Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN BIONANOKOMPOSIT DALAM DRUG DELIVERY SYSTEMS (DDS) BERBASIS PATI GANYONG (Canna discolor) Ina Ristian; Yulia Pratiwi
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 2, No 2 (2018): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.329 KB) | DOI: 10.31596/cjp.v2i2.24

Abstract

Bionanokomposit merupakan material baru dibidang biomedis yang memanfaatkan matriks dan material nano sebagai salah satu alternatif untuk mempengaruhi migrasi obat dalam drug delivery systems (DDS). Pembuatan bionanokomposit dilakukan dengan sintesis AgNPs menggunakan metode reduksi kimia. Secara in situ blending AgNPs hasil sintesis digunakan dalam  pembuatan bionanokomposit dengan pati ganyong. Bionanokomposit pati/AgNPs hasil sintesis kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM dan XRD. Uji DDS dilakukan menggunakan ibuproven sebagai bahan uji.  Hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa bionanokomposit pati/AgNPs hasil sintesis memiliki morfologi permukaan yang homogen dan tidak terdapat gelembung. Dari karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan bahwa AgNPs dalam bionanokomposit pati/AgNPs memiliki struktur kristan face centered cubic (fcc). Migrasi ibuproven pada bionanokomposit pati/AgNps ke dalam larutan terjadi dalam waktu yang terkontrol. Kemampuan migrasi ini memungkinkan untuk bionanokomposit diaplikasikan dalam enkapsulassi obat Kata kunci : bionanokomposit, AgNPs, Pati Ganyong, Drug delivery
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN INFORMASI OBAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN BPJS FASKES I (RAWAT JALAN) DI UNIT FARMASI PUSKESMAS DAWE KAB. KUDUS TAHUN 2018 Yulia Pratiwi; Shofianawati Shofianawati
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 2, No 1 ( Mei 2018) : Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.376 KB) | DOI: 10.31596/cjp.v2i1.11

Abstract

BPJS kesehatan merupakan badan hukum yang bertujuan untuk melaksanakan program jaminan kesehatan agar pasien mendapat perlindungan dan memelihara kesehatan dan dilaksanakan di puskesmas untuk tingkat pertama. Tujuan pada penelitian ini adalah menganalisis kualitas pelayanan dan informasi obat di puskesmas Dawe serta menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan informasi obat terhadap kepuasan di puskemas Dawe. Pengambilan sumber data primer melalui kuosiner dan data sekunder melalui kajian literature. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan dan informasi obat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien. Kualitas pelayanan dan Informasi obat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien BPJS, disarankan petugas instalasi farmasi untuk tetap mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas pelayanan dan infromasi obat sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pasien. Kata Kunci  : BPJS, Kualitas Pelayanan, Informasi Obat, Kepuasan Pasien, Puskesmas
Perbandingan Penggunaan Obat Antibiotik (Amoxillin, Cefadroxil, dan Ciprofloxacin) di Puskesmas X Kabupaten Kudus Yulia Pratiwi; Anik Swantari
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 1, No 1 (2017): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.455 KB) | DOI: 10.31596/cjp.v1i1.3

Abstract

Penggunaan antibiotic yang tidak tepat dapat menimbulkan peningkatan efek samping dan toksisitas antibiotic, pemborosan biaya, dan tidak tercapainya manfaat klinik yang optimal dalam  pencegahan maupun pengobatan penyakit infeksi, serta resistensi bakteri terhadap obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan penggunaan obat antibiotic (Amoxillin 500 mg,  Cefadroxil 500 mg, dan Ciproloxacin 500mg), Jenis Kelamin, dan Usia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data secara retrospektif. Subyek penelitian berdasarkan data resep dan yang memenuhi criteria inklusi ada 286 resep. Teknik Pengambilan data secara manual yang setelah itu diolah dengan Microsoft office excel. Hasil penelitian terlihat bahwa obat antibiotic yang sering sekali diresepkan adalah amoxillin 500 mg sebanyak 239 resep (83,57%) dengan jumlah obat 2234 tablet, Cefadroxil 500 mg sebanyak 42 resep (14,68%) dengan jumlah obat 387 capsul, Ciprofloxacin 500 mg sebanyak 5 resep (1,43%) dengan jumlah obat 38 Capsul. Jenis kelamin yang banyak menggunakan obat antibiotic  sebanyak 156 resep dengan persentase 54,55%, Sedangkan Usia yang paling banyak menggunakan antibiotic adalah pada usia 15-19 tahun sebanyak 26 resep dengan persentase 9,09% (253 tablet) dengan rincian Amoxillin 500mg sebanyak 210 tablet, Cefadroxil 500mg sebanyak 43 capsul, dan Ciprofloxacin sebanyak 0 capsul.
PERANAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN SWAMEDIKASI PADA PASIEN BPJS Yulia Pratiwi; Annis Rahmawaty; Ricka Islamiyati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 3, No 1 (2020) : Januari 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v3i1.69

