Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER Fajarsari, Ega Julia; Wulandari, Sri
Prosiding PESAT Vol 5 (2013)
Publisher : Prosiding PESAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pembangunan suatu konstruksi pertama – tama sekali yang dilaksanakan dandikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi (struktur bawah) barulah kemudianmelaksanakan pekerjaan struktur atas. Pembangunan suatu pondasi sangat besarfungsinya pada suatu konstruksi karena pondasi merupakan bagian terpenting dalambangunan. Untuk itu adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaanpondasi yaitu sifat tanah yang akan dibangun, beban-beban yang terjadi, dan materialyang digunakan. Karakteristik jenis tanah pada proyek pembangunan Cikini Gold Centerini adalah tanah kohesif atau tanah berbutir halus. Untuk itu, dalam perhitungan dayadukung ujung tiang menggunakan metode Mayerhof dan daya dukung selimut tiangmenggunakan metode Metode Alpha (Tomlinson). Perhitungan penurunan tiang tunggalmenggunakan metode semi empiris dan penurunan kelompok tiang menggunakan metodeempiris yang dikeluarkan oleh Meyerhof. Penulangan pondasi mengacu pada SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dimensi pondasi tiang bor dengan diameter 1 mserta panjang tiang 20 m. Daya dukung terbesar adalah sebesar 419,84 ton. Penurunanterbesar yang terjadi adalah sebesar 0,01 m. Fondasi menggunakan tulangan 40d16untuk tulangan longitudinal dan d13 – 30 untuk tulangan geser. Tebal pile cap terbesaryang digunakan berukuran 1.5 m serta menggunakan tulangan antara d32 – 20 sampaid32 – 100. Harga beton untuk satu pondasi sebesar Rp 12.952.500,00 dan harga betonuntuk seluruh pondasi yang digunakan sebesar Rp 2.137.162.500,00.
PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL BERDASARKAN BENTUK PONDASI MENGGUNAKAN DATA SPT DAN SONDIR Fajarsari, Ega Julia
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2020.v19i1.2678

