Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Resona : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Rumput Laut Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Pakan Dan Pupuk Organik Di Desa Benteng Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara A.Dahri Adi Patra Ls; I Ketut Patra
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.245 KB) | DOI: 10.35906/jipm01.v2i1.307

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mensoalisasikan Peraturan Menter iPertanian Nomor 70 tahun 2011 tentang Pupuk Organik serta sosialisasi pemanfaatan Limbah Rumput Laut sebagai bahan dasar pembuatan pakan dan pupuk organik di Desa Benteng Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara.  Kabupaten Luwu Utara mempunyai potensi sebagai penghasil udang, ikan dan rumput laut yang cukup besar, namun dibalik potensi tersebut terdapat potensi masalah berupa limbah rumput laut jika tidak dikelola denga baik, dapat menjadii ancaman terhadap lingkungan disekitar tambak, gudang dan tempat produksi. Hasil penelitian LPPMHP Kementerian Kelautan dan Perikanan dan berbagai penelitian para ahli lainnya, diungkapkan bahwa limbah rumput laut merupakan salah satu baku yang sangat baik untuk diolah menjadi pakan dan pupuk organik yang unggul, sehat serta ramah lingkungan. KKN-PPM STIE Muhammadiyah  tahun 2018 di Desa  Benteng  memilih thema sosialisasi  pembuatan pakan dan pupuk  organik sekaligus mensosialisasikan  Permentan nomor 70 tahun 2011  tentang pupuk organik. Hasil yang dicapai adalah tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta mengenai ketentuan dan prosedur untuk menjadi produsen dan pelaku usaha di bidang pupuk organik dapat diserap dengan baik demikian pula dengan kemampuan peserta menyerap teknologi pembuatan pakan dan pupuk organik cukup baik/tinggi, hal ini terlihat bahwa dari 35 pesrta yang aktif, terdapat 28 orang yang dapat melakukan dengan baik atau sebesar 80 %. Dengan demikian pengembangan pembuatan pakan dan pupuk organik di Desa Benteng Kecamatan Malangke dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk serta  mengatasi dampak pencemaran lingkungan dari limbah rumput laut  sekaligus menjadi program strategis bagi Pemerintah Desa untuk memotivasi  maysarakat dalam menghasilkan produk pertanian dan perikannan yang sehat.dan ramah lingkungan.
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Rumput Laut Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Pakan Dan Pupuk Organik Di Desa Benteng Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara A.Dahri Adi Patra Ls; I Ketut Patra
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.245 KB) | DOI: 10.35906/jipm01.v2i1.307

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mensoalisasikan Peraturan Menter iPertanian Nomor 70 tahun 2011 tentang Pupuk Organik serta sosialisasi pemanfaatan Limbah Rumput Laut sebagai bahan dasar pembuatan pakan dan pupuk organik di Desa Benteng Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara.  Kabupaten Luwu Utara mempunyai potensi sebagai penghasil udang, ikan dan rumput laut yang cukup besar, namun dibalik potensi tersebut terdapat potensi masalah berupa limbah rumput laut jika tidak dikelola denga baik, dapat menjadii ancaman terhadap lingkungan disekitar tambak, gudang dan tempat produksi. Hasil penelitian LPPMHP Kementerian Kelautan dan Perikanan dan berbagai penelitian para ahli lainnya, diungkapkan bahwa limbah rumput laut merupakan salah satu baku yang sangat baik untuk diolah menjadi pakan dan pupuk organik yang unggul, sehat serta ramah lingkungan. KKN-PPM STIE Muhammadiyah  tahun 2018 di Desa  Benteng  memilih thema sosialisasi  pembuatan pakan dan pupuk  organik sekaligus mensosialisasikan  Permentan nomor 70 tahun 2011  tentang pupuk organik. Hasil yang dicapai adalah tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta mengenai ketentuan dan prosedur untuk menjadi produsen dan pelaku usaha di bidang pupuk organik dapat diserap dengan baik demikian pula dengan kemampuan peserta menyerap teknologi pembuatan pakan dan pupuk organik cukup baik/tinggi, hal ini terlihat bahwa dari 35 pesrta yang aktif, terdapat 28 orang yang dapat melakukan dengan baik atau sebesar 80 %. Dengan demikian pengembangan pembuatan pakan dan pupuk organik di Desa Benteng Kecamatan Malangke dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk serta  mengatasi dampak pencemaran lingkungan dari limbah rumput laut  sekaligus menjadi program strategis bagi Pemerintah Desa untuk memotivasi  maysarakat dalam menghasilkan produk pertanian dan perikannan yang sehat.dan ramah lingkungan.
Pemberdayaan Manajemen Usaha Kelompok Pembudidaya Tambak di Desa Manurunng Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Andi Dahri Adi Patra; I Ketut Patra
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.63 KB) | DOI: 10.35906/jipm01.v2i2.261

Abstract

Kabupaten Luwu Timur merupakan salah satu dari empat Kabupaten di Sulawesi Selatan yang ditetapkan sebagai sentra produksi dengan luas lahan pada tahun 2015 seluas 10.249 hektare, jumlah produksi 10.199-ton dengan tingkat produktivitas rata-rata 991 kg/ha. Kendala yang dihadapi kelompok pembudidaya tambak untuk melaksanakan pola intensifikasi adalah terbatasnya modal untuk pembiayaan produksi serta masih lemahnya kemampuan dalam manajemen usaha kelompok. Melalui program KKN-PPM, STIE Muhammadiyah Palopo mencoba memberikan solusi alternatif pemberdayaan manajemen usaha dalam bentuk simulasi dan bimbingan teknis manajemen usaha dengan materi penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), Rencana Kebutuhan Investasi dan analisis kelayakan usaha. Kelompok pembudidaya memperoleh gambaran dari simulasi bimbingan teknis bahwa untuk pengelolaan tambak secara intensif dibutuhkan investasi kebutuhan modal kerja untuk 2 (dua) kali siklus panen Rp44.610.000 dan hasil bersih atau laba sebelum pajak untuk 2 (dua) kali siklus panen sebesar Rp36.070.000 per hektare. Kegiatan intensifikasi tambak sangat layak untuk menjadi program strategis dalam upaya meningkatkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pembudidaya tambak di Desa Manurung pada khususnya dan Kabupaten Luwu Timur pada umumnya.