Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Brand Image, Service Quality dan Trust Terhadap Loyalitas Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Linggajati Kuningan Retno Sugiarto; Yanuar Jak; Sonya Dewi Wulandari
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.745 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i2.405

Abstract

Salah satu strategi yang menentukan keberhasilan rumah sakit adalah strategi pemasaran. Keberhasilan strategi pemasaran ditunjukkan oleh loyalitas pasien. Keberhasilan sebuah rumah sakit dalam bersaing sangat tergantung pada citra merek rumah sakit, kualitas layanan kepada pasien dan kepercayaan pasien di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara parsial Brand Image, variabel Kualitas Layanan dan Kepercayaan terhadap loyalitas pasien Rumah Sakit Kabupaten Linggajati Kuningan. Untuk menganalisis pengaruh Citra Merek, Kualitas Layanan dan Kepercayaan secara bersamaan pada Loyalitas Pasien di Rumah Sakit Kabupaten Linggajati Kuningan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Sampel penelitian menggunakan 100 pasien rawat jalan di Rumah Sakit Linggajati Kuningan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien Rumah Sakit Linggajati Kuningan. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien Rumah Sakit Linggajati Kuningan Trust memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien Rumah Sakit Linggajati Kuningan. Citra merek, kualitas layanan, dan kepercayaan memiliki efek simultan pada loyalitas pasien. Variasi dalam loyalitas pasien (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel citra merek, kualitas layanan dan kepercayaan sebesar 42,9%. Sedangkan sisanya 57,1% dipengaruhi oleh faktor lain.Kata kunci: Citra Merek, Kualitas Layanan, Kepercayaan, dan Loyalitas Pasien
Dampak Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Unit Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah S.K.Lerik Kupang Dicky Dewanto Tjatur; Sonya Dewi Wulandari; Nurcahyo Andarusito; Gemala Hatta
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.014 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i2.407

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran secara terinci mengenai pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit bidang farmasi menurut Keputusan Menkes RI No. 129 tahun 2008 di Unit Farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang. Desain studi penelitian ini adalah studi kasus dengan metode pendekatan secara mixed method, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang mempengaruhi proses pelaksanaan pelayanan resep. Penelitian kuantitatif untuk memperoleh data pencapaian Standar Pelayanan Minimal rumah sakit bidang farmasi di Unit RSUD S.K.Lerik Kupang. Pada penelitian ini, analisis data secara kualitatif dilakukan untuk menelaah input dan proses yang terdapat pada pelayanan resep. Analisis data kuantitatif menggunakan teknik analisis univariat (analisis deskriptif) untuk menganalisis output  pencapaian SPM Rumah Sakit bagian farmasi di Unit farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang. Pencapaian SPM bidang farmasi di Unit Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah S.K.Lerik Kupang dipengaruhi faktor input : SDM, jenis pasien, jenis resep, ketersediaan obat, peresepan obat, sarana-prasarana, formularium obat dan SOP pelayanan resep serta faktor proses pelayanan resep yang meliputi : penerimaan resep dan pemberian harga obat, pembayaran, pengambilan, peracikan obat dan pemberian etiket obat dan penyerahan obat. Hasil penelitian didapatkan rata-rata waktu tunggu pelayanan resep jadi tunai 13,03 menit, resep jadi jaminan 11,29 menit, resep racikan tunai 25,29 menit, resep racikan jaminan 22 menit; tidak adanya kesalahan pemberian obat 100%; kepuasan pelanggan 84,1%; penulisan resep sesuai formularium 85%.  Pihak farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang dapat menentukan waktu tunggu pelayanan resep obat jadi ≤ 15 menit dan obat racikan ≤ 30 menit.Kata kunci : Rumah Sakit Bidang Farmasi, waktu tunggu pelayanan, kepuasan pelanggan
Hubungan Antara Kompetensi, Beban Kerja, Dan Masa Kerja Dengan Waktu Tanggap Perawat Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Medirossa Cikarang Arry Nurzaman; Cicilia Windiyaningsih; Sonya Dewi Wulandari
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.922 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v5i1.1302

Abstract

 Pendahuluan, Waktu tanggap merupakan indikator keberhasilan menangani pasien instalasi gawat darurat (IGD). Kecepatan dan ketepatan dalam menangani pasien gawat darurat sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan antara kompetensi, beban kerja, dan masa kerja perawat di IGD RS. Medirossa Cikarang, serta faktor mana yang paling dominan mempengaruhi waktu tanggap. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 21 orang. Hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna beban kerja ( p = 0,004, r=0,595), dan masa kerja (p = 0,008, r=0,563) dengan waktu tanggap perawat di IGD RS. Medirossa Cikarang.  Faktor yang paling dominan yang berpengaruh terhadap waktu tanggap yaitu beban kerja. Kesimpulan Perawat di IGD RS. Medirossa Cikarang sebagian besar memiliki waktu tanggap cepat, dimana faktor yang mempengaruhi waktu tanggap yaitu beban kerja. Saran kepada Rumah Sakit agar dapat memberikan pelatihan, meningkatkan fasiltas dan sarana, serta mengadakan forum diskusi terbuka untuk perawat di IGD.  
Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Bed Occupancy Ratio (BOR) Selama Pandemi Covid-19 di Unit Rawat Inap Covid RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan pada Bulan Agustus – Oktober 2021 Sakinah Mawaddah Ramadhaniah; Sonya Dewi Wulandari
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i2.2577

