AbstrakPemanfaatan aliran sungai menjadi lahan budidaya ikan air tawar sangat digemari warga sekitar bantaran sungai. Masyarakat disekitar aliran sungai Je’neberang telah memanfaatkan aliran sungai menjadi lahan budidaya system keramba jaring apung (KJA) dengan membudidayakan ikan air tawar seperti ikan Lele, ikan Nila dan ikan Patin. Permintaan ikan Lele, Nila dan Patin sangat tinggi, namun dilapangan produksi ikan belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Beberapa faktor penyebab rendahnya produksi adalah lambatnya pertumbuhan dan sintasan akibat kurangnya nutrisi ikan budidaya sebagai dampak dari meminimalisirkan penggunaan pakan komersial yang relatif mahal bagi pembudidaya. Penggunaan pakan buatan yang berkualitas tinggi dengan memanfaatkan limbah organik rumah tangga sangat membantu untuk menyelesaikan bebarapa permasalahan pembudidaya, khusunya pada kelompok pembudidaya ikan “Jenber” di Kota Makassar. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan diketahui bahwa tehnik budidaya ikan air tawar khususnya ikan Lele, Nila, dan Patin dilakukan masyarakat dengan memanfaatkan aliran sungai dengan cara yang sederhana tanpa pemanfaatan teknologi tepat guna. Melalui kegiatan penyuluhan ini, kelompok mitra menjadi mengetahui tehnik pembuatan pakan dengan bahan dasar limbah rumah tangga yang tidak bernilai menjadi pakan ikan yang bernilai tinggi serta ramah lingkungan. Saran yang diberikan untuk kegiatan selanjutnya adalah pendampingan yang intensif agar kelompok budidaya ikan dapat konsisten menerapkan metode budidaya ikan yang ramah lingkungan, murah dan efektif, seperti penggunaan pakan dari limbah limbah organik rumah tangga.Kata Kunci : Pakan ikan,ramah lingkungan, budidaya, sungai.AbstractThe Utilization of river flow into freshwater fish cultivation is very popular among residents around the riverbanks. Communities around the Je’ neberang river have used the river to become a floating net cage system (KJA) cultivation by cultivating freshwater fish such as Catfish, Tilapia and Silver Catfish. The demand for Catfish, Tilapia and Silver Catfish are very high, but the fish production field has not been able to meet the market needs. Some of the factors causing the low production are slow growth and low survival rate due to the lack of nutrition for cultured fish as a result of minimizing the use of commercial feed which is relatively expensive for farmers. The use of high-quality artificial feed by utilizing household organic waste is beneficial to solve some problems for farmers, especially in the “Jenber” fish farmer group in Makassar City. Based on the results of the activities carried out, it is known that freshwater fish cultivation techniques, especially Catfish, Tilapia, and Silver Catfish are carried out by the community by utilizing river flow efficiently without the use of appropriate technology. Through this outreach activity, the partner groups learned about the technique of making feed with non-valuable household waste as high value and environmentally friendly fish feed. Suggestions given for further activities are intensive assistance so that fish farming groups can consistently implement environmentally friendly, inexpensive and effective fish farming methods, such as the use of feed from household organic waste.Keyword : fish feed, environmentally friendly, cultivation, the river