Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ACCSESS AND BENEFIT SHARING SDG : PERATURAN DAN IMPLEMENTASINYA DI AFRIKA SELATAN Koko Junaidi
Agroprimatech Vol. 5 No. 2 (2022): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v5i2.2638

Abstract

Afrika Selatan adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan dan bertetangga dengan Namibia, Botswana dan Zimbabwe di utara, Mozambik dan Swaziland di timur laut. Afrika Selatan terletak di 29° 00' S, 24° 00' T. Luas kawasannya adalah 1.219.912 km² termasuk Pulau Robben dan Kepulauan Prince Edwards (Pulau Marion dan Pulau Prince Edward). Afrika Selatan bersebelahan dengan Samudra Atlantik di pantai barat dan Samudra Selatan dan Samudra Hindia di pantai timur. Arus utama di samudra-samudra tersebut adalah arus sejuk Benguela dan arus hangat Agulhas. Titik paling rendah adalah Samudra Atlantik pada 0 m dan paling tinggi ialah Njesuthi pada ketinggian 3.408 m. Afrika Selatan juga mempunyai iklim yang berbeda-beda. Di barat daya negara ini, iklimnya adalah Mediterania, di kawasan pendalaman ia beriklim sederhana, dan di timur laut iklimnya adalah subtropis. Afrika Selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang berpendapatan sederhana. Negara ini kaya dengan bahan tambang terutamanya bahan tambang bernilai tinggi seperti emas, platinum dan berlian. Ia juga mempunyai sistem keuangan, perundangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur yang maju dan modern. Bursa sahamnya di Johannesburg begitu aktif hingga pernah berada di urutan ke-10 terbesar di dunia. Dalam hal ini Afrika Selatan juga memiliki sumber daya genetik yang cukup banyak jumlahnya sehingga diadakan penindak lanjutan terhadap keuntungan kepada masyarakat sekitar dengan adanya sumber daya alam yang telah disediakan di bumi ini.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DALAM MEMILIH MEREK MINYAK GORENG BIMOLI: (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Medan Deli, Kota Medan) Putrisina; Koko Junaidi; Ade Putra Hapiz
Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Agrilink Vol 4 No 2 Agustus 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.934 KB) | DOI: 10.36985/jak.v4i2.412

