Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL HUBUNGAN TINGGI DAN DIAMETER POHON AKASIA ( Acacia auriculiformis) SEBAGAI PENGHASIL KAYU ENERGI DI KABUPATEN PURWOKERTO PROVINSI JAWATENGAH Sofwan Bustomi; Mira Yulianti
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 3 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2013.10.3.155-160

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui model terbaik dari hubungan tinggi dan diameter pada tanaman penghasil kayu energi. Penelitian ini dilakukan pada enam lokasi Kabupaten Banyumas. Pengambilan dipilih secara sistematis dengan jarak sama pada masing-masing lokasi. Dengan 215 pohon model yang diukur, dan 36 pohon validasi yang dapat digunakan dalam penyusunan persamaan regresi hubungan diameter tinggi pohon dengan sebaran diameter antara 2,9–27,2 cm dengan tinggi antara 5,5–26,5 m. Hasil analisis terhadap 3 model linear yang dicoba, bahwa berdasarkan kriteria besarnya koefisien determinasi (r2), model yang menggunakan peubah tak bebas tinggi maksimum mempunyai nilai r2 yang lebih besar dibandingkan dengan model yang menggunakan peubah tak bebas tinggi seluruh pohon sehingga penduga model yang digunakan adalah model yang menggunakan peubah tak bebas tinggi total maksimum. Berdasarkan pemeringkatan dengan pendekatan scoring, persamaan terpilih yaitu H = 1.3 + 0,606 D0,748, Dengan besarnya bias rata-rata, penduga kuadrat tengah galat (MSEP) dan indeks galat (EI), berturut- turut sebesar 0,02873; 38,51; dan 80,9073.
MODEL PENDUGA VOLUME POHON WERU (Albizia procera (Roxb.) Benth.) DI KABUPATEN MAJALENGKA - JAWA BARAT Sofwan Bustomi; Mira Yulianti
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.398 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2014.11.1.21-30

Abstract

Pohon weru banyak dibudidayakan sebagai salah satu tanaman penghasil kayu pertukangan dan energi yang dikembangkan  di  masyarakat  khususnya  pada  hutan  rakyat. Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  melakukan penyusunan model penduga volume pohon yang memiliki ketelitian tinggi untuk jenis Weru di Kabupaten Majalengka. Data dikumpulkan dengan mengukur volume pohon pada berbagai kelas diameter pada tegakan Weru yang sudah ada dengan metode purposive sampling. Selanjutnya data dianalisis menggunakan lima persamaan regresi penyusun model berdasarkan peubah bebas diameter setinggi dada dan tinggi pohon. Pemilihan model terbaik didasarkan pada hasil penghitungan nilai koefisien determinasi maksimum (R2), bias minimum dan Root mean square error (RMSE) terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model persamaan pendugaan volume terbaik yaitu Ln V = - 7,59 + 2,02 ln D dengan SA 0,0165 dan SR 0,1178.
PENGEMBANGAN MODEL-MODEL PENDUGA INDEKS TEMPAT TUMBUH DAN PERTUMBUHAN TEGAKAN JABON (Neolamarckia cadamba (Roxb.)) DI HUTAN RAKYAT (Site Index and Growth of Neolamarckia cadamba (Roxb.) Stands in Community Forest) Lutfy Abdulah; Nina Mindawati; Mira Yulianti
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 17, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2020.17.2.131-143

