Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Electronic Word of Mouth Pemasaran Madu Era Covid-19 di Wilayah Malang Puji Akhiroh; Dewi Masyithoh; Agus Susilo
Agriekonomika Vol 10, No 1: April 2021
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v10i1.9740

Abstract

Madu menjadi produk primadona pada saat pandemik Covid 19. Madu merupakan produk alami yang terbukti memiliki dampak yang baik bagi kesehatan dan dapat menjaga imunitas tubuh. Ulasan pada google dapat kita sebut sebagai electronic word of mounth (eWOM). eWOM yang saat ini kita kenal dahulu kita sebut sebagai WOM merupakan pendapat dari seseorang terhadap suatu produk yang digunakan sebagai cara untuk menilai suatu produk. Produk yang memiliki penilaian serta ulasan yang baik secara tidak langsung akan meningkatkan pemasaran produk tersebut serta reputasi dari penjual produk karena masyarakat cenderung mempercayai rekomendasi oleh orang yang dipercaya seperti artis, tetangga, kerabat terdekat dan komentar yang disertakan bukti gambar atau video pada ulasan google. Wilayah Malang Jawa Timur memiliki penjual maupun produsen madu. Beberapa penjual madu di Wilayah Malang telah memasuki penjualan secara online dengan menampilkan usaha pada Google. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai eWOM produk madu di wilayah Malang serta mendeskripsikan mengenai rating dan ulasan yang terdapat pada mesin pencari Google terhadap produsen dan penjual madu di wilayah Malang.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PETERNAKAN LEBAH MADU Apis mellifera di PATI, JAWA TENGAH Puji Akhiroh; Dewi Masyithoh
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 3, No 1 (2021): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v3i1.11144

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan peternakan yang dihadapi oleh lebah madu Apis mellifera di Pati, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara secara langsung dan dengan menggunakan metode wawancara secara langsung terhadap 15 orang peternak lebah madu Apis mellifera yang terdapat di daerah Pati, Provinsi Jawa Tengah. Data hasil identifikasi permasalahan yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak lebah madu Apis mellifera di daerah Pati, Jawa Tengah memiliki permasalah yang sama yaitu tentang pakan lebah berupa terbatasnya tanaman pakan lebah yang dapat berbunga sepanjang tahun dan paceklik pakan ketika musim hujan. Selain itu, masalah lainnya adalah penyakit atau hama yang menyerang peternakan lebah madu Apis mellifera berupa kutu (varoa), keterbatasan lahan untuk angon lebah, terbatasnya jumlah ratu lebah, proses budidaya yang tidak terkontrol, dan pemasaran produk madu. Dapat disimpulkan bahwa permasalah peternakan lebah madu Apis mellifera di daerah Pati, Jawa Tengah teridiri dari masalah pakan, penyakit, lahan, ratu lebah, pemeliharaan, dan pemasaran produk madu. 
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MADU PT KEMBANG JOYO SRIWIJAYA DI KOTA WISATA BATU Nanang Febrianto; Budi Hartono; Dewi Masyithoh
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 3, No 1 (2021): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v3i1.11148

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan menganalisis faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan pembelian madu PT Kembang Joyo Sriwijaya di Kota Batu. Metode penelitian studi kasus. Responden penelitian adalahi wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu yang ditentukan secara accidental sampling method. Analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian adalah produk dan harga sedangkan faktor yang tidak berpengaruh signifikan adalah variabel lokasi, promosi, sdm dan proses.
Karakteristik Morfologi dan Morfometrik Lebah Madu Tak Bersengat (Apidae; Melliponinae) pada Koloni di Daerah Pesisir Pulau Ambon Jacobus S A Lamerkabel; Victor G Siahaya; Wulandari Saepuloh; Anang Lastriyanto; Mochammad Junus; Erwan Erwan; Jati Batoro; Firman Jaya; Dewi Masyithoh
JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Budidaya Pertanian
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jbdp.2021.17.1.28