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen minyak goreng bimoli, mengidentifikasi proses pengambilan keputusan konsumen dalam memilih produk minyak goreng kemasan bermerek bimoli,mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk minyak goreng kemasan bermerek Bimoli. Pengambilan sampel dilakukan kepada petani kelapa sawit dengan sampelsebanyak 100 responden. Metode analisis yang dilakukan adalah dengan metode analisis regresi linear berganda, pengelolahan data dibantu oleh sofware (SPSS) Versi 22. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Hasil uji parsial menunjukkan bahwa faktor budaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minyak goreng merek Bimoli. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa faktor sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minyak goreng merek bimoli, hasil uji parsial menunjukkan bahwa faktor pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian minyak goreng merek bimoli, hasil uji parsial menunjukkan bahwa faktor psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minyak goreng merek bimoli, hasil uji simultan menunjukkan bahwa faktor sosial, faktor budaya, faktor pribadi dan faktor psikologis secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian minyak goreng merek Bimoli. The purpose of this study is to identify the characteristics of consumers of bimoli cooking oil, identify the consumer decision-making processin selecting bimoli branded packaged cooking oil products, know the factors that affect consumer decisions in the purchase of Bimoli branded packaged cooking oil products. Sampling was conducted to palmoil farmers with a sample of 100 respondents. The method of analysis is by multiple linearregression analysis methods, data management assisted by sofware (SPSS) Version 22. The study was conducted in July-August 2020. The results of this study concluded that partial testresults showed that cultural factors had a positive and significant effect on the decision topurchase Bimoli brand cooking oil. Partial test results showed that social factors had apositive and significant effect on bimoli brand cooking oil purchasing decisions, partial test results showed that personal factors influenced bimoli brand cooking oil purchasing decisions, partial test results showed that psychological factors had a positive and signifi can teffecton bimoli brand cooking oil purchasing decisions, simultaneous test results showed that social factors,cultural factors,personal factors and psychological factors together had a positive and significant influence on the variables of bimoli brand cooking oil purchasing decisions.
Produktivitas Crude Palm Oil (CPO) Pada Perkebunan Kelapa Sawit Koko Junaidi
Agriprimatech Vol. 6 No. 2 (2023): Agriprimatech
Publisher : Prodi Agribisnis Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar dan luas lahan sawit yang dimiliki Indonesia saat ini merupakan yang terluas di dunia. Namun dibandingkan dengan luas lahan yang ada, produktivitas yang dihasilkan masih tergolong rendah. Dari data Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2011 dapat dilihat bahwa produktivitas per Ha TBS Tahun 2010 adalah 19.844.901 ton / 7.824.623 ha sebesar 2,54 ton / ha / tahun. Hasil tahun 2011 tersebut jauh dari rekomendasi PPKS 25,93 ton / ha / tahun. Tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit Indonesia bervariasi menurut jenis kepemilikan. Menurut Departemen Pertanian, pada umumnya tingkat produktivitas perkebunan rakyat (PR) paling rendah dibandingkan perkebunan negara (PBN) dan perkebunan swasta (PBS). Diperkirakan produktivitas perkebunan rakyat hanya mencapai rata-rata 2,5 ton CPO per hektar dan 0,33 ton minyak inti sawit (PKO) hal ini disebabkan kurangnya perawatan perkebunan tersebut. Sementara itu, perkebunan negara memiliki produktivitas tertinggi yang mampu menghasilkan rata-rata sekitar 4,82 ton CPO per hektar dan 0,91 ton PKO per hektar. Sedangkan untuk perkebunan swasta rata-rata menghasilkan 3,48 ton CPO per hektar dan 0,57 ton PKO per hektar.
ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN PAKAN BURUNG GOSONG KAKI MERAH (Megapodius reindwardt) DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG TUNAK Koko Junaidi; Julaili Irni
Agroprimatech Vol. 6 No. 2 (2023): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Burung gosong kaki merah (Megapodius reindwart Dumont 1823) digolongkan sebagai satwa yang dilindungi berdasarkan PP No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Sebagai kawasan Taman Wisata Alam maka TWA Gunung Tunak berfungsi sebagai kawasan pelestarian alam (KPA) yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan konservasi yang diperuntukkan sebagai kawasan rekreasi dan pariwisata alam. Terkait dengan fungsinya tersebut maka TWA Gunung Tunak mempunyai peran yang penting dalam menunjang konservasi satwaliar khususnya burung gosong kaki merah dan terlaksananya kegiatan rekreasi dan pariwisata alam seara berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis pakan tumbuhan serta mengetahui keanekaragaman jenis pakan tumbuhan burung gosong kaki merah di TWA Gunung Tunak. Keragaman jenis tumbuhan pakan menggunakan beberapa indeks yaitu Indeks keanekaragaman spesies (Indeks Shannon-Wiener), indeks kekayaan Margalef, dan indeks kemerataan spesies (Indeks Pielou). Berdasarkan hasil pengambilan data di lapangan ditemukan 13 spesies (20%) dari 65 spesies tumbuhan yang berpotensi sebagai sumber burung gosong kaki merah. Keanekaragaman spesies berdasarkan indeks Shannon-Wiener berkisar antara 0.26 hingga 0.69 untuk tumbuhan bawah/tumbuhan merambat; 0.46 hingga 1.04 untuk tiang; serta 0.74 hingga 1.39 untuk pohon. Indeks kekayaan Margalef tumbuhan pakan burung gosong kaki berkisar antara 0.38 hingga 1.44 untuk tumbuhan bawah/tumbuhan merambat; 0.72 hingga 1.44 untuk tingkat tiang; serta 0.96 hingga 1.70 untuk pohon. Untuk indeks kemerataan spesies (Indeks Pielou) didapatkan berkisar antara 0,37 hingga 1,00 untuk tumbuhan bawah/tumbuhan merambat; 0,42 hingga 0,95 untuk tiang; serta 0,62 hingga 0,97 untuk pohon.
Analisis Pengendalian Kualitas Biji Kopi Dengan Metode Six Sigma Pada Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan Di Kabupaten Aceh Tengah Koko Junaidi
AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis Vol 5, No 2 (2023): AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis JULI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrisains.v5i2.2383

Abstract

Coffee is one of the leading commodities in the plantation sector. One of the districts that is the center of coffee, namely Central Aceh District, located in Aceh Province, Baitul Qiradh Cooperative (KBQ) Baburrayyan is one of the cooperatives that has succeeded in meeting international quality standards. This cooperative already has good quality but there are still a number of failures that occur so it is thirsty to be examined again. The location of this research is the Baitul Qiradh Baburrayyan Cooperative. The object that I use in this research is the chairman or manager, employees and assisted farmers at KBQ Baburrayyan. The types of data in this research are secondary and primary. The method used in this study is the six sigma method which refers to five stages, namely Define, Measure, Analyze, Improve and Control (DMAIC). The results of this study indicate that there are two causes of disability, namely the cultivation of plants by 60% and the process of sangria by 30%. This is a result of several factors, namely the purchasing and drying factors. At the measurement level, the value of DPMO is found which states that out of 1,000,000 opportunities there will be 654,982 kg of defects. At the analyze stage normal capability. At the improve stage there are four causes, namely humans, machines, methods and the environment. At the control stage, overseeing each stage. The implementation and implications for cooperatives of the latest methods greatly increase the capabilities of each stage in cooperatives. To improve quality standards, cooperatives use six sigma to run effectively and efficiently which makes the failure rate for coffee beans decrease to even zero failure.