Abstract

 Salah satu indikator untuk mengetahui pemanfaatan serta mutu dalam penilaian pelayanan rumah Sakit adalah Bed Occupancy Ratio atau yang biasa dikenal dengan BOR. Pada bulan  Juni 2021 diketahui nilai bed occupancy rate (BOR) di RSUD Pasar Minggu secara keseluruhan 80 persen saat pandemi. Untuk itu peneliti ingin menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi nilai BOR di RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian penelitian kuantitatif deskriptif dan pengambilkan sample dilakukan dari bulan Agustus – Oktober 2021 di RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan dengan target penelitian adalah pasien rawat inap  yang dirawat di bangsal Covid-19. Penelitian ini dilakukan dengan dengan observasi, kuesioner, data rekam medis dan wawancara. Kuesioner akan dilakukan uji validasi dan uji reabilitas terlebih dahulu di Rumah Sakit yang berbeda. Jika uji validitas dan reabilitas memenuhi syarat, maka kuesioner dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Teknik analisis menggunakan regresi logistik berganda.Kata kunci: BOR, rawat inap, covid-19, pandemi covid-19
Analisis Iklim Kerja Perawat Terhadap Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih Nadia Fernanda; Eka Yoshida; Sonya Dewi Wulandari
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 7, No 4 (2023): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v7i4.3560

Abstract

Latar belakang: Instalasi rawat jalan melakukan prosedur diagnostik dan terapeutik tidak lebih dari 24 jam. Guna menjamin mutu layanan kesehatan, diaturlah Standar Pelayanan Minimal, salah satunya adalah waktu tunggu. Kontribusi tenaga medis terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan sangat penting. Semangat karyawan dipengaruhi oleh lingkungan tempat kerja. Berdasarkan data tahun 2022 di Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih, capaian waktu tunggu pasien rawat jalan adalah 56,36%. Tujuan penelitian: Menganalisa iklim kerja perawat antara lain variabel struktur, standar, tanggung jawab, pengakuan, dukungan, dan komitmen terhadap waktu tunggu pelayanan rawat jalan. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik sampling adalah purposive sampling dengan 33 sampel iklim kerja dan 392 sampel waktu tunggu. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi Hasil penelitian: Skor iklim kerja pada seluruh responden adalah < 72 dan waktu tunggu pasien yang tercapai adalah 87.9%. Berdasarkan uji chi square pada masing-masing indikator bernilai 60 menit. Kesimpulan: Indikator iklim kerja standar, struktur, tanggung jawab, dukungan, komitmen dan pengakuan berpengaruh terhadap waktu tunggu pelayanan rawat jalan. Sedangkan indikator pengakuan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap waktu tunggu. Kata kunci: Iklim Kerja, Waktu Tunggu, Perawat
Pencegahan Demam Berdarah Dengue di RW VI,Kelurahan Padurenan Kecamatan Mustikajaya Cicilia Windiyaningsih; Sonya Dewi Wulandari; Ahdun Trigono; Ignatius Erik Sapta Yanuar
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat Vol 1, No 1 (2023): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jppkm.v1i1.3546

Abstract

Kota Bekasi termasuk kota yang laporan kasus DBD tertinggi di Indonesia, salah satunya RW VI di Kelurahan Padurenan , Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi yang menyumbangkan kasustersebut. Berdasarkan laporan tersebut dari Pusat Data, Kemenkes Ri Tahun 2021, saya sebagai Dosen Universitas Respati Indonesia dan sekaligus warga di RW dimaksud bermasud memberikan pengetahuan dan pengalamannya dalam pengendalian DBD kepada masyarakat setempat . Tujuan PKM di wilayah tersebut adalah untuk pencegahan kejadian DBD, metode yang diterapkan dengan melakukan identifikasi tempat penampungan air yang ada jentiknya., dipilih tempat penampungan air yang banyak ditemukan jentiknya dimanyarakat. Rumah yang akan dilakukan pemeriksaan jentik berjumlah 300 rumah. Setelah jentik terkumpul semua berdasarkan data alamat dan jenis tempat penampungan air, kemudian mengadakan sosialisasi dengan ketua RT, RW, Lurah,dan masyarakat untuk mensosialisasikan hasil indentifikasi faktor risiko seperti adanya yang ditemukan jentik pada tempat penampungan air yang ada dirumah dan lingkungan warga. Dari sosialisasi pencegahan DBD yang dilakukan terus menerus berkesinambungan oleh masyarakat, ditambah dengan peran jumantik mandiri di setiap rumah tangga harapan kami RW ini terbebas dari DBD .Kemudian 3 Bulan setelah sosialisasi dilakukan evaluasi, dan enam bulan kemudian juga dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil intervensi pemberantasan jentik untuk mencegah DBD. Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue, sosialisasi. Jumlamti mandiri