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya seseorang untuk mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Pemilihan dan penggunaan obat tersebut ditujukan untuk mengatasi penyakit dan gejala penyakit ringan. Besarnya biaya kesehatan di Indonesia yang tergolong mahal sebagian diantaranya telah dapat diatasi dengan adanya jaminan kesehatan seperti BPJS. Apoteker mempunyai peranan yang sangat besar untuk menjamin bahwa pasien menerima obat dan pengobatan dengan baik, aman, dan efektif sesuai dengan tujuan terapi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan secara umum untuk mengubah pola pikir dan cara pandang masyarakat untuk dapat menyikapi secara tepat tentang informasi mengenai penyakit-penyakit yang dapat diobati sendiri oleh pasien. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan pasien BPJS setelah diberikan edukasi dan pengetahuan oleh apoteker tentang cara mengobati gejala penyakit dan cara melakukan swamedikasi terkait penggunaan obat yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari sudah baik. Luaran penelitian ini antara lain adanya publikasi ilmiah di Jurnal Pengabdian Kesehatan CENDEKIA UTAMA ISSN 2614-3593 dan pengayaan bahan ajar Swamedikasi di Program Studi S1 Farmasi STIKES Cendekia Utama Kudus. telah sesuai target yang diharapkan. Kata Kunci : Apoteker ; BPJS ; Swamedikasi
PENGOBATAN GRATIS DAN SOSIALISASI “ HIPERTENSI” DI DESA CRANGGANG KUDUS Annis Rahmawaty; Yulia Pratiwi; Dwi Susiloningrum; Rifda Naufa Lina; Hasty Martha Wijaya; Heni Setyoningsih
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i1.107

Abstract

Hipertensi sering disebut dengan istilah tekanan darah tinggi. Kejadian hipertensi di masyarakat merupakan salah satu 'silent killer’ karena seringkali  tidak menunjukkan gejala sama sekali. Penggunaan obat sering kali diperlukan pada sebagian masyarakat apabila adanya perubahan gaya hidup yang telah dilakukan terbukti tidak efektif  sehingga obat diharuskan diminum seumur hidup. Waspada terhadap terjadinya hipertensi perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar tidak terjadi risiko terkait komplikasi kesehatan pada masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa pengobatan gratis dan sosialisasi tentang “Hipertensi” di Desa Cranggang, selain itu untuk membantu masyarakat dilingkungan warga Desa Cranggang untuk dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang informasi penyakit hipertensi dan penggunaan obat hipertensi yang tepat. Hasil kegiatan pengabdian masyakat adanya perubahan sikap dan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup sehat khususnya menjaga tekanan darah pada range normal. Selain itu warga Desa Cranggang dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang informasi penyakit hipertensi dan penggunaan obat hipertensi yang tepat. Kata Kunci : Hipertensi; Sosialisasi
Penggunaan Vitamin Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Di Masa Pandemi Heni Setyoningsih; Yulia Pratiwi; Annis Rahmawaty; Hasty Martha Wijaya; Rifda Naufa Lina
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i2.131

