. By using an interest rate of 5% and an economic age of 65 years, the NPV value obtained is Rp. 397,600,237, - and BEP occurs in the 60th year of the 6th month. The results of the three methods indicate that the gabion construction project is feasible to implement or build. Keywords: Feasibility Study, Gabion, NPV, BEP
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ABU SABUT KELAPA SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL RETONA BLEND Meylis Safriani; Dian Febrianti
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.243 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v2i2.388

Abstract

Transport infrastructure is one element of the regional development is indispensable for the smooth access to the existing facilities in the region. The material used in the construction of highways, among others, aggregates, asphalt and filler. During this time the filler material that is often used in asphalt mixtures are cement, lime, stone dust, fly ash. However, these filler materials inventory is limited and relatively expensive. Accordingly, the need to find alternative cheap and easily obtained. One alternative is the utilization of local natural resources. The ash of coconut fiber can not be used anymore and are usually thrown away by society. By using the principles of reuse, recycle and recovery, coconut husk ash is expected to be recovered thus reducing the waste bin. The purpose of this study was to determine the effect of the use of coconut husk ash as filler to mix asphalt Retona Blend 55 and to find out the coconut husk ash can be used as a substitute for the filler material mixture highway or not. The method in this study using laboratory experiments. The research showed that most of the physical properties meet the requirements prescribed specifications. Examination of the physical nature of asphalt Retona Blend 55 which includes examination density, penetration, ductility, and the softening point indicates that the asphalt can be used for fulfilling the requirements set. The composition of the mixture that the best results are with the composition of the mixture by using coconut husk ash as filler by 4.5% with the optimum asphalt at 6.25%. The use of optimum asphalt of 6.25% resulted in a value of 1295.47 kg stability, flow plastically 4.0 mm, MQ 328.51 kg, density of 2.21 g / cm3, VIM 5.43%, 17.89% VMA, VFB 70.17%. Those values have been in accordance with the standard specifications of the Department of Public Works.Keywords: filler, coconut husk ash, Retona Blend 55, mixture of asphalt
Kajian Kelayakan Finansial Perumahan Griya Mahoni Alue Penyareng Edi Mawardi; Dian Febrianti; Zainal Abidin
Jurnal Teknik Sipil Unaya Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/jtsu.v6i1.781

Abstract

West Aceh is one of the districts in the province of Aceh with an increasing number of residents also increasing the level of need for shelter. Demand for housing products can be known from the occupancy rate of other existing housing areas.Based on such circumstances, the writer wants to analyze the financial feasibility of property or investment in Griya Mahoni housing development activities.The purpose of this study is to determine the financial flow (cash flow) in the Griya Mahoni Alue Peunyareng housing development project and to estimate the level of financial feasibility if investing in the housing construction project.The research methods used in this study are the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) and Payback Period (PBP) methods.Calculation of cash flow analysis with year period (n) or economic life of the project 15 years and the percentage of interest or rate of return is 5%, get PBP at an interest of 5% 0.631 years or 6 months.
Analisis Biaya Operasional Alat Berat pada Pekerjaan Timbunan Dian Febrianti; Zakia Zakia; Edi Mawardi
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 10 No 1 (2021): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.938 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v10i1.131

Abstract

Alat berat sangat berperan penting pada pekerjaan kontruksi, terutama pekerjaan pembangunan jalan. Keuntungan menggunakan alat berat yaitu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat. Penggunaan alat berat yang tidak tepat akan menyebabkan kerugian, sehingga analisis biaya operasional sangat perlu dilakukan. Perhitungan biaya operasional alat berat yang tepat dan lengkap akan membantu perusahaan untuk mengambil keputusan terutama dari segi finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis biaya operasional alat berat, serta mengetahui penanganan alat berat yang baik dan tepat. Analisis biaya pada alat berat, diharapkan memberikan manfaat untuk dapat merencanakan manajemen alat berat secara terkoordinasi, efektif dan berkesinambungan. Penelitian ini dilakukan pada proyek Peningkatan Jalan Alun-Alun Suka Makmue-Jalan Lingkar Timur Ibu Kota Tahap II yang berlokasi di Kab. Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yakni penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah berdasarkan data-data yang akan diperoleh dilapangan. Penelitian ini dilakukan pada empat jenis alat berat yaitu excavator, motor grader, vibrator roller dan water tanker truck. Adapun hasil perhitungan analisis biaya operasional alat berat excavator Rp. 738.617 per-jam, motor grader Rp. 572.401 per-jam, vibrator roller Rp. 499.735 per-jam dan water tanker truck Rp. 348.859 per-jam. Dari hasil yang didapat menunjukkan pada alat berat excavator dan motor grader belum terjadi pengembalian modal, sedangkan untuk alat berat vibrator roller dan water tanker sudah terjadi pengembalian modal. Jadi untuk alat berat vibrator roller dan water tanker truck sudah layak untuk dilakukan pergantian dengan alat yang baru.
Kajian Ulang Perencanaan Geometrik Simpang Simpang Tak Bersinyal Berdasarkan Highway Capacity Manual Bambang Tripoli; Dian Febrianti; Edi Mawardi; Zulyaden Zulyaden; Supriadi Supriadi
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 10 No 2 (2021): December
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.512 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v10i2.162