Abstract

This study aimed to describe the morphological characters and morphometric measurements of worker level from the genus and species of stingless bee colonies in coastal areas. Observation of morphological characters and morphometric measurements used a microscope (stereo model Nikon C-LEEDS equipped with obtilab viewers software camera and image raster). The stingless bee species found in coastal areas belonged to the genus Tetragonula which consisted of Tetragonula sapiens and T. clypearis. T. sapiens was found in two locations, namely the coast of Airlow Hamlet and Negeri Rutong. T. clypearis was found in four locations, i.e., on the coast of Dusun Airlow, Negeri Rutong, Negeri Hukurila and Dusun Seri. Morphological identification was done by identifying ten morphological characters, and morphometric identification was done by measuring fourteen body parts. The results of this study indicated that the morphological and morphometric characters of T. sapiens workers were dominantly black in color with a body size of 3.74-4.25 mm. The first through the sixth abdomen tergites were black. The morphological and morphometric characters T. clypearis had a brownish black body color with a body size of 2.81-3.38 mm, a black thorax covered by six longitudinal hair bands and each separated by five conspicuous glabrous, the first and second abdomen tergites were brownish whereas the third through the sixth were black. Keywords: Ambon Island, morphology, morphometric, stingless bees. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter morfologi dan pengukuran morfometrik strata pekerja dari genus dan spesies lebah tak bersengat koloni daerah pesisir. Pengamatan karakter morfologi dan pengukuran morfometrik menggunakan mikroskop (stereo model Nikon C-LEEDS yang dilengkapi kamera software obtilab viewers dan image raster). Spesies lebah tak bersengat yang ditemukan di daerah pesisir pantai tergolong dalam genus Tetragonula yang terdiri dari Tetragonula sapiens dan T. clypearis. T. sapiens ditemukan di dua lokasi yaitu pesisir pantai Dusun Airlow dan Negeri Rutong. T. clypearis ditemukan di empat lokasi, yaitu di pesisir pantai Dusun Airlow, Negeri Rutong, Negeri Hukurila dan Dusun Seri. Identifikasi morfologi dilakukan dengan mengidentifikasi sepuluh karakter morfologi dan identifikasi morfometrik dilakukan dengan cara mengukur empat belas bagian tubuh. Hasil penelitian ini menunjukan karakter morfologi dan morfometrik tubuh pekerja T. sapiens dominan berwarna hitam dengan ukuran tubuh 3.74-4.25 mm. Abdomen dan tergite satu sampai enam berwarna hitam. Karakter morfologi dan morfometrik T. clypearis memiliki warna tubuh hitam kecoklatan dengan ukuran tubuh 2.81-3.38 mm, thorax berwarna hitam yang ditutupi oleh enam hair bands longitudinal dan masing-masing dipisahkan oleh lima glabrous yang mencolok, abdomen dan tergite pertama sampai kedua berwarna kecoklatan sedangkan tergite ketiga sampai enam berwarna hitam. Kata kunci: Lebah tak bersengat, morfologi, morfometrik, Pulau Ambon.
EVALUATION ON ANTIOXIDANT ACTIVITY AND ACTIVE COMPONENTS OF TRIGONA ITAMA PROPOLIS EXTRACT AND ITS POTENTIAL AS SARS-CoV2 INFECTION INHIBITORS Elma Putri Primandasari; Agus Susilo; Khothibul Umam Al Awwaly; Miftakhul Cahyati; Dewi Masyithoh
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 24 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2023.024.02.6

Abstract

          Propolis Trigona itama  has a blackish brown color and has a bitter taste. Propolis contains immunomodulator, antibacterial, antifungal and antiviral. Efforts made to determine the potential of propolis require an extraction process. The extraction process aims to obtain propolis ready for consumption. Propolis has thermostable properties with a melting point of 60oC – 65oC, so it does not require high temperatures in the extraction process. The extraction process using MAE requires a faster time because the pressure and temperature can be controlled. This study used a factorial completely randomized design with 2 factors with 9 treatments and 3 replications. The data obtained were analyzed by analysis of variant (ANOVA). If there is a difference, it is continued with the DUNCAN multiple distance test. The results of the extraction using the MAE method of propolis have antioxidant activity using the DPPH method of 1,460µg/ml to 1,413 µg/ml which is expressed in IC50. Trigona itama  propolis extract had an average antioxidant value of 0.22 µg/ml to 0.57 µg/ml using the FRAP method.There is a unique component in the GCMS results of Trigona itama propolis extract called bisalcofen.Bisalcofen is an active component which has antioxidant properties. The results of the bisalcofen docking score of -7.6 on the ACE2 protein. Bisalcofen has a stronger potency than umifenovir which can be used as an inhibitor of SARS-CoV2 infection.