Abstract

Virus Corona diklaim sebagai penyakit pandemi, berarti virus mematikan tersebut menyebar tidak terkontrol di sebagian besar negara di dunia. Gejala virus corona antara lain demam, batuk, kelelahan, sesak napas dan hilangnya indera penciuman serta diare. Masa inkubasi yang akurat untuk virus ini, tetapi gejalanya dapat muncul kapan saja antara satu hari hingga dua minggu setelah terpapar. Pada dasarnya, tubuh manusia memiliki sistem imun untuk melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Namun, ada hal-hal yang dapat melemahkan sistem imun atau daya tahan tubuh seseorang, antara lain penuaan, kurang gizi, penyakit, bahkan penggunaan obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, fungsi sistem imun merupakan bagian penting dan perlu senantiasa dijaga agar daya tahan tubuh tetap kuat dan optimal. Sistem imun yang kuat sangat penting bagi pertahanan tubuh dalam mencegah berbagai penyakit menular, terutama di masa pandemi COVID-19.Infeksi Coronavirus (2019-nCoV) belum memiliki obat antivirus target yang efektif. Pengobatan suportif masih menjadi pengobatan utama saat ini untuk pasien COVID-19. Salah satunya pemberian Vitamin C, D, dan Seng oral maupun intravena dapat mengurangi peningkatan risiko komplikasi, mengurangi tingkat keparahan, mengatasi gejala, dan meningkatkan imunitas tubuh.Metode pengabdian masyarakat ini dalam mengatasi masalah masyarakat untuk menghadapi pandemi virus Covid-19 yang dilakukan oleh Tim STIKES Cendekia Utama Kudus adalah melalui sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan dan pembagian vitamin C, D, dan Seng bagi para pengunjung Kawasan objek wisata Menara Kudus untuk meningkatkan imunitas tubuh sehingga dapat meminimalisir penularan virus Covid-19 serta memutus mata rantai penularannya. Masyarakat pengunjung area wisata menara sangat antusias dan menyambut baik kegiatan tersebut dan mengaharapkan untuk bisa dilakukan kegiatan serupa secara berkelanjutan mengingat masa pandemi belum bisa dipastikan kapan berakhir.
PENGEMBANGAN MANISAN LIDAH BUAYA (MALIBU) SEBAGAI OBAT PENCAHAR ALAMI DI DESA GOLAN 4/4 GOLANTEPUS, KEC.MEJOBO, KAB.KUDUS Yulia Pratiwi; Ina Ristian; Ricka Islamiyati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v1i1.2

Abstract

Lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Lidah buaya juga menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS. Akhir- akhir ini pemanfaatan lidah buaya sudah banyak ada di pasaran, namun belum banyak yang mengembangkan lidah buaya sebagai makanan untuk kesehatan. Manisan lidah buaya merupakan salah satu produk makanan olahan  lidah buaya yang mudah dibuat, peralatan yang digunakan relatif sederhana, biaya produksi murah, dan bahan dasar pembuatan manisan lidah buaya mudah didapatkan. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini antara lain: : (1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Manisan lidah buaya yang dapat digunakan obat Pencahar, (2) Mengembangkan Lidah Buaya sebagai makanan untuk kesehatan, dan (3) Meningkatkan ketrampilan peserta tentang pembuatan Manisan lidah buaya Hasil dari kegiatan ini terlihat dengan adanya pengetahuan masyarakat tentang lidah buaya, peningkatan kesadaran masyarakat tentang Manisan  Lidah Buaya untuk makanan kesehatan,dan menjadi masyarakat yang lebih trampil.Kata Kunci : Manisan, Lidah Buaya
Kajian Drug Related Problems (DRPs) Interaksi Obat dalam Peresepan Polifarmasi pada Pasien Prolanis di Fasilitas Kesehatan Dasar Dokter X Kabupaten Kudus Annis Rahmawaty; Yulia Pratiwi
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 6, No 1 (2022): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v6i1.158

Abstract

Permasalahan obat pasien atau Drug Related Problems (DRPs) yang sering ditemukan berupa terjadinya interaksi obat. Pasien Prolanis khususnya pasien diabetes melitus dan hipertensi sering mendapatkan peresepan polifarmasi dalam terapinya yang akan berdampak pada meningkatnya kejadian interaksi obat sehingga dapat mengakibatkan keadaan klinis pasien. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui adanya kejadian interaksi obat dalam peresepan polifarmasi dan untuk mengetahui hubungan jumlah obat dan diagnosa penyakit dalam peresepan pasien prolanis terhadap kejadian interaksi obat. Lembar resep dan catatan medik yang diterima akan diseleksi dan dicatat lalu dilakukan analisa terhadap kejadian interaksi obat dengan menggunakan Stockley Drug's Interaction 8th Edition, Drugs Interaction Probability (DIPs), Drug Interaction Checker (Medscape). Metode pengambilan data menggunakan Total Sampling. Analisa data menggunakan uji Frequencies dan Rank Spearman. Hasil penelitian ini terdapat kejadian interaksi obat pada peresepan polifarmasi pasien prolanis dan terdapat hubungan jumlah obat dan diagnosa penyakit dalam peresepan prolanis terhadap kejadian interaksi obat di dapatkan P = 0,000 dengan koefisien korelasi -0,671dan -0,393.