Abstract

Simpang Empat Jeuram Nagan Raya sering disebutkan oleh masyarakat setempat ”Simpang Peut” merupakan jalur utama jalan arteri kota melayani pergerakan lalu lintas antar kabupaten atau antar provinsi, yang berada di Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya. Simpang tersebut memiliki empat lengan, melayani arus 4 lajur jalan utama bermedian dan 2 lajur jalan minor menghubungkan jalur arah perkantoran, perumahan penduduk, perdagangan dan sebagai jalur menuju ke pusat kota. Permasalahan diangkat dan juga menjadi tujuan penelitian bagaimana kinerja persimpangan terhadap volume lalu lintas terjadi di empat lengan dan membedakan selisih perhitungan sekarang terhadap penelitian terdahulu. Batasan pembahasan yakni lokasi penelitian di Simpang Empat Jeuram, kinerja simpang berdasarkan metode HCM 1993, hambatan samping dan tidak memperkirakan penelitian terdahulu. Berdasarkan hasil, volume arus yang terjadi 3.310 smp/jam dengan komposisi arus kendaraan 2.789 smp/jam. Kapasitas 4.009 smp/jam berada diatas volume yang ada dikategorikan tidak macet atau tidak jenuh. Hambatan samping 1.328 kejadian dikategorikan daerah niaga dan aktivitas pasar sisi jalan sangat tinggi. Derajat kejenuhan 0.70 < DS (DS < 0.80 - 0.90) dengan rata-rata delay 7.95 detik/smp dan panjang antrian 40% - 20% dengan tingkat pelayanan D dimana arus tidak stabil dan kadang harus memperlambat kecepatan 43 km/jam. Terkait penelitian terdahulu menunjukkan hasil signifikan, karena peningkatan kendaraan terus meningkat 75% dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Sosialisasi Green Building Concept Melalui Penerapan Vertical Garden pada Gedung Sekolah sebagai Upaya Mewujudkan Bangunan Berkelanjutan Dian Febrianti; Meylis Safriani
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 10 No.2 (Juni, 2022) Ethos: Jurnal Penelitian Dan Pangabdian Kepada Masyarakat (Sains & Teknolog
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v10i2.8352

