Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUATION OF USER EXPERIENCE TLX TRAINING GATE FOR COMPETITIVE PROGRAMMING LEARNING USING USER EXPERIENCE QUESTIONNAIRE AND SYSTEM USABILITY SCALE Guntur Eka Saputra; Rakhmi Khalida; Ratu Nurmalika
International Journal Science and Technology Vol. 1 No. 2 (2022): July: International Journal Science and Technology
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.072 KB) | DOI: 10.56127/ijst.v1i2.142

Abstract

Usability is a measurement of software applications to determine how easy the software is. Usability testing is done by involving end users or it can also involve experts. User Experience Questionnaire (UEQ) and System Usability Scale (SUS) are two approaches that can be used to measure Usability. Based on the provisions for determining the results of the SUS assessment, the percentile rank score, which is seventy-five, the results of the respondents' assessment on the TLX Training Gate application, the user acceptance level is in the acceptable category, the scale grade level is in category C, and the rating adjective is in the good category and with UEQ approach There are 3 (three) scales in the Above Average range and 2 (two) scales still below average, and 1 on the good scale. The result of the stimulation score (1,35) and attractiveness (1,27) because this system is attractive and comfortable for students so that the value of this aspect has a positive impression. Based on research, for 6 (six) aspects this shows that system development is needed so that students as users can maximize their learning potential in competitive programming learning
ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN TOWER TELEKOMUNIKASI Nuryanto Nuryanto; Ega Julia Fajarsari; Ratu Nurmalika; Edi Sukirman
UG Journal Vol 16, No 7 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat harus disertai dengan peningkatan infrastrukturnya, salah satu infrastruktur untuk mendukung perkembangan teknologi informasi adalah dengan menambah perangkat telekomunikasi untuk meningkatkan jaringan seperti menambah antena sektor ataupun antena transmisi. Penambahan perangkat telekomunikasi yang di bangun diatas bangunan eksisting mengakibatkan penambahan beban yang sebelumnya tidak direncanakan. Penelitian ini menganalisis struktur bangunan akibat penambahan beban tower telekomunikasi dengan menggunakan program ETABS dan perhitungan manual yang berdasar pada peraturan SNI. Pada analisis ini dibuat 3 modeling dengan menggunakan program ETABS. Modeling pertama adalah kondisi normal sebagai kontrol. Modeling kedua adalah struktur existing dengan beban tambahan server tanpa struktur perkuatan. Dan Modeling ketiga dengan beban tambahan dan dengan struktur perkuatan baja profil. Berdasarkan hasil output dari masing-masing modeling dilakukan analisa perbandingan untuk mendapatkan peningkatan luas tulangan perlu dan gaya dalam yang terjadi serta dimensi baja profil untuk struktur perkuatannya. Berdasarkan hasil analisis, akibat penambahan beban server tanpa perkuatan struktur mempunyai efek terhadap struktur lainnya yang tidak langsung menerima beban tambahan, seperti pada balok pendek di area penambahan beban server, akan tetapi efek yang terjadi atau peningkatannya tidak terlalu signifikan, yaitu rata-rata di bawah 50%. Pada struktur kolom dan plat mengalami kenaikan luas tulangan perlu karena kenaikan momen dan geser di kolom dan plat tersebut, akan tetapi masih mampu dan aman untuk menopang struktur perkuatan tambahan dan beban tambahan server karena tulangan yang terpasang masih lebih dari tulangan perlu.
Pemanfaatan Mikrokontroler Berbasis Internet of Things (IoT) dalam Sistem Penentuan Panjang dan Kemiringan Lereng Ratu Nurmalika; Nurina Yasin; Wike Wedya Lastin
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.384 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i8.9074

Abstract

Saat ini perkembangan pesat dimiliki oleh bidang konstruksi. Perkembangan tersebut diikuti oleh alat konstruksi yang semakin canggih dalam menunjang suatu proyek berjalan dengan lancar. Salah satunya pekerjaan konstruksi dalam bidang geoteknik. Tercipta alat pengukuran yang membuat pengukuran panjang dan kemiringan lereng menjadi lebih efektif. Pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga manusia (surveyor) akan digantikan dengan suatu bagian elektronik yang dalam wujudnya seperti IC (integrated Circuit) yangdapat berguna sebagai komputer tetapi dalam ukuran yang kecik atau minim berlandaskan Internet of Thing. Alat-alat diperlukan dalam sistem ini adalah Arduino, sensor ultrasonic, sensor accelerometer, gyroscope, LCD dan NodeMCU. Arduino fungsinya yaitu seperti IC. Ultrasonic berfungsi untuk mengetahui ukuran panjang. Accelerometer dan gyroscope berfungsi sebagai penentu ukuran kemiringan lereng. Output dari pengukuran ini akan ditampilkan dalam layar LCD. Terakhir hasil pengukuran akan dikirim ke internet menggunakan NodeMCU. Teknologi Internet of Thing (IoT) akan mempermudah menampilkan hasil pengukuran hanya dengan menggunakan telepon genggam.