Abstract

                                            ABSTRACTThe existence of community forests is one of the efforts to provide wood raw materials by the community. This effort has limitations such as non-standardized silvicultural techniques and cutting cycle, and no annual growth measurements. This is a problem in compiling tables of community forest stands. Therefore, no adequate information on the stands’ growth to support the promotion of community forest development. This study was conducted to overcome those problems using modeling techniques involving several different measurement locations and plant ages. The parameters of the built model were the elevation model, the quality of the place to grow, and the tree diameter of each class of quality of jabon stands’ site. The research objective was to create a growth and site quality model and provide data on jabon diameter growth in each class. The results showed that the Schumacher model could be used in estimating the tree height of jabon, while the ChapmanRichards model was excellent in classifying the quality of growing sites of jabon. The only valid model for diameter growth of jabon stands was Bonita II.                                               ABSTRAKKeberadaan hutan rakyat merupakan salah satu upaya penyediaan bahan baku kayu oleh  masyarakat. Upaya ini memiliki batasan seperti teknik silvikultur dan umur tebang yang  tidak baku, serta pengukuran pertumbuhan yang tidak dilakukan setiap tahun. Hal ini menjadi masalah dalam menyusun tabel tegakan hutan rakyat. Dampaknya adalah informasi pertumbuhan tegakan tidak ada sehingga promosi pembangunan hutan rakyat menjadi terbatas. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan penelitian dengan menggunakan teknik pemodelan yang melibatkan beberapa lokasi pengukuran dan umur tanaman jabon yang berbeda. Parameter model yang dibangun adalah model peninggi, kualitas tempat tumbuh dan diameter pohon setiap kelas kualitas tempat tumbuh. Tujuan penelitian adalah membuat model peninggi dan kualitas tempat tumbuh serta menyediakan data pertumbuhan diameter pohon di setiap kelas. Hasil penelitian meunjukkan bahwa model Schumacher dapat digunakan dalam menduga tinggi pohon jabon, sedangkan model Chapman-Richards sangat baik dalam mengklasifikasi kualitas tempat tumbuh jabon. Model pertumbuhan diameter tegakan jabon yang valid hanya pada Bonita II.
INSIDENSI SERANGAN HAMA PENGGEREK BATANG PADA PERSEMAIAN KALIANDRA DI PT.USAHA TANI LESTARI SUMBA BARAT NTT. Wida Darwiati Jusuf; Mira Yulianti
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 10 No. 1 (2020): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.249 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v10i1.259

Abstract

Stem borers at Kaliandra Nursery In PT Usaha Tani Lestari, Sumba Barat NTT.       Pest attack is the major problem in the cultivation of energy-producing wood plants, one of which is a stem borer that attacks Kaliandra (Calliandra callothyrsus) plant. The information regarding the level of stem borer attack is needed as a material consideration in the management of the energy-producing timber plant. The purpose of this study is to assess the incidence, calculate the percentage and intensity of attacks and identify the stem borer. This research was conducted at Kaliandra Nursery PT. Sustainable Farming in West Sumba, NTT. The results showed that the identification of stem borer pests of the Xyleborus sp (Scolytidae: Coleoptera) species. 7-month-old seedlings have been attacked with an average stem diameter of 1.21 cm and a stem height of 63.7 cm. The holes produced by the pest Xyleborus sp by 2 mm with the highest number of hole holes 30 points per seed. the distance of the first drill hole from the base is 3.01 cm and the final distance of the drill hole is 56.96 cm. The results of the percentage of attacks reached 90% with the category of severe attacks, the incidence of stem borer pests are also driven by very extreme weather factors/heat.Keywords: Stem Borer, Kaliandra, Percentage, And Intensity of The AttackABSTRAK      Serangan hama merupakan masalah utama yang dihadapi dalam budidaya tanaman penghasil kayu energi, salah satunya adalah hama penggerek batang yang banyak menyerang tanaman kaliandra (Calliandra callothyrsus). Informasi mengenai tingkat serangan hama penggerek batang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan tanaman penghasil kayu energi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji insidensi, menghitung persentase dan intensitas serangan serta mengidentifikasi hama penggerek batang tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di persemaian kaliandra PT. Usaha Tani Lestari Sumba Barat, NTT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi hama penggerek batang adalah dari jenis Xyleborus sp (Scolytidae : Coleoptera). Bibit umur 7 bulan sudah terserang dengan rata-rata diameter batang 1,21 cm dan tinggi batang 63,7 cm. Lubang gerek yang dihasilkan hama Xyleborus sp sebesar 2 mm dengan jumlah lubang gerek terbanyak 30 titik per bibit. Jarak lubang gerek pertama dari pangkal bawah 3,01 cm dan jarak terakhir lubang gerek sepanjang 56,96 cm. Hasil persentase serangan mencapai 90% dengan kategori serangan yang berat, insidensi hama penggerek batang tersebut juga dipacu oleh faktor cuaca yang sangat ekstrem /panas.Kata Kunci : Hama penggerek batang, kaliandra, persentase, dan intensitas serangan