Abstract

Apabila pada suatu struktur bangunan, tanah dibawahnya tidak mampu memikul beban pondasi atau memiliki daya dukung yang rendah, maka  akan terjadi penurunan yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur bangunan yang ada diatasnya. Dalam merencanakan pondasi untuk suatu konstruksi bangunan sangatlah penting untuk menganalisis daya dukung dari pondasi tersebut. Untuk dapat menghasilkan daya dukung yang akurat maka diperlukan suatu penyelidikan tanah yang akurat juga. Penyelidikan tanah terbagi menjadi dua yaitu penyelidikan tanah lapangan dan laboratorium. Ada beberapa penyelidikan tanah lapangan diantaranya yaitu penyelidikan Sondir dan Standard Penetration Test (SPT). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbandingan nilai daya dukung berdasarkan bentuk pondasinya yaitu persegi dan spun pile menggunakan data Standard Penetration Test (SPT) dan data Sondir. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai daya dukung yang lebih tinggi adalah nilai daya dukung pondasi tiang tunggal dengan bentuk persegi 30 x 30 cm baik  menggunakan data SPT  maupun sondir. Untuk nilai daya dukung tiang persegi yang diperoleh berdasarkan data SPT pada BH-1, BH-2 dan BH-3 masing – masing sebesar 55,58 ton, 58,61 ton dan 53,35 ton serta nilai daya dukung yang diperoleh berdasarkan data Sondir pada S-4, S-5 dan S-7 masing – masing sebesar 48,82 ton, 116,18 ton dan 30,91 ton. Untuk dimensi 40 cm nilai daya dukung yang lebih tinggi sama seperti sebelumnya yaitu tiang persegi baik menggunakan data SPT  maupun sondir yaitu masing – masing  sebesar 88,83 ton, 94,78 ton dan 84,58 ton untuk BH-1, BH-2 dan BH-3 serta 70,99 ton, 178,37 ton dan 46,78 ton untuk S-4, S-5 dan S-7. Nilai presentase selisih rata – rata antara tiang persegi 30 x 30 cm dan spun pile 30 cm sebesar 31,55 % sedangkan presentase selisih rata – rata antara tiang persegi 40 x 40 cm dan spun pile 40 cm sebesar 38,22 %. Kata Kunci : Daya Dukung, Spun Pile, Tiang Persegi, SPT, Sondir
PERBANDINGAN DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI TIANG BERDASARKAN BENTUK DENGAN VARIASI DIMENSI Fajarsari, Ega Julia; Sukirman, Edi
UG Journal Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondasi merupakan bagian terpenting dalam suatu bangunan. Jika pondasi tidak mampu memikul beban atau memiliki daya dukung yang kecil, maka akan terjadi penurunan yang besar sehingga akan berbahaya untuk konstruksi diatasnya. Pemilihan tipe dan bentuk serta menentukan dimensi pondasi merupakan bagian terpenting dan harus disesuaikan dengan kondisi tanah pada proyek tersebut. Penelitian ini menganalisis perbandingan nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan bentuk pondasinya dengan variasi dimensi sehingga dapat dipilih dimensi yang paling optimal pada konstruksi tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan, daya dukung ultimit tiang dan penurunan yang di dapat untuk tiang pancang persegi 30 x 30 cm, 35 x 35 cm, 40 x 40 cm dan tiang pancang lingkaran (spun pile) dengan diameter 30 cm, 35 cm, 40 cm adalah masing – masing sebesar 178,32 ton, 225,54 ton, 277,76 ton dan 139,98 ton , 177,05 ton, 218,04 ton, untuk penurunan masing – masing sebesar 0,025 m, 0,027 m, 0,028 m dan 0,022 m, 0,023 m, 0,025 m. Bentuk dan dimensi pondasi yang digunakan pada penelitian ini adalah spun pile dengan diameter 30 cm. Daya dukung lateral yang didapat sebesar 31,79 ton. Defleksi yang terjadi sebesar 0,0026 m. Penulangan pondasi untuk tulangan longitudinal D16 sebanyak 4 batang untuk setiap tiang pondasi dan tulangan geser spiral digunakan D13 – 29. Desain pile cap terdiri dari dua tipe yaitu pile cap dengan panjang 0,6 m, lebar 1,4 m dan tebal 0,45 m, dan panjang 0,6 m dan 1,4 m serta lebar 1,4 m dengan jumlah tulangan bervariasi yaitu arah x 3D19 hingga 7D19 dan arah y 7D19
ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN TOWER TELEKOMUNIKASI Nuryanto Nuryanto; Ega Julia Fajarsari; Ratu Nurmalika; Edi Sukirman
UG Journal Vol 16, No 7 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat harus disertai dengan peningkatan infrastrukturnya, salah satu infrastruktur untuk mendukung perkembangan teknologi informasi adalah dengan menambah perangkat telekomunikasi untuk meningkatkan jaringan seperti menambah antena sektor ataupun antena transmisi. Penambahan perangkat telekomunikasi yang di bangun diatas bangunan eksisting mengakibatkan penambahan beban yang sebelumnya tidak direncanakan. Penelitian ini menganalisis struktur bangunan akibat penambahan beban tower telekomunikasi dengan menggunakan program ETABS dan perhitungan manual yang berdasar pada peraturan SNI. Pada analisis ini dibuat 3 modeling dengan menggunakan program ETABS. Modeling pertama adalah kondisi normal sebagai kontrol. Modeling kedua adalah struktur existing dengan beban tambahan server tanpa struktur perkuatan. Dan Modeling ketiga dengan beban tambahan dan dengan struktur perkuatan baja profil. Berdasarkan hasil output dari masing-masing modeling dilakukan analisa perbandingan untuk mendapatkan peningkatan luas tulangan perlu dan gaya dalam yang terjadi serta dimensi baja profil untuk struktur perkuatannya. Berdasarkan hasil analisis, akibat penambahan beban server tanpa perkuatan struktur mempunyai efek terhadap struktur lainnya yang tidak langsung menerima beban tambahan, seperti pada balok pendek di area penambahan beban server, akan tetapi efek yang terjadi atau peningkatannya tidak terlalu signifikan, yaitu rata-rata di bawah 50%. Pada struktur kolom dan plat mengalami kenaikan luas tulangan perlu karena kenaikan momen dan geser di kolom dan plat tersebut, akan tetapi masih mampu dan aman untuk menopang struktur perkuatan tambahan dan beban tambahan server karena tulangan yang terpasang masih lebih dari tulangan perlu.
PREDIKSI MODEL KELONGSORAN PADA LERENG BERDASARKAN RETAKAN DAN PERBEDAAN ELEVASI MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Ega Julia Fajarsari; Nuryanto Nuryanto; Edi Sukirman
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 21, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2022.v21i2.7233

Abstract

Longsoran merupakan salah satu masalah yang banyak terjadi pada lereng alam maupun buatan, dan merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim hujan. Kajian mengenai pergerakan tanah/longsor telah menarik banyak perhatian dari berbagai pihak. Kajian tersebut dapat secara efektif membantu pihak berwenang untuk melakukan langkah – langkah pencegahan dan mengurangi risiko kegagalan atau sistem peringatan dini. Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini, tidak dapat dipungkiri telah membuat siklus akan kebutuhan komputerisasi di segala aspek pun mengalami peningkatan. Tak terkecuali pada bidang Teknik Sipil, salah satunya adalah analisis kestabilan lereng, hasil analisis akan di dapat lebih cepat dengan memperhitungkan kondisi dari lereng tersebut jika proses analisis dilakukan dengan cara komputerisasi dibandingkan dengan analisis yang diperoleh dari berbagai metode konvensional. Salah satu metode komputerisasi yang dapat digunakan adalah pengolahan citra digital. Pada penelitian ini akan dikembangkan metode prediksi kelongsoran pada lereng berdasarkan retakan menggunakan Algoritma Edge Detection dan Metode Fotogrametri agar dapat membantu pihak terkait atau pemerintah daerah dalam pencegahan terhadap kelongsoran untuk daerah rawan longsor.