Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Strategi Pelestarian Tradisi Katoba sebagai Media Pendidikan Islam pada Masyarakat Etnis Muna di Sulawesi Tenggara Rukmina Gonibala; Ardianto Ardianto; Hadirman Hadirman
Journal of Islamic Education Policy Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.566 KB) | DOI: 10.30984/j.v3i1.849

Abstract

ABSTRACT., The purpose of this study was to describe the preservation strategy of the katoba’s tradition as a medium of Islamic education in Muna ethnic communities at Southeast Sulawesi. Katoba was a life cycle tradition that deals with the practice of Islamic values which carried out hereditary by Muna ethnic communities. In Muna ethnic communities, the Katoba tradition was understood as a ritual of "repentance", or "child islamization" which aged 7-11 years old. In its implementation, the katoba tradition contains the values of Islamic education that are represented, both verbally and nonverbally. This study used a qualitative approach with the research location in Muna district and West Muna District, at Southeast Sulawesi Province. By using the interactive analysis, this study produced the facts about the preservation of the katoba tradition as a medium of Islamic education in the Muna community which carried out by (1) inheriting katoba values in the family environment, (2) preserving the Muna language, (2) increasing the professionalism of imamu, and (4) preservation through "Katoba-insightful" teaching and research.               Keywords: strategy of preservation, katoba tradition, Muna ethnic communities ABSTRAK., Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan strategi pelestarian tradisi katoba sebagai media pendidikan Islam pada masyarakat etnis Muna di Sulawesi Tenggara. Katoba adalah tradisi siklus hidup yang bertalian dengan praktik nilai-nilai Islam yang dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat etnis Muna. Bagi masyarakat etnis Muna, tradisi katoba dipahami sebagai ritual “pertobatan”, atau “pengislaman anak” berusia 7-11 tahun. Dalam pelaksanaannya tradisi katoba mengandung nilai-nilai pendidikan Islam yang direpsentasikan, baik secara verbal maupun nonverbal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian di kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat Propinsi Sulawesi Tenggara. Menggunakan analisis interaktif, penelitian ini menghasilkan fakta-fakta strategi pelestarian tradisi katoba sebagai media pendidikan Islam pada masyarakat Muna dilakukan dengan langkah-langkah (1) pewarisan nilai-nilai katoba di lingkungan keluarga, (2) pelestarian bahasa Muna, (2) peningkatan profesionalisme imamu, dan (4) pelestarian melalui pengajaran dan penelitian “Berwawasan Katoba”. Kata Kunci: strategi pelestarian, tradisi katoba, masyarakat etnis Muna
Fungsi Bahasa dalam Sastra Lisan Kabhanti Gambusu pada Masyarakat Muna Hadirman Hadirman
Kadera Bahasa Vol 11, No 2 (2019): KABA Vol 11 No. 2
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1483.561 KB) | DOI: 10.47541/kaba.v11i2.69

Abstract

Fungsi Bahasa dalam Sastra Lisan Kabhanti Gambusu pada Masyarakat Muna HadirmanInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Manadohadirman@iain-manado.ac.idHardinUniversitas Halu Oleo Kendarihardinatty@yahoo.co.id MusafarInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Manadomusafarmusafar@iain-manado.ac.id  AbstrakBahasa Muna sebagai bahasa daerah yang dimiliki masyarakat Muna di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara, mempunyai dimensi komunikatif dan dimensi budaya. Dimensi komunikatif melihat bahasa dalam fungsinya sebagai tansmisi pesan. Sedangkan dimensi budaya, bahasa sebagai wahana untuk mengekspresikan makna budaya. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengeksplorasi fungsi bahasa dalam sastra lisan kabhanti gambusu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualiatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerminan bahasa dan budaya pada teks sastra lisan kabhanti gambusu mempunyai fungsi. Fungsi bahasa yang terdapat dalam sastra lisan kabhanti gambusu terdiri atas tiga fungsi, yakni fungsi informatif, interaktif, dan imajinatif. 2) Fungsi bahasa dalam sastra lisan kabhanti gambusu mengandung makna yang berkaitan dengan kepercayaan lokal/religius, pendidikan karakter, solidaritas sosial, etika, estetis, dan percintaan. Kata kunci: fungsi bahasa, sastra lisan, kabhanti gambusu, masyarakat Muna   Abstract Muna language as local language which belong to Muna community in Muna Regency Soutaeast Province, has comunnication and culture dimenssion. Communicative dimension in function as massege transmision. while, culture dimenssion, language as a medium to ekspress a culture meaning. The purpose this article is to explore the function of language in the oral literacy kabhanti gambusu. The method used in this research is descriptive-qualitative. The results showed that ekspression of language and culture in orally literacy text kabhanti gambusu has function. Function of language in to oral literacy kabhanti gambusu such as there function, are information function, interactive function, and imaginative function. The function of language in the oral literacy kabhanti gambusu contains meaning related to local beliefs/religious, character education, social solidarity, ethics, aesthetics, and romance.Keywords: language function, oral literacy, kabhanti gambusu, Muna communityAbstractMuna language as local language which belong to Muna Etnic in Muna Regency Soutaeast Province, has comunnication and culture dimenssion.. Communicative dimension in function as massege transmision. while, culture dimenssion, language as a medium to ekspress a culture meaning.  Ekspression of language and culture in  orally literacy text kabhanti gambusu has function. Function of language in to oral literacy kabhanti gambusu such as there function, are information function, interactive function, and imaginative function.
Pembentukan Karakter Siswa melalui Pembiasaan dan Keteladanan Guru Rhyan Prayuddy Reksamunandar; Hadirman Hadirman
CENDEKIA Vol. 14 No. 01 (2022): Cendekia March 2022
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v14i01.251