Abstract

Abstract. The utilization of the schoolyard as a comfortable and beautiful learning medium is one of the activities that can be applied in schools in realizing the concept of green building. SD IT Teuku Umar Meulaboh is one of the most favorite schools in West Aceh Regency, and there are so many students that every year the school must make additional study rooms to accommodate new students. But in every planning and implementation of the building, the concept of green building is not applied. This can be seen, the lack of greenery in the schoolyard, as well as the large use of air conditioning, so that students are less comfortable and feel hot when studying indoors or outdoors. So based on the survey results, it was found that several problems faced by the elementary school, namely, lack of understanding about the application of the green building concept in buildings, at the IT Meulaboh elementary school there has been no attempt to reduce the impact of global warnings, resulting in an increase in temperature in the school environment, lack of green open space. Based on these problems, Community Service was carried out in the form of Socialization of the Green Building Concept and the application of Vertical Gardens in school buildings with the technique of watering plants using automatic sprinklers. The socialization activity received an enthusiastic response and was willing to accept the technological innovations provided and was willing to apply the technology provided.Abstrak.  Pemanfaatan pekarangan sekolah menjadi media belajar yang nyaman dan asri merupakan salah satu kegiatan yang dapat diterapkan di sekolah dalam mewujudkan konsep green building. SD IT Teuku Umar Meulaboh merupakan salah satu sekolah terfavorit yang terdapat diKabupaten Aceh Barat, dan sangat banyak siswa/siswinya sehingga setiap tahunnya sekolah harus membuat penambahan ruang belajar untuk dapat menampung siswa baru. Tapi disetiap perencanaan dan pelaksanaan bangunnan kurang menerapkan konsep green building. Hal ini dapat dilihat, minimnya penghijauan yang ada dipekarangan sekolah, serta banyaknya penggunaan pendingin ruangan, sehingga siswa/siswi kurang nyaman dan terasa panas saat belajar di dalam maupun di luar ruangan. Sehingga berdasarkan hasil survey didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi SD tersebut, yaitu, Kurangnya pemahaman tentang penerapan konsep green building pada bangunan, Pada sekolah SD IT Meulaboh belum adanya usaha untuk mengurangi dampak global warning, sehingga terjadi peningkatan suhu pada lingkungan sekolah, Kurangnya ruang terbuka hijau. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan Pengabdian Kepada Masyarakat berupa Sosialisasi Green Building Concept dan penerapan Vertical Garden pada gedung sekolah dengan teknik penyiraman tanaman menggunakan springkler otomatis. Kegiatan sosialisasi  mendapatkan respon yang antusias dan mau menerima inovasi teknologi yang diberikan serta bersedia untuk menerapkan teknologi yang diberikan.
Pengaruh Penggunaan Lapis Tipis Beton Aspal pada Lajur Tanjakan Preservasi Jalan (Studi Kasus: Batas Aceh Tengah - Nagan Raya - Lhok Seumot - Jeuram) Muhammad Ramadhana; Zakia Zakia; Dian Febrianti
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 11 No 2 (2022): Desember
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal sering juga disebut bitumen merupakan campuran bahan pengikat yang dimanfaatkan sebagai preservasi jalan. Pada paket proyek preservasi jalan bts. Aceh Tengah/Nagan Raya – Lhok Seumot – Jeuram (MYC) menggunakan lapis tipis beton aspal sebagai perawatan kerusakan jalan. Lapis tipis beton aspal merupakan campuran aspal panas yang dapat digunakan sebagai lapisan permukaan pada perkerasan jalan yang berfungsi sebagai lapisan preservasi jalan. Permasalahan yang diangkat dan juga menjadi penelitian bagaimana kelayakan lapis tipis beton aspal pada lajur tanjakan. Metode digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pengujian job mix asphalt, traffic counting, dan pengamatan secara langsung pekerjaan pengaspalan di lapangan serta data pendukung berupa informasi dari instansi konsultan atau kontraktor. lapis tipis beton aspal tidak dapat dipergunakan di lajur tanjakan dikarenakan jalan beraspal yang mengandung campuran agregat sangat halus. Perbandingan lapis tipis beton aspal dengan AC – BC dengan metode traffic counting menjelaskan bahwa kendaraan – kendaraan yang melintas dijalan yang menggunakan lapis tipis beton aspal pada  lajur tanjakan  dominan lebih banyak kendaraan yang tidak bisa menanjak dibandingkan kendaraan yang melintas dijalan yang menggunakan aspal  AC – BC. Penggunaan lapis tipis beton aspal tidak bisa digunakan untuk lajur tanjakan, tetapi lapis tipis beton aspal sangat dianjurkan untuk penggunaan jalan aspal dalam perkotaan
A Feasibility Study of The Bubon Port to Improve Maritime Affairs in West Aceh District Zakia Zakia; Meylis Safriani; Delfian Masrura; Dian Febrianti; Inseun Yuri Salena
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v3i1.412

Abstract

Kuala Bubon Port, a maritime axis in the west-south Aceh region is one of the crossing facilities that connects shipping activities by the surrounding community. The need for passenger departures and logistics transportation is increasing every year. Therefore, to facilitate inter-island crossing activities, it is planned to develop buildings and facilities at Kuala Bubon Port. It is necessary to carry out a feasibility study for these infrastructure development activities to determine the feasibility of the development project. Besides that, the feasibility study also avoids the risk of loss. Research This feasibility study uses data analysis, including the Budget Plan analysis and the cash flow (cash flow) analysis. The method for analyzing cash flow uses 4 methods, namely Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), and Break Event Point (BEP). The four methods refer to the calculation of direct, indirect, and annual costs. This calculation is obtained from processing primary and secondary data and assuming an interest rate of 3.50%, and the project's economic life is set at 25 years. For NPV analysis, the investment is feasible if the results are positive. Conversely, if the NPV is negative, the investment is not feasible. Furthermore, if the BCR value ≥ 1, the IRR value ≥ the interest rate, and the BEP are obtained when the NPV = 0, then the project can be feasible. After calculating, the NPV value obtained is IDR 1,730,821,838,222, the BCR value is 162.93%, the IRR value is 5.25%, and the BEP was obtained in year 4, day 39. Based on the results of these calculations, the project can be said to be feasible to implement. The results of this study are expected to be one of the references and information for the Department of Transportation, Water Resources Public Works, and the Government to plan the right design for development projects at ports. The long-term target is that the results obtained can be used as data in other water construction projects so that they are effective from a financial perspective.
RESEARCH STUDY OF THE EFFECT OF VARIATION OF CEMENT WATER FACTOR IN BREACH WATER CONCRETE FACTING USING ADMIXTURE ON THE COMPRESSIVE STRENGTH OF CONCRETE Teuku Farizal; Defry Basrin; Samsunan; Dian Febrianti; M. Arrie Rafshanjani Amin
International Journal of Social Science, Educational, Economics, Agriculture Research and Technology Vol. 2 No. 5 (2023): APRIL
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijset.v3i1.153

