Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENERAPAN BIOLOGI TERAPAN OLEH SISWA SMP DI KABUPATEN TABANAN I Ketut Surata; I Gede Sudirgayasa; I Made Sudiana; I Gusti Agung Ayu Nova Dwi Marhaeni
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) Vol. 8 No. 1 (2018): Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jsp.v8i1.156

Abstract

This study aims to determine the application of applied biology in everyday life by junior high school students in Tabanan District of Bali Province. The method used in this research is survey research method. Respondents who are the subject of this research are grade VIII students from 3 sample schools in Tabanan District. The three sample schools are Public Junior High School 2 Tabanan, Public Junior High School 1 Kerambitan, and Public Junior High School 2 Penebel. Data collection was done by distributing questionnaires to respondents. The questionnaire consists of 25 question items. The collected data is analyzed descriptively by presentation in the form of a complete description with visual data in the form of tables and graphs. Each question item is given a range of 0 to 5. The minimum score is 0, whereas the maximum score is 5. The total score of each student will be converted to a scale of 100. Next is determined the mean-value for each sample school. The mean grade of each sample school was then compared and classified. Categorization of the average value refers to the classification of absolute norms scale 5. Based on the results of research can be concluded that the application of applied biology by junior high school students in Tabanan District is still quite enough. This condition requires all of us who are work in the education sector to find solutions through further studies to a better level. Thus, the expectations of what students have learned in the field of biology are useful to them and their environment.
ASPEK SOSIO-NATURAL HALAMAN SEKOLAH: MODEL EVALUASI ERINTEGRASI BIOEKOLOGI DAN PREFERENSI LINGKUNGAN DALAM EKOSISTEM URBAN Sang Putu Kaler Surata; I Ketut Suda; I Made Sudiana
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 11 No 2 (2011)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

School yards are a part of a few green open areas in urban environment. Therefore, school yard has important role for urban ecosystem. The goal of this research is to compare bioecological condition among elementary, middle and high schools and analyse the level of relationship among bioecological aspects, students and teachers preferencies toward their school yards. We have conducted research in 2008 which involved 20 elementary, 8 middle and 8 high schools at Denpasar Bali. Those schools were devided to be two groups: A (we observed their shool yards and have taken survey for students and teachers) and B (only taken survey to students and teachers). Results showed that percentage of oppened yard toward total areas of elementary school (46,5±17,1%) higher than middle school (38,8 ±15,5%) and high school (37,5±9,6%). Also the proportion of school garden in elementary school (30,2±20,3%) nearly twice higher than middle school (18,8± 6,3%) and high school (20,0±8,2%). Environmental preferencies of majority sample (>80%) were higher than point 4 of 7 Likert scales. Its mean, they tend to give positive image both artistic (beautiful, green, fresh, healty, happy and wide) and the ecological roles of school yard (rain water catchment, pollution absorbtion, animal habitat, oxygen supply, opennes toward sunlight and plant biodiversity). While plot of factor analysis showed that bioecological scores located in the same field with environmental preferencies of samples from group B. Thus the model of integration between environmental preferencies and bioecological evaluation able to give a new perspective of school yard as a socio-natural unit. Its not only important for ecosystem but also for human well-being. Thus we suggested to apply socio-natural approaches, mainly through enggaging non-owner communities in rating certain of the urban ecosistem.
Tingkat Pengetahuan Sekaa Teruna terhadap Tanaman Upakara Hindu I Made Sudiana; I Ketut Surata; Vita Meylani
Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 6, No 2 (2021): Bioedusiana
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi - Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/bioed.v6i2.4280

Abstract

Sekaa Teruana (ST) sebagai generasi muda penerus adat budaya dan agama Hindu perlu mempunyai pengetahuan tentang tanaman upakara yang banyak digunakan dalam ritual keagamaan Hindu. Tingkat pengetahuan ST dalam mempersiapkan sarana dan mewujudkan bentuk upakara lebih baik. ST juga memiliki kesadaran untuk ikut menjaga kelestarian tanaman upakara. Telah dilakukan penelitian pada Sekaa Teruna (ST) di Desa Adat Sanggulan dan Desa Adat Tengkudak, untuk mengetahui tingkat pengetahuannya tentang tanaman upakara. Penelitian yang bersifat eksploratif menggunakan metode kuisioner untuk mengumpulkan data. Jenis kuisioner yang digunakan berupa kusioner campuran terdiri dari 17 pernyataan/pertanyaan tertutup dan 8 pertanyaan terbuka. Data hasil isian kuisioner dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan yaitu tingkat pengetahuan ST Desa Adat Sanggulan sebesar 67,48 (cukup tinggi), dan ST Desa Adat Tengkudak sebesar 70,52 (cukup tinggi). Tingkat pengetahuan kedua ST berbeda tidak nyata (non signifikan) berdasarkan hasil uji-t pada taraf signifikasi 5% dan df 54. Dapat disimpulkan bahwa wilayah tempat tinggal yang dikotomis antara perkotaan dan pedesaan, tingkat keanekaragaman jenis tanaman upakara yang berbeda, tingkat pendidikan, jenis kelamin yang berbeda tidak berpengaruh langsung terhadap tingkat pengetahuan ST terhadap tanaman upakara.
Potensi Ekowisata Lembu Putih Taro Sebagai Konten dan Media Pembelajaran Biologi Berbasis Kearifan Lokal Hindu Bali I Gede Sudirgayasa; I Ketut Surata; I Made Sudiana; I Made Maduriana; I Wayan Gata
Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jipp.v5i2.36424

