Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Interpretasi Kualitas Air Tanah Dari Hasil Pengukuran Geolistrik Di Pantai Balonrejo, Jawa Tengah Adang S Soewali; Wawan Herawan; Heni Rengganis; Sri Mulat Yuningsih
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 3, No 1 (2012): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1105.112 KB) | DOI: 10.32679/jth.v3i1.264

Abstract

Pemanfaatan Sumber-Sumber Air untuk Mendukung Irigasi Pertanian Tebu di Kaki Gunung Tambora yan adhitya wesda Wardhana; Derry Prasetya Putra Santosa; Heni Rengganis
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 8, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1153.215 KB) | DOI: 10.32679/jth.v8i1.209

Abstract

PENILAIAN KONDISI AIR TANAH DAN UPAYA KONSERVASI DI WILAYAH CEKUNGAN AIR TANAH BOGOR Heni Rengganis; Dadi Harnandi
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 2, No 2 (2011): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.59 KB) | DOI: 10.32679/jth.v2i2.253

Abstract

INTERPRETASI GEOHIDROLOGI UNTUK PENENTUAN SISTEM CEKUNGAN AIR TANAH LIMBOTO-GORONTALO Pulung A Pranantya; Heni Rengganis
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 1, No 2 (2010): Jurnal Teknik Hidraulik
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.197 KB) | DOI: 10.32679/jth.v1i2.237

Abstract

SEBARAN AIR TANAH PAYAU-ASIN DI DATARAN PANTAI SURABAYA-PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR Dadi Harnandi; Heni Rengganis
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 1, No 2 (2010): Jurnal Teknik Hidraulik
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2798.123 KB) | DOI: 10.32679/jth.v1i2.236

Abstract

Laju perkembangan yang pesat pada setiap sektor kehidupan di dataran pantai Surabaya-Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, menyebabkan permintaan air bersih terus meningkat. Ironisnya, di daerah ini total kebutuhan akan air bersih tersebut masih tergantung pada air tanah. Kecenderungan peningkatan pemakaian air tanah tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi air tanah berupa penurunan kedudukan muka air tanah, dan dampak lainnya berupa intrusi air asin (air laut). Saat ini batas sebaran air tanah payau-asin pada akuifer tidak terkekang dari garis pantai di daerah Waru mencapai 3,3 km, Sidoarjo 10,8 km, Candi 5,9 km, Tanggulangin 9,9 km, dan Porong 8,7 km. Di daerah WatutulisWonoayuPopohBuduranSedati, air tanah payau atau asin pada akuifer terkekang terdapat pada akuifer yang dibentuk oleh batuan dari Formasi (F) Pucangan, berada pada kedalaman lebih dari 48 mbmt (m bawah muka tanah) di sekitar Buduran dan lebih dari 80 mbmt di sekitar Watutulis. Di daerah PulokertoKedungsari air tanah payau-asin dijumpai dalam akuifer pada kedalaman lebih dari 24 mbmt, yang merupakan batuan dari Formasi. Notopuro. Untuk mencegah dan mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi terhadap kondisi air tanah, maka diperlukan upaya pengendalian pemakaian air tanah, agar terjamin kelestarian pemakaiannya.
Potensi Air Tanah Di Wilayah Pengungsian Erupsi Gunung Agung Bali Yan Adhitya Wesda Wardhana; Isnan Fauzan; Heni Rengganis
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 10, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jth.v10i2.602

Abstract

Gunung Agung is a stratovolcano type of volcano which has a height of 3,142 masl and is located in Karangasem Regency, Bali Province. At the end of 2017, Mount Agung's volcanic activity increased until it finally erupted several times in October to December. The government has prepared refuge pockets at the foot of Mount Agung, in areas that are not directly affected by eruption. There are 19 drilling plan points that will be carried out to meet the raw water needs at the evacuation site. This paper presents the groundwater recharge potential including the distribution of water sources, Hydrogeological conditions and the magnitude of groundwater recharge potential at hillside of Mount Agung and the surrounding area. The method used in this study is a field survey, calculation of potential recharge, analysis and evaluation of hydrogeological conditions, distribution of water sources and calculation of potential groundwater recharge. Groundwater at the foot of Mount Agung has the potential to be utilized and developed mainly to cover raw water needs in several refugee locations, namely in the Districts of Sidemen, Abang and Karangasem. The result of the analysis is that the largest groundwater potential is in Kubu Sub-District, namely 97,560,207 m3 / year, with a position that is relatively susceptible to primary hazards and secondary to Mount Agung eruption. For locations that are relatively safe and reachable in the area, they are in Tianyar, Sukadana, Baturinggit, Kubu, and Tulamben Villages, all of which are on the coast of the sea. These results are expected to be used by local governments in an effort to deal with the provision of water from the impact of the eruption of Mount Agung.
C - ORGANIC DISTRIBUTION AS A SOURCE OF METHANE EMISSIONS IN WONOGIRI RESERVOIR Wawan Herawan; Heni Rengganis
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 7, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4303.807 KB) | DOI: 10.32679/jth.v7i1.553

