Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Kesehatan

PERANAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN SWAMEDIKASI PADA PASIEN BPJS Yulia Pratiwi; Annis Rahmawaty; Ricka Islamiyati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 3, No 1 (2020) : Januari 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v3i1.69

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya seseorang untuk mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Pemilihan dan penggunaan obat tersebut ditujukan untuk mengatasi penyakit dan gejala penyakit ringan. Besarnya biaya kesehatan di Indonesia yang tergolong mahal sebagian diantaranya telah dapat diatasi dengan adanya jaminan kesehatan seperti BPJS. Apoteker mempunyai peranan yang sangat besar untuk menjamin bahwa pasien menerima obat dan pengobatan dengan baik, aman, dan efektif sesuai dengan tujuan terapi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan secara umum untuk mengubah pola pikir dan cara pandang masyarakat untuk dapat menyikapi secara tepat tentang informasi mengenai penyakit-penyakit yang dapat diobati sendiri oleh pasien. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan pasien BPJS setelah diberikan edukasi dan pengetahuan oleh apoteker tentang cara mengobati gejala penyakit dan cara melakukan swamedikasi terkait penggunaan obat yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari sudah baik. Luaran penelitian ini antara lain adanya publikasi ilmiah di Jurnal Pengabdian Kesehatan CENDEKIA UTAMA ISSN 2614-3593 dan pengayaan bahan ajar Swamedikasi di Program Studi S1 Farmasi STIKES Cendekia Utama Kudus. telah sesuai target yang diharapkan. Kata Kunci : Apoteker ; BPJS ; Swamedikasi
PENGOBATAN GRATIS DAN SOSIALISASI “ HIPERTENSI” DI DESA CRANGGANG KUDUS Annis Rahmawaty; Yulia Pratiwi; Dwi Susiloningrum; Rifda Naufa Lina; Hasty Martha Wijaya; Heni Setyoningsih
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i1.107

Abstract

Hipertensi sering disebut dengan istilah tekanan darah tinggi. Kejadian hipertensi di masyarakat merupakan salah satu 'silent killer’ karena seringkali  tidak menunjukkan gejala sama sekali. Penggunaan obat sering kali diperlukan pada sebagian masyarakat apabila adanya perubahan gaya hidup yang telah dilakukan terbukti tidak efektif  sehingga obat diharuskan diminum seumur hidup. Waspada terhadap terjadinya hipertensi perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar tidak terjadi risiko terkait komplikasi kesehatan pada masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa pengobatan gratis dan sosialisasi tentang “Hipertensi” di Desa Cranggang, selain itu untuk membantu masyarakat dilingkungan warga Desa Cranggang untuk dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang informasi penyakit hipertensi dan penggunaan obat hipertensi yang tepat. Hasil kegiatan pengabdian masyakat adanya perubahan sikap dan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup sehat khususnya menjaga tekanan darah pada range normal. Selain itu warga Desa Cranggang dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang informasi penyakit hipertensi dan penggunaan obat hipertensi yang tepat. Kata Kunci : Hipertensi; Sosialisasi
Penggunaan Vitamin Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Di Masa Pandemi Heni Setyoningsih; Yulia Pratiwi; Annis Rahmawaty; Hasty Martha Wijaya; Rifda Naufa Lina
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i2.131

Abstract

Virus Corona diklaim sebagai penyakit pandemi, berarti virus mematikan tersebut menyebar tidak terkontrol di sebagian besar negara di dunia. Gejala virus corona antara lain demam, batuk, kelelahan, sesak napas dan hilangnya indera penciuman serta diare. Masa inkubasi yang akurat untuk virus ini, tetapi gejalanya dapat muncul kapan saja antara satu hari hingga dua minggu setelah terpapar. Pada dasarnya, tubuh manusia memiliki sistem imun untuk melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Namun, ada hal-hal yang dapat melemahkan sistem imun atau daya tahan tubuh seseorang, antara lain penuaan, kurang gizi, penyakit, bahkan penggunaan obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, fungsi sistem imun merupakan bagian penting dan perlu senantiasa dijaga agar daya tahan tubuh tetap kuat dan optimal. Sistem imun yang kuat sangat penting bagi pertahanan tubuh dalam mencegah berbagai penyakit menular, terutama di masa pandemi COVID-19.Infeksi Coronavirus (2019-nCoV) belum memiliki obat antivirus target yang efektif. Pengobatan suportif masih menjadi pengobatan utama saat ini untuk pasien COVID-19. Salah satunya pemberian Vitamin C, D, dan Seng oral maupun intravena dapat mengurangi peningkatan risiko komplikasi, mengurangi tingkat keparahan, mengatasi gejala, dan meningkatkan imunitas tubuh.Metode pengabdian masyarakat ini dalam mengatasi masalah masyarakat untuk menghadapi pandemi virus Covid-19 yang dilakukan oleh Tim STIKES Cendekia Utama Kudus adalah melalui sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan dan pembagian vitamin C, D, dan Seng bagi para pengunjung Kawasan objek wisata Menara Kudus untuk meningkatkan imunitas tubuh sehingga dapat meminimalisir penularan virus Covid-19 serta memutus mata rantai penularannya. Masyarakat pengunjung area wisata menara sangat antusias dan menyambut baik kegiatan tersebut dan mengaharapkan untuk bisa dilakukan kegiatan serupa secara berkelanjutan mengingat masa pandemi belum bisa dipastikan kapan berakhir.
PENGEMBANGAN MANISAN LIDAH BUAYA (MALIBU) SEBAGAI OBAT PENCAHAR ALAMI DI DESA GOLAN 4/4 GOLANTEPUS, KEC.MEJOBO, KAB.KUDUS Yulia Pratiwi; Ina Ristian; Ricka Islamiyati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v1i1.2

Abstract

Lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Lidah buaya juga menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS. Akhir- akhir ini pemanfaatan lidah buaya sudah banyak ada di pasaran, namun belum banyak yang mengembangkan lidah buaya sebagai makanan untuk kesehatan. Manisan lidah buaya merupakan salah satu produk makanan olahan  lidah buaya yang mudah dibuat, peralatan yang digunakan relatif sederhana, biaya produksi murah, dan bahan dasar pembuatan manisan lidah buaya mudah didapatkan. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini antara lain: : (1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Manisan lidah buaya yang dapat digunakan obat Pencahar, (2) Mengembangkan Lidah Buaya sebagai makanan untuk kesehatan, dan (3) Meningkatkan ketrampilan peserta tentang pembuatan Manisan lidah buaya Hasil dari kegiatan ini terlihat dengan adanya pengetahuan masyarakat tentang lidah buaya, peningkatan kesadaran masyarakat tentang Manisan  Lidah Buaya untuk makanan kesehatan,dan menjadi masyarakat yang lebih trampil.Kata Kunci : Manisan, Lidah Buaya