Abstract

Admixture is an additional ingredient in concrete that is added when mixing concrete takes place in the hope of changing the properties of concrete to make it more suitable for a particular job. In this study, the material used was Sikacrete W with a percentage of 0%, 13% and 16% by weight of cement. The specimens used were cylinders (15 x 30) cm of 12 specimens for each FAS. FAS variations in this study included 0.35, 0.40 and 0.50 with a test age of 28 days. The results of this study, for FAS 0.35 the average concrete compressive strength for STATPLA was 280.24 kg/cm2, STATPDA was 110.38 kg/cm2, SDATPDA (13%) was 244.00 kg/cm2 and SDATPDA (16%) was 256.89 kg/cm2. FAS 0.40 average concrete compressive strength for STATPLA is 272.09 kg/cm2, STATPDA is 94.37 kg/cm2, SDATPDA (13%) was 237.18 kg/cm2 and SDATPDA (16%) was 249.18 kg/cm2. FAS 0.50 average concrete compressive strength for STATPLA was 238.83 kg/cm2, STATPDA was 74.05 kg/cm2, SDATPDA (13%) was 192.22 kg/cm2 and SDATPDA (16%) was 202.23 kg/cm2. These results indicate that there is an influence on FAS variations in concrete casting in brackish water with the addition of admixture.
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Di Blang Muko-Cot Kumbang Putri Anggun Sari; Dian Febrianti; Aulia rahman
Jurnal Ilmiah Teknik Unida Vol. 4 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Mitra Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/jitu.v4i1.424

Abstract

Pada umumnya pekerjaan pada suatu proyek konstruksi tentu ada kendala diluar dari perhitungan salah satunya yaitu keterlambatan proyek. keterlambatan proyek ini menjadi hal yang sangat di hindarkan oleh jasa konstruksi bangun yang dapat menimbulkan kerugian waktu dan biaya kontrak. Sehingga menjadi perselisihan antara pemilik kontrak dan kontraktor. Kontrak dalam suatu proyek yang terlambat biasanya akan di denda sesuai dengan besarnya proyek yang berjalan, sanksi keterlambatan dalam proyek 1/1000. Dalam hal ini pengenaan denda dilakukan dari keseluruhan nilai kontrak atau sebagian nilai kontrak. Selain itu kontraktor juga akan mengalami tambahan biaya overhead selama proyek masih berlangsung. Salah satunya pada proyek Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Di Blang Muko-Cot Kumbang yang terletak di Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya yang merupakan sarana pembangunan jalan yang dilakukan karena menigkatnya jumlah penduduk serta semakin besarnya mobolitas perekonomian daerah sekitar. Namun pada saat pengerjannya terjadi peningkatan waktu ataupun dengan kata lain yaitu keterlambatan proyek. Maka dari itu dasar dari pada penelitian ini adalah untuk mencoba menganalisis penyebab dari faktor keterlambatan pada proyek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang paling signifikan yang menjadi penyebab utama keterlambatan proyek. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya penanganan atau pencegahan serta mencari solusi permasalahan bagi para kontraktor pelaksana pekerjaan sehingga proyek dapat berjalan sesuai yang diinginkan tanpa ada kendala apapun. Dari hasil analisis penelitian ini diperoleh faktor keterlambatan pada proyek Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Blang Muko-Cot Kumbang dengan sub indikator berupa kopetensi tenaga kerja, ketersedian material dan komunikasi. Yang menjadi penyebab uatam dalam keterlambatan pada proyek Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Blang Muko-Cot Kumbang adalah dari segi faktor ketersedian material dan komunikasi. Maka dari itu pentinya menjalin komunikasi yang baik dan menyusun mekanisme perencanaan secara matang dan akurat sehinnga proyek dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadinya keterlambatan yang dapat menimbulkan kerugian dari berbagai sektor yang terlibat dalam proyek konstruksi. Kata kunci : Proyek konstruksi, kontraktor, paningkatan kapasitas, keterlambatan, analisis penelitian