Herri Sulaiman
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelaksanaan Try Out Mata Pelajaran Matematika dalam Menghadapi USBN Di SD Negeri Kedung Dawa 2 Cirebon Herri Sulaiman; Tonah Tonah; Trusti Hapsari; Fuad Nasir
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v5i1.639

Abstract

ABSTRAKUjian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) merupakan evaluasi skala nasional yang diselenggarakan pemerintah sebagai alat ukur untuk mengetahui keberhasilan seluruh elemen dalam proses pendidikan. Namun, ujian ini seringkali menjadi sebuah hal yang menakutkan bagi siswa dikarenakan mereka menganggap USBN sebagai pengganti UN menjadi satu-satunya alat ukur dalam keberhasilan siswa. Siswa pun seringkali merasa cemas dan khawatir dalam menghadapi ujian sekolah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan persiapan siswa dalam menghadapi USBN melalui berbagai kegiatan dalam pelaksanaan pengerjaan dan pembahasaan soal-soal latihan (tryout). Metode yang dilakukan meliputi sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi. Dari hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa memiliki tingkat kesiapan yang lebih baik setelah beberapakali mengerjakan soal latihan. Hal ini menunjukkan bahwa jika siswa sering berlatih mengerjakan soal latihan, maka siswa akan memiliki tingkat kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi ujian nasional. ABSTRACTThe national standard school examination (USBN) is a national scale evaluation held by the government as a measuring tool to determine the success of all elements in the educational process. However, this exam is often a frightening thing for students because they consider USBN as a substitute for the UN to be the only measuring tool in student success. Students also often feel anxious and worried in facing school exams. The purpose of this activity is to optimize student preparation in facing USBN through various activities in the implementation and discussion of practice questions (tryouts). The method used includes socialization, implementation and evaluation. From the results obtained, it can be seen that students have a better level of readiness after working on the practice questions several times. This shows that if students often practice doing practice questions, then students will have a better level of readiness in facing the national exam.
PENINGKATAN KETERAMPILAN SELF ADVOCACY (SA) MAHASISWA MELALUI TEKNIK STRUCTURE LEARNING APPROACH (SLA) PADA TOPIK FUNGSI REAL Wawan Irmawan; Mohammad Dadan Sundawan; Herri Sulaiman
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2019): MAJU: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Individu sebagai makhluk sosial mempunyai dorongan kuat untuk berinteraksi dengan sesamanya, yang mana memerlukan keterampilan sosial yang baik ditiap interaksinya. Self Advocacy (SA) sebagai salah satu bagian dari keterampilan sosial sangat perlu dilatih dan ditanamkan di dalam diri mahasiswa. Hal ini ditujukan sebagai bekal mereka untuk mendidik siswa di masa depan. SA merupakan keterampilan yang dimiliki oleh individu untuk mengenali, mengetahui kebutuhan dan ketidakmampuan dalam belajar tanpa mengorbankan hak dan martabat diri sendiri atau orang lain. Ada tiga keterampilan yang saling terkait dalam SA yaitu: a) pengetahuan tentang apa yang diinginkan, b) pengetahuan tentang hak yang harus dimiliki secara hukum, c) kemampuan yang efektif dalam mencapai tujuan. Sehingga kemampuan SA merupakan bagian dari soft skills mahasiswa yang harus dikembangkan dalam rangka mencapai profesi pendidik matematika yang unggul, kompeten, profesional dan berdaya saing di masa mendatang. Penelitian ini ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan SA mahasiswa melalui teknik Strukur Learning Approach (SLA). SLA atau strategi pembelajaran terstuktur terdiri dari lima tahap, yaitu (a) penjelasan materi atau arahan (instruction), (b) pemberian model (modeling), (c) bermain peran (role-play), (d) pemberian umpan balik (performance feedback), dan (e) pemberian tugas dan pemeliharaan (transfer of training and maintenance). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Gerlach dan Ely yang dapat melibatkan sepuluh unsur. Dari populasi seluruh mahasiswa pendidikan matematika, kemudian dipilih satu kelas secara purposive sebagai subjek penelitian. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan teknik analisis data menggunakan data hasil uji tes kemampuan kognitif pada topik fungsi real dan data hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan SA calon pendidik matematika yang dideskripsikan berdasarkan pengembangan empat komponen menurut Brinckerhoff dan Schreiner. Peningkatan SA calon pendidik matematika dilihat dari tiga siklus. Secara keseluruhan, siklus ke-I kemampuan self advocacy mahasiswa hanya berada di level 47.69 %. Siklus ke-II mulai meningkat hingga mencapai 61.54 %. Sedangkan siklus ke-III mampu mencapai level 78.02 %.  Artinya melalui teknik SLA ternyata efektif untuk meningkatkan keterampilan SA mahasiswa menjadi lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari aspek aktifitas subjek yang diamati dengan rata-rata berada di level 87.4 % dengan kategori efektif. Sedangkan hasil belajar subjek untuk ketiga siklus mencapai di level 79.01 dengan kategori baik.
ANALISIS KEBUTUHAN GAME EDUKASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI PRASYARAT PERSAMAAN DIFERENSIAL Surya Amami Pramuditya; Herri Sulaiman
Euclid Vol 6, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.435 KB) | DOI: 10.33603/e.v6i1.1859

Abstract

AbstrakMata Kuliah Persamaan Diferensial memiliki sifat analisis, membutuhkan penalaran secara matematis, bercirikan kalkulasi dan membutuhkan suatu metode pemecahan aljabar yang baku dan sering berulang-ulang. Namun, masih ada beberapa mahasiswa dengan nilai belum memenuhi batas minimal kelulusan yang ditetapkan oleh dosen pengampu. Hal ini terjadi disebabkan karena lemahnya kemampuan pengetahuan konsep dasar materi prasyarat yaitu Kalkulus Integral dan Diferensial. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi secara menyeluruh tentang kemampuan konsep dasar mahasiswa terhadap materi prasyarat yaitu Kalkulus Integral dan Diferensial; (2) mengetahui gambaran kebutuhan media game edukasi sebagai sarana belajar mahasiswa materi Kalkulus Integral dan Diferensial. Metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif, mengidentifikasi hasil jawaban mahasiswa pada saat dilakukan posttest di perkuliahan dan dilanjutkan dengan wawancara. Sedangkan analisis kebutuhan dilakukan dengan menyebarkan angket online. Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwa mahasiswa masih lemah dalam penguasaan konsep dasar Kalkulus Integral dan Diferensial. Berdasarkan analisis kebutuhan belajar menyatakan bahwa 79 responden menyukai game edukasi sebagai sarana dalam belajar materi Kalkulus Integral dan Diferensial.Kata Kunci. kemampuan konsep dasar, kalkulus integral dan diferensial, persamaan diferensial, game edukasi. AbstractDifferential Equation Courses have analytical properties, require mathematical reasoning, are characterized by calculations and require a standard and often repetitive method of solving algebra. However, there are still some students with grades that have not met the minimum graduation limit set by the lecturer. This happens because of the weak knowledge ability of the basic concepts of prerequisite material, namely Integral and Differential Calculus. The purpose of this study is (1) to thoroughly identify the ability of students' basic concepts to prerequisite material, namely Integral and Differential Calculus; (2) find out the description of educational game media needs as a learning tool for students of Integral and Differential Calculus material. The research method is qualitative descriptive, identifies the results of student answers at the time of the posttest in the lecture and continues with the interview. While the needs analysis is done by distributing online questionnaires. The results of the study identified that students were still weak in mastering the basic concepts of Integral and Differential Calculus. Based on the learning needs analysis states that 79 respondents liked the educational game as a means of learning the material of Integral and Differential Calculus.Keyword: basic concept abilities, integral and differential calculus, differential equations, educational game.