Abstract

Sources of methane emissions from reservoirs are still not widely known in Indonesia. The Research regarding the methane emission source in undated reservoirs is very important to be done to gain data and information, therefore the global warming issues that associated with the methane emission can be solved. This paper discussing about the methane gas emissions that is influenced by the spread of C-organic at the Wonogiri reservoir. Identification of the availability of C-organic, water and sludge sampling was taken at some locations supposed to represent similar conditions. Results of labolatory analysis indicated that the magnitude of the methane production is highly dependent on the C-organic inputs from the water inflow of river catchment or activities involving organic material in the reservoir. Highest potential of methane production was encountered at the river mouth of Kali Kedawung and near the floating fish cultivation. Total potential of methane production of water in the Wonogiri reservoir is at an elevation of 134.7 m with 321.75 million m3 of water volume and 50 km2 of surface water area, stored a methane production of approximately 437.6 tonnes. Mitigation of methane emissions is to be done by reducing C-organic inputs to the reservoir by controlling the land-use in the catchment and reduce floating fish cultivation in the reservoir.
STRATEGI DAN UPAYA PEMANFAATAN SUMBER AIR UMBULAN UNTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PROVINSI JAWA TIMUR Heni Rengganis; Wulan Seizarwati
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1946.363 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.513

Abstract

Potensi sumber daya air yang melimpah di wilayah Umbulan belum disertai dengan pengelolaan yang optimal. Sumber air utama berupa mata air dengan debit 4.000 l/s telah diusulkan untuk dimanfaatkan sebagai air baku air bersih bagi kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yaitu Pasuruan, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Akan tetapi, sumber mata air tersebut belum dapat dipastikan keandalan debitnya mengingat adanya indikasi penurunan debit Mata Air Umbulan. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memperoleh kepastian potensi pasokan air dari Mata Air Umbulan. Keandalan debit Mata Air Umbulan yang paling aman untuk dimanfaatkan adalah debit head pond 3.200 l/s sedangkan debit tapak 3.700 l/s. Sumber air baku tambahan dapat diperoleh dari Mata Air Kali Semut (Q ratarata = 272,7 l/s) dan Mata Air Banyubiru (Q ratarata = 348,9 l/s). Kualitas air Umbulan di titik rencana pengambilan B8 dan kolam penurapan sudah memenuhi persyaratan air baku air minum menurut PP No. 82 Tahun 2001, sedangkan di titik BD-1 dan pos AWLR perlu dilakukan pengolahan sederhana berupa koagulasi terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Berdasarkan baku mutu Permenkes No. 416 Tahun 1990, sumber air Umbulan dapat dimanfaatkan sebagai air bersih dan dapat diminum apabila telah dimasak. Pada saat ini sumber air Umbulan merupakan mata air terbesar di Pulau Jawa dengan kualitas baik, maka diharapkan sumber air yang berharga ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.
Penilaian Dan Perhitungan Imbuhan Air Tanah Alami Pada Cekungan Air Tanah Umbulan Heni Rengganis
JURNAL SUMBER DAYA AIR Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Bina Teknik Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.328 KB) | DOI: 10.32679/jsda.v7i1.374

Abstract

Indication of land use changes in Umbulan groundwater basin and its surroundings, was detected a few years ago. Floods occurred in recent years due to densely population urban areas and communities based onfarming in the hilly area on Tengger mountain slope. Related with the proposed utilization of Umbulan spring for clean water supply for some cities and districts in East Java, calculation was carried out to estimate the groundwater recharge. The calculation was done by using NAM rainfall runoff simulation model as part of the MIKE 11 model system. The calculation results of NAM simulation model process of some catchments of groundwater recharge rate within the Umbulan groundwater basin are: Rejoso catchment, 633 mm, Petung catchment, 568.7 mm, and Gembong catchment, 655.8 mm. All of the analysis results can be used in the calculation of water availability potency in a groundwater basin, and the final results then are used for input and proposal of groundwater management and development related to regional spatialplanning.
UPAYA PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER AIR DI PULAU KECIL SUPIORI PAPUA Heni Rengganis
JURNAL SUMBER DAYA AIR Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Bina Teknik Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jsda.v11i1.111

Abstract

Wilayah Kabupaten Supiori merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang terdiri atas pulau Supiori dan pulau-pulau kecil lainnya. Pulau ini memiliki sejumlah sumber air berupa mata air yang lokasinya tersebar hampir di seluruh kecamatan. Potensi sumber air di wilayah ini, secara kuantitas sangat berlebih jika hanya digunakan untuk kebutuhan air bersih penduduk saja. Penelitian pemanfaatan dan pengembangan pendayagunaan sumber air dilaksanakan dengan survei lapangan dan dilanjutkan dengan pengukuran serta evaluasi pengembangan dan pendayagunaan khususnya mata air. Sebagian besar sumber air di Pulau Supriori berpotensi untuk dikembangkan. Selain dipakai untuk kebutuhan industri pariwisata dapat juga digunakan untuk industri yang menggunakan air sebagai bahan baku utama, seperti air minum dalam kemasan. Tujuan penelitian adalah mendapatkan gambaran tentang pemanfaatan sumber air di pulau kecil Supiori Papua untuk berbagai kebutuhan dan kemungkinan pemanfaatan sebagai air baku air minum dalam kemasan. Sasarannya adalah agar pemerintah daerah setempat dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sumber-sumber air yang dapat dipertahankan keberlanjutannya. Salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan yaitu sumber air Mastrip dengan debit 40 l/s - 812 l/s. Meskipun jauh dari permukiman penduduk, tetapi lokasi ini mudah dijangkau dari arah laut. Potensi ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat Kabupaten Supiori, karena selama ini air minum dalam kemasan yang beredar di Papua berasal dari daerah Jawa Timur.