Abstract

The formation of student character through habituation and example can be the basic capital for character building in Islamic educational institutions. With this habituation and example, students get real examples where they study. This study aims to describe the character formation of students through habituation and example of teachers at MIN 1 Minahasa. This study used descriptive qualitative method. The results showed that the formation of student character through habituation at MIN 1 Minahasa was carried out by habituation in carrying out the dhuha prayer, greeting parents, teachers, older siblings, and peers. Students are accustomed to wearing uniforms, memorizing short verses and Asmaul Husna, the attributes of Allah, and getting used to reading prayers before and after the lesson begins and ends. Meanwhile, character building through the example of teachers is carried out by providing advice related to character education during the implementation of the morning apple, the learning process, and students' daily activities at school.
Praktik Pembentukan Pendidikan Karakter Bangsa di Lembaga Pendidikan Islam (Studi di MIN 1 Minahasa) Mastang Ambo Baba; Hadirman Hadirman; Rhyan Prayuddy Reksamunandar
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 02 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i02.2375

Abstract

Pendidikan karakter bangsa merupakan hal yang sangat penting diwujudkan oleh lembaga pendidikan Islam, khususnya madrasah. Dengan menggalakkan pendidikan karakter pada siswa, maka akan melahirkan peserta didik yang memiliki akhlak yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembentukan pendidikan karakter bangsa di MIN 1 Minahasa pada era pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa praktik  pembentukan karakter siswa di MIN 1 Minahasa dilakukan dengan sosialisasi melalui visi dan misi,  integrasi pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran, pembinaan melalui kegiatan ekstrakurikuler, dan membudayakan pendidikan karakter di MIN 1 Minahasa.
Pelaksanaan Supervisi Kepala Madrasah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Di Madrasah Aliyah Tanamon Kabupaten Minahasa Selatan Abdul Latif Samal; Hadirman Hadirman; Mirnawati Tompunu
Journal of Islamic Education Leadership Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.834 KB) | DOI: 10.30984/jmpi.v1i1.79

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan supervisi Kepala Madrasah untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran, untuk mengetahui bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran di Madrasah Aliyah dan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung, faktor penghambat dan solusinya pelaksanaan supervisi Kepala Madrasah untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-September 2021 di Madrasah Aliyah Tanamon Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini informan yang diambil yaitu Kepala Madrasah, tiga orang guru sekaligus wali kelas dan tiga orang siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, bahwa pelaksanaan supervisi Kepala Madrasah untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran di Madrasah Aliyah Tanamon Kabupaten Minahasa Selatan ini telah dilakukan dengan sangat baik dan teratur. Kemudian faktor pendukungnya yakni sebuah perhatian berupa memberikan dukungan, motivasi dan arahan. Faktor penghambatnya adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai dan juga kurangnya sumber daya manusia (SDM) sehingga masing-masing guru itu mengajarkan pelajaran lebih dari satu mata pelajaran. adapun solusi yang dilakukan oleh Kepala Madrasah yaitu dengan mengadakan atau menyediakan hambatan yang ada yaitu sarana dan prasarana dan juga Kepala Madrasah mengadakan sumber daya manusia dengan itu segala tugas yang diberikan oleh Kepala Madrasah kepada staf dewan guru akan lebih fokus dengan satu mata pelajaran.
Strategi Pelestarian Ritual Katoba pada Komunitas Muna Perantauan di Kota Kendari Musafar Musafar; Hadirman Hadirman; Indra Rahayu Setiawati
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7617

Abstract

Tradisi katoba yang dipraktikkan komunitas Muna perantauan di Kota Kendari berkaitan dengan upaya untuk melestarikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ritual katoba sangat kaya dengan nilai-nilai hidup yang disampaikan seorang imamu kepada anak yang di-katoba. Namun demikian, penyusutan nilai tidak menutup kemungkinan akan terjadi dalam ritual katoba apalagi yang dilaksanakan di perantauan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pelestarian nilai-nilai ritual katoba pada komunitas Muna perantauan di Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil riset menunjukkan bahwa strategi pelestarian nilai-nilai ritual katoba pada komunitas etnik Muna perantauan di Kota Kendari dapat dilakukan melalui: mengukuhkan pelaksanaan ritual katoba, sosialisasi nilai ritual katoba pada generasi muda, ritual katoba sejalan dengan syiar Islam, dan pemakaian dua bahasa (Muna-Indonesia) dalam ritual katoba pada komunitas Muna perantauan di Kota Kendari.
Strategi Ekspresi Tutur Berbasis Budaya Verbal pada Masyarakat Multietnik sebagai Upaya Memperkuat Toleransi Beragama Ardianto Ardianto; Hadirman Hadirman
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9149

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui strategi ekspresi tutur berbasis budaya verbal pada masyarakat multietnik di Kota Surakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi komunikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi ekspresi tutur berbasis budaya verbal pada masyarakat multietnik di Kota Surakarta menggunakan tindak tutur direktif ajakan dan menasihati. Implikasi penelitian ini dapat memberikan pemahaman mendalam dalam menggunakan strategi tindak tutur dalam berkomunikasi untuk memperkuat toleransi beragama pada masyarakat multietnik.
IMPLEMENTATION OF RELIGIOUS MODERATION PRACTICES IN MINORITY ISLAMIC VILLAGES IN SEA VILLAGE, PINELENG DISTRICT, MINAHASA REGENCY Fitri Mamonto; Musafar Musafar; Hadirman Hadirman
ILMU USHULUDDIN Vol. 9, No. 2, December 2022
Publisher : Himpunan Peminat Ilmu-Ilmu Ushuluddin (HIPIUS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/iu.v9i2.27404

Abstract

This article is a study related to religious moderation in minority Islamic villages. Moderation of religion in the Muslim-Christian community in Sea Village, Pineleng District is going very well in social interactions and activities. This study raises the issue of how the practice of religious moderation in socio-religious life in a minority Islamic village in Sea Village. The purpose of this study is to describe the practice of religious moderation in socio-religious life in a minority Islamic village in Sea Village. The method used in this research is descriptive-qualitative with a phenomenological approach. The results showed that the practice of religious moderation in the socio-religious life of the Muslim community in Sea Village was applied in social activities, religious activities, and political activities and “village” leadership. The implication of this research is as an effort to maintain cohesiveness and increase religious moderation that has been implemented and maintain it continuously from generation to generation to become a miniature of religious moderation in North Sulawesi.
Pembentukan Karakter Siswa melalui Pembiasaan dan Keteladanan Guru Rhyan Prayuddy Reksamunandar; Hadirman Hadirman
CENDEKIA Vol. 14 No. 01 (2022): Cendekia March 2022
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Billfath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.61 KB) | DOI: 10.37850/cendekia.v14i01.251

Abstract

The formation of student character through habituation and example can be the basic capital for character building in Islamic educational institutions. With this habituation and example, students get real examples where they study. This study aims to describe the character formation of students through habituation and example of teachers at MIN 1 Minahasa. This study used descriptive qualitative method. The results showed that the formation of student character through habituation at MIN 1 Minahasa was carried out by habituation in carrying out the dhuha prayer, greeting parents, teachers, older siblings, and peers. Students are accustomed to wearing uniforms, memorizing short verses and Asmaul Husna, the attributes of Allah, and getting used to reading prayers before and after the lesson begins and ends. Meanwhile, character building through the example of teachers is carried out by providing advice related to character education during the implementation of the morning apple, the learning process, and students' daily activities at school.
IMPLEMENTATION OF RELIGIOUS MODERATION PRACTICES IN MINORITY ISLAMIC VILLAGES IN SEA VILLAGE, PINELENG DISTRICT, MINAHASA REGENCY Fitri Mamonto; Musafar Musafar; Hadirman Hadirman
ILMU USHULUDDIN Vol. 9, No. 2, December 2022
Publisher : Himpunan Peminat Ilmu-Ilmu Ushuluddin (HIPIUS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/iu.v9i2.27404

Abstract

This article is a study related to religious moderation in minority Islamic villages. Moderation of religion in the Muslim-Christian community in Sea Village, Pineleng District is going very well in social interactions and activities. This study raises the issue of how the practice of religious moderation in socio-religious life in a minority Islamic village in Sea Village. The purpose of this study is to describe the practice of religious moderation in socio-religious life in a minority Islamic village in Sea Village. The method used in this research is descriptive-qualitative with a phenomenological approach. The results showed that the practice of religious moderation in the socio-religious life of the Muslim community in Sea Village was applied in social activities, religious activities, and political activities and “village” leadership. The implication of this research is as an effort to maintain cohesiveness and increase religious moderation that has been implemented and maintain it continuously from generation to generation to become a miniature of religious moderation in North Sulawesi.