Abstract

Banyak guru yang belum mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembelajaran sehingga tujuan pendidikan belum tercapai selain itu belum mengenal kearifan lokal di lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi Ekowisata Lembu Putih Desa Taro sebagai media pembelajaran biologi berbasis kearifan lokal Hindu Bali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumen. Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian Ekowisata Lembu Putih Taro menunjukkan: (1) dapat digunakan sebagai konten pembelajaran biologi ditinjau dari materi biologi (taksonomi, genetika, morfologi/fisiologi hewan, ekologi) dan konteks kearifan lokal yang ada di dalamnya; (2) lingkungan asli sebagai media pembelajaran berbasis kearifan lokal yang layak untuk diterapkan karena memiliki berbagai keunggulan di antaranya adalah sebagai media asli/nyata dan kontekstual sehingga mampu memberikan pengalaman langsung sehingga informasi lebih mudah dipahami dan lebih diingat, menumbuhkan kecintaan peserta didik akan kearifan lokal budayanya yang sangat bermanfaat, turut serta dalam upaya pelestarian kearifan lokal, secara tidak langsung turut serta dalam mengamalkan ajaran agama, dan meningkatkan kemampuan belajar saintifik peserta didik. Implikasi penelitian ini Ekowisata Lembu Putih Desa Taro sebagai konten dan media pembelajaran diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih bermakna.
Meta-Analisis Media Pembelajaran pada Pembelajaran Biologi I Ketut Surata; I Made Sudiana; I Gede Sudirgayasa
Journal of Education Technology Vol. 4 No. 1 (2020): February
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jet.v4i1.24079

Abstract

Latar belakang metanalisis ini adalah masih banyak guru/dosen masih belum mampu mengembangkan media pembelajaran yang efektif dan efisien khususnya untuk pendidikan biologi. Sehingga perlu dilakukan analisis artikel dari hasil-hasil penelitian terdahulu untuk memahami media yang tepat untuk pembelajaran biologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) jenis penelitian yang terkait dengan media pembelajaran biologi; (2) effect size media pembelajaran biologi berdasarkan tingkat Pendidikan; (3) effect size media pembelajaran biologi berdasarkan jenis media; (4) effect size media pembelajaran biologi berdasarkan materi yang digunakan sebagai konten pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah meta analisis (Glass, 1981). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) jenis penelitian yang terkait dengan media pembelajaran biologi antara lain eksperimen, R & D, deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif; (2) effect size media pembelajaran biologi berdasarkan tingkat pendidikan terbaik pada SMP/MTs (1,00) masuk kategori tinggi; (3) effect size media pembelajaran biologi berdasarkan jenis media terbaik pada multimedia (1,00) masuk kategori effect size dengan pengaruh yang tinggi; (4) effect size media pembelajaran biologi berdasarkan materi terbaik pada Spermathopyta (2,00) masuk kategori effect size dengan pengaruh yang tinggi. Berdasarkan simpulan tersebut dapat disarankan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya: (1) penelitian media pembelajaran dikembangkan dengan R & D dengan pengujian yang lebih lengkap dan lebih baik; (2) implementasi media pembelajaran terbaik diperoleh dari penelitian pada tingkat Pendidikan SMP/MTs, pada SMA dan PT dapat dilakukan analisis kebutuhan yang lebih mendalam agar media yang digunakan benar-benar efektif dan sesuai dengan psikologi dan kecenderungan pola belajarnya; dan (3) multimedia merupakan media pembelajaran yang paling efektif, multimedia selanjutnya dapat dikembangkan berupa multimedia yang daring, blended, atau berbasis android sehingga lebih mudah diakses oleh peserta didik
Readiness of Biology Education Lecturers to Conduct E-Learning During the Covid-19 Pandemic I Ketut Surata; I Gede Sudirgayasa; I Made Sudiana; I Made Maduriana
Indonesian Journal Of Educational Research and Review Vol. 3 No. 3: October 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.627 KB) | DOI: 10.23887/ijerr.v3i3.30331

Abstract

The purpose of this study is to find out: (1) the readiness qualifications of lecturers doing e-learning in general; (2) qualification of lecturer's e-learning readiness based on readiness factor; (3) qualification of lecturer's readiness based on his birth generation. This research method uses a quantitative descriptive approach, with readiness assessment using the Aydin & Tasci Scale. The respondents were 21 lecturers of private colleges Biology Education in the Bali Region. The results showed: (1) lecturer readiness qualifications for e-learning are generally in the ready category, but need a slight improvement; (2) lecturer's e-learning readiness qualification based on readiness factor entered category is not ready, requires a slight improvement in financial readiness and technological readiness factor. Ready, but it takes a little improvement in sociological readiness, environmental readiness, human resource readiness, and equipment readiness. Ready, this e-learning implementation factor can be continued in psychological readiness and content readiness; and (3) qualifications for lecturer readiness based on their birth generation are in the ready category but need a slight improvement, with the highest readiness score in the baby boomer generation.
Artikel Studi Keanekaragaman Hayati dan Morfologi Tanaman Upakara Yadnya Hindu Bali Surata I Ketut; Sudiana I Made; Seniwati Ni Putu; Nova Dwi Marhaeni I Gusti Agung Ayu; Suka Widana I Nengah
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 11 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Biologi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.483 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6410090

Abstract

Semua tingkatan upacara yadnya Hindu Bali memerlukan tanaman sebagai sarana upakara. Untuk dapat mengenali tanaman upakara sehingga memudahkan mendapatkan tanaman yang dierlukan, dibutuhkan panduan keanekaragaman jenis dan morfologi tanaman upakara. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan KH dan ciri morfologi tanaman upakara di wilayah Desa Adat Sanggulan dan Tengkudak. Observasi tanaman dilakukan di sepanjang jalur transek dengan panjang 1.5 km dan lebar 5 m. Tanaman upakara yang berhasil ditemukan dideskripsikan tentang nama jenis tanaman, habitat, cara hidup, bentuk hidup, status tumbuh, dan ciri morfologi. Hasil observasi dan dokumentasi menemukan 51 jenis tanaman upakara yang tergolong dalam 34 famili dengan kekayaan jenis sebanyak 1676 tanaman. Jumlah jenis tanaman di Sanggulan 41 jenis dengan kekayaan jenis 885 tanaman, sedangkan di Tengkudak sebanyak 31 jenis dengan kekayaan jenis 791 tanaman. Anggota famili terbesar adalah Arecaceae dengan 5 spesies (19,23%), sedangkan anggota famili terkecil yaitu 21 famili beranggotan 1 spesies (3,85%). Bentuk hidup (habitus) tanaman paling dominan yaitu pohon 15 famili (44,12%), dan bentuk hidup paling sedikit 2 famili (5,90%) adalah herba. Cara hidup tanaman paling dominan fanerofit 28 famili (82,35%), dan paling sedikit 1 famili kamefit (2,94%). Mayoritas tanaman upakara yang dijumpai merupakan tanaman budidaya, hanya 3 jenis tanaman liar aren (Arenga pinnata Merr.), bambu tali (Gigantochloa apus), dan bambu petung (Dendrocalamus asper). Jenis tanaman terbanyak yang dijumpai yaitu puring (Codiaeum variegatum) 436 tanaman (26,01%) dan jenis yang paling sedikit sirih (Piper batle L.), naga sari (Mesua ferrea L.), belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), kelor (Moringa oleifera Lam.), dan kembang telang (Clitoria ternatea L.), masing-masing satu (1) tanaman (0,06%). Kesimpulan yaitu, tidak terdapat perbedaan signifikan jenis tanaman upakara di Sanggulan dan Tengkudak. Semua jenis tanaman upakara yang ditemukan tumbuh dengan baik, karena kondisi fisik lingkungan di kedua wilayah sangat mendukung kehidupan tanaman. Kata-kata kunci: keanekaragaman hayati, morfologi, tanaman, upakara
Peningkatan Kemampuan Membuat Perangkat Pembelajaran Inovatif Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori I Angkatan III, Dengan Penguatan Mata Kuliah Pendalaman Materi, dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran IKIP Saraswati Tahun Akademik 2023/2024 Ni Wayan Dian Permana Dewi; Ni Made Serma Wati; I Made Sudiana
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 13 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Biologi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/emasains.v13i1.3595

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penyusunan perangkat pembelajaran inovatif dengan penguatan mata kuliah pendalaman materi dan pengembangan perangkat pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplorasi. Subyek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori I Angkatan III IKIP Saraswati Tahun Akademik 2023/2024 sebanyak 9 orang. Data penelitian berupa kemampuan pembuatan perangkat pembelajaran diperoleh dengan instrumen penilaian yang berupa lembar observasi. Tehnik analisis data dengan analisa kualitatif. Dari pembelajaran penguatan mata kuliah pendalaman materi dan pengembangan perangkat pembelajaran diperoleh hasil terjadi peningkatan nilai rata-rata untuk kemampuan penyusunan Perangkat Pembelajaran 75, 42 menjadi 85.64 sehingga mengalami peningkatan sebesar 10,22 atau sebesar 13,5 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penguatan mata kuliah pendalaman materi dan pengembangan perangkat pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penyusunan perangkat